Kota Batu - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait penanganan pandemi Covid-19 yakni menurunkan angka kematian. Hal itu berkaca pada tingkat kematian tertinggi dengan tercatat sudah mencapai 1.663 orang dikarenakan komorbid atau penyakit penyerta.
Beberapa penyakit penyerta tersebut dikatakannya seperti diabetes, hipertensi asma dan jantung. Olehnya itu, Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu mengatakan sudah meminta kepada tenaga kesehatan (nakes) agar pasien konfirmasi positif memiliki komorbid menjadi perhatian khusus.
Itu yang paling penting. Jika punya penyakit diabetes tolong jangan keluar rumah kalau bukan sesuatu yang penting.
"Tertinggi kematian (pasien konfirmasi positif virus corona) di Jatim karena komorbid atau penyakit bawaan. Tertinggi pertama diabetes, kedua hipertensi," kata Khofifah dalam keterangannya di Hotel Golden Tulip, Kota Batu, Rabu, 29 Juli 2020.
Selain itu, dia menyebutkan agar sosialisasi kepada masyarakat terkait komorbid tersebut lebih dimasifkan. Artinya, kata dia, masyarakat yang memiliki penyakit penyerta tersebut bisa lebih memproteksi diri dengan mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga:
- 555 Sembuh Covid-19, Khofifah: Jatim Tertinggi
- Persentase Kesembuhan Covid-19 Jatim Lewati Nasional
- Respon PWNU Jatim Soal Salat Idul Adha di Zona Merah
"Itu yang paling penting. Jika punya penyakit diabetes tolong jangan keluar rumah kalau bukan sesuatu yang penting. Kalau terpaksa, pastikan pakai masker dan jaga pola hidup sehat dengan cuci tangan serta pastikan jaga jarak," tuturnya.
Sementara itu, terkait tingginya kasus pasien konfirmasi positif virus corona di Jawa Timur dengan tercatat sebanyak 21.484 orang. Khofifah menyampaikan hal tersebut karena tracing atau penelusuran dan tes kepada pasien kontak erat sangat masif dengan menggunakan 43 lab PCR dan TCM atau tes cepat molekuler
"Makanya, kalau dirapid dan reaktif. Mereka langsung kita di-swab dan langsung muncul. Sehingga, kita bisa tahu kapan harus melakukan tracing progresif serta test yang masif," ujarnya.
Oleh karena itulah, Khofifah menyampaikan tingkat kesembuhan pasien konfirmasi positif virus corona di wilayahnya tertinggi nasional dengan tercatat mencapai 13.619 orang. Dengan persentase sebesar 63,39 persen.
Tingginya angka kesembuhan tersebut dikatakannya karena penanganan cepat oleh nakes serta masifnya pemeriksaan itu. Sehingga, kata dia, pihaknya bisa bergerak cepat melakukan tracing, melakukan treatment dan akhirnya pasien tersebut juga bisa cepat sembuh.
"Tenaga kesehatan kita, dokter perawat dan rumah sakit itu semua luar biasa dengan kerja kerasnya. Saat ini, sebanyak 13 ribu lebih yang sudah dilayani mereka ini dinyatakan sembuh," ucapnya.
Berdasarkan catatan Satuan Tugas Covid-19 Pemprov Jatim bahwa jumlah pasien konfirmasi positif virus corona tercatat sebanyak 21.484 orang per 30 Juli 2020. Rinciannya 13.619 orang dinyatakan sembuh, 6.202 orang masih dirawat dan 1.663 orang meninggal dunia. [](PEN)