Prabowo Dinilai Hanya Pamer Sholat Jumat Jika Tidak Mau Ikut Tes Baca Alquran

Jumatan Prabowo lebih terlihat unsur politisnya untuk menjawab ramainya tagar prabowo jumatan dimana
Pendukung dan jamaah berjubel di pintu keluar belakang Masjid Kauman Semarang usai mengantar kepergian calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, Jumat (15/2/2019). (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Jakarta, (Tagar 16/2/2019) - Sekjen DPP Bara JP, Yayong Waryono menilai, Prabowo ikut sholat Jumat yang diekspos secara besar-besaran, harusnya mampu menjawab tantangan Ikatan Dai Aceh untuk tes membaca Alquran yang diikuti para capres dan cawapres.

"Jumatan Prabowo lebih terlihat unsur politisnya untuk menjawab ramainya tagar prabowo jumatan dimana, daripada sekedar membuktikan Prabowo sosok Muslim yang taat. Kalau mau membuktikan harusnya Prabowo menjawab langsung tantangan Ikatan Dai Aceh untuk tes baca Alquran dong," seru Yayong kepada Tagar News di Jakarta, Jumat (15/2).

Yayong menambahkan ekspose pendukung Prabowo-Sandi menggunakan pamflet untuk sholat Jumat bersama Prabowo untuk menjawab viralnya tagar Prabowo sholat dimana, juga untuk meyakinkan masyarakat tentang ke Islamannya akan sia sia. 

"Karena masyarakat tentu berpikir rasional, jika Prabowo muslim sejak lahir, tentu mampu menjadi imam sholat. Dan jika dia baru menjadi mualaf ketika menikah dengan Titik dan benar benar belajar, minimal hafal 5 surat pendek dan mengenal huruf Hijaiyah," jelas Yayong.

Dia mengatakan sangat tidak pantas ibadah sholat yang sangat sakral untuk menghadap Sang Maha Agung digunakan untuk kepentingan politik, bukan untuk mencari ridho Allah. []


Berita terkait