PRA Luqman Zulkaedin Sultan Keraton Cirebon Baru

Secara resmi Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin melaksanakan tugas dan tanggung jawab di Keraton Kasepuhan Cirebon
Penyematan keris pusaka peninggalan Sunan Gunung Jati kepada Sultan Sepuh ke-XV PRA Luqman Zulkaedin (Foto: Tagar/Charles).

Cirebon - Putra Mahkota Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin secara resmi dinobatkan menjadi Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan Cirebon. Penobatan tersebut ditandai dengan penyematan keris peninggalan Sunan Gunung Jati pada PRA Luqman Zulkaedin yang berlangsung di Bangsal Prabayaksa Keraton Kasepuhan, 30 Agustus 2020.

Luqman Zulkaedin menjadi Sultan Sepuh XV Keraton Kasepuhan diangkat menggantikan ayahnya, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat, yang mangkat 22 Juli 2020 lalu.

Dalam sambutannya, Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin, mengatakan amanah yang diberikan di pundaknya merupakan suatu hal yang harus dijalankan. Secara turun temurun, Keraton Kasepuhan Cirebon selalu menjalani adat istiadat dan tradisi. "Alhamdulillah adat istiadat dan tradisi sampai sekarang masih terjaga," kata Luqman.

Setelah dilakukan prosesi penobatan, secara resmi Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin melaksanakan tugas dan tanggung jawab di Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai Sultan, serta melanjutkan tugas dari ayahnya, yakni melanjutkan adat dan tradisi. "Saya pribadi harus bisa melanjutkan tugas dari ayah saya untuk melanjutkan tahta Keraton Kasepuhan," tutur Luqman.

Sementara itu, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dari Kesultanan Yogyakarta yang turut hadir, mengucapkan selamat atas naik tahtanya Sultan Sepuh XV. Dia kenal dekat dengan almarhum Sultan Sepuh XIV, karena mempunyai peran yang cukup bagus. "Saya pribadi kenal dekat dengan almarhum almarhum Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat karena beliau berperan aktif dalam kegiatan Forum Silahturahmi Keraton Nusantara (FSKN) sebagai ketua," tutur GKR Hemas.

Sehingga, dia berharap penerusnya ini bisa memegang teguh nilai-nilai luhur dan komitmen Nusantara. "Mudah-mudahan Cirebon layaknya Yogya, sehingga kehadiran sultan bukan hanya simbol saja, tapi juga ruh dan gerakan Kesultanan Cirebon," ujar GKR Hemas.

Sementara menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menghormati tradisi yang sudah ada ratusan tahun seperti di Keraton kasepuhan Cirebon. Sebelumnya, dia dan almarhum Sultan Sepuh XIV sangat bersahabat baik. "Saya dan almarhum Sultan Sepuh ke-XIV sangat dekat sekali," kata Kang Emil sapaan Ridwan Kamil.

Penobatan tersebut dihadiri oleh wargi keraton, raja-raja dan sultan se-Nusantara, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis dan Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, Anggota DPR RI KH Maman Imanulhaq dan tamu undangan lain. Acara ini pun digelar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. []

Berita terkait
Pembacaan Babad Cirebon Tiap 1 Muharram di Keraton
Pembacaan Babad Cirebon dilakukan di Bangsal Witana karena tempat itu merupakan bangunan pertama yang berdiri di Cirebon
Kunjungan Wisatawan ke Keraton Kasepuhan Cirebon
Selama bulan Maret 2020 jumlah wisatawan yang berkunjung ke keraton terbesar di Cirebon ini hanya 4.000 orang
Video Pria Mengaku Pewaris Tahta Keraton Cirebon
Pria yang mengaku sebagaimana pewaris tahta Keraton Kasepuhan Cirebon copot foto keluarga Sultan Sepuh ke-XIV Cirebon PRA Arief Natadiningrat
0
Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Kemendagri Harap Jadi Contoh dan Memotivasi Daerah
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.