Prabowo Klaim Menang, Bara JP: Uji Metodologinya

Pengurus Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Viktor S Sirait menyayangkan sikap Prabowo.
Pengurus Bara JP Viktor S Sirait dalam acara syukuran Bara JP dan masyarakat di Markas Bara JP, Jakarta, Minggu (21/4/2019). (Foto: Tagar/Rully Yaqin)

Jakarta - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto klaim kemenangannya di Pilpres 2019, berdasarkan hasil survei tim internalnya. Melihat polemik itu, Pengurus Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Viktor Sirait ikut menyayangkan sikap yang ditunjukkan oleh Prabowo.

"Ada beberapa pihak yang sepertinya tidak menerima hasil quick count ini. Mudah saja, mungkin saja ada yang berbeda pendapat, buka data saja. Buka data-data bakunya, bagaimana metodologinya semua dirumuskan. Ini cukup ilmiah dan sangat mudah untuk menentukannya," kata Viktor Sirait saat ditemui Tagar News dalam acara syukuran kemenangan Jokowi di Jalan Cawang Baru Nomor 3 Jakarta Timur, Minggu 21 April 2019.

Bagi siapapun yang mempersoalkan hasil quick count lembaga survei resmi KPU, kata viktor, tak perlu dijadikan polemik. Apalagi memacu keributan di tengah masyarakat sekarang ini.

"Kami kira di diadu aja datanya, diadu aja data bakunya, metodologinya dan banyak yang bisa menilai. Misalnya ahli statistika kampus banyak itu sebenarnya yang bisa menilai bahwa ini ilmiah dan valid untuk menentukan hasil akhir," ucap dia.

Baca juga: Bara JP Inisiasi Syukuran Kemenangan Jokowi

Menurut dia, memang tidak ada yang salah dengan mempercayai hasil quick count atau hitung cepat itu. Namun, dia meminta kepada masyarakat untuk menyerahkan hasil akhir suara paslon Pemilu 2019 kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), sebagai lembaga yang dipercayai negara dalam melakukan penghitungan suara.

"Kita tetap mengacu kepada hasil akhir bahwa KPU real count. Semua harus bersabar menunggu real count dari KPU," ucapnya.

"Semua harus percaya bahwa KPU lah yang ditunjuk undang-undang untuk menentukan dan menghitung hasil akhir sehingga tidak ada jalan tidak percaya dengan KPU," pungkasnya. []

Berita terkait
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan