PPP Siap Menangkan Jokowi-Ma’ruf di Priangan Timur dan Jalur Tengah

PPP akan diperkuat dengan dukungan kader yang menjadi kepala daerah di Jabar, untuk memperoleh suara sebanyak-banyaknya.
Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Daerah (TPD) Jabar pasangan Joko Widodo dengan KH Maaruf Amin, Pepep Syaiful Hidayat mengatakan selain akan menguat kan basis suara PPP, TPD pun akan mengubah ceruk basis suara lawan. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar 14/11/2018) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat siap memenangkan pasangan Joko Widodo dengan KH Ma’ruf Amin di basis suara PPP. Salah satunya Priangan Timur, dimulai dari Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran sampai ke Jalur Tengah mulai dari Bandung, Sumedang, Majalengka, Kuningan sampai sebagian wilayah Garut.

"Di Jawa Barat peran PPP tentu akan menggenapkan perolehan suara Pak Joko Widodo dengan KH Ma’ruf Amien di Jabar, dan PPP optimis akan memberikan kontribusi besar bagi capres dan cawapres yang kita dukung," tutur Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Daerah (TPD) Jawa Barat pasangan Joko Widodo dengan KH Ma’ruf Amin, Pepep Syaiful Hidayat kepada Tagar News, Bandung, Selasa (13/11/2018).

Selain menguatkan basis suara PPP untuk perolehan suara pasangan Joko Widodo dengan KH Ma’ruf Amin di Jabar. PPP akan diperkuat dengan dukungan kadernya yang menjadi kepala daerah di Jabar, untuk memperoleh suara sebanyak-banyaknya. Salah satunya, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yang dipercayai sebagai anggota dewan pengarah.

"Artinya, PPP akan berperan aktif untuk memenangkan Joko Widodo dengan KH Ma’ruf Amin di Jabar. Ditambah dengan dukungan partai koalisi tentunya Joko Widodo dengan KH Ma’ruf Amin akan menang di Jabar," jelas Pepep Syaiful Hidayat yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPW PPP Jawa Barat.

Disamping menguatkan basis suara PPP untuk memenangkan Joko Widodo dengan KH Ma’ruf Amin. PPP akan berupaya untuk mengambil alih basis suara lawan politik pada Pemilihan Presiden 2019. Seperti basis suara Partai Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat di Jawa Barat.

"Kita tidak hanya akan menguatkan basis suara kit a untuk Pilpres 2019, tetapi kita akan mencoba mengubah basis suara lawan dengan cara kita," ujarnya.

Hal yang paling sederhana yang akan dilakukan yakni, masifnya memberikan penjelasan atau pencerahan di basis suara lawan dengan segudang keberhasilan pemerintahan Joko Widodo dalam membangun, khususnya di Jabar.

"Kita akan ajak diskusi dari hati ke hati, dan karena maraknya pemberitaan hoax akan kita luruskan juga dengan data-data yang valid, dan akan kita ajak dialog agar paham atas bukti keberhasilan Joko Widodo," ucap Pepep.

Tidak perlu juga untuk mencari-cari ide atau kesalahan lawan untuk menggaet pemilih di basis suara lawan. PPP akan terus mensosialisasikan keberhasilan Joko Widodo dan meyakinkan calon pemilih di Jabar.

Tak Mau Kalah, Gerindra akan Ubah Ceruk Suara Jokowi-MA di Jabar

Seolah tidak mau kalah dengan saling menganggu ceruk suara di wilayah Jawa Barat. Badan Pemenangan Daerah (BPD) Jawa Barat Pasangan Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno memiliki salah satu strategi mumpuni untuk memenangkan pasangan nomor urut 02 di Jabar yakni, dengan mengubah daerah merah atau basis suara Joko Widodo dengan KH Ma’ruf Amin.

"Pemetaan wilayah, beberapa wilayah hasil Pilgub Jabar kemarin yang berpihak kepada Sudrajat dengan Ahmad Syaikhu akan kita perkuat kembali untuk memilih Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno, dan kita akan merebut basis suara lawan politik kita atau yang sudah dikuasai lawan dan kita akan fokus pada daerah tersebut," tutur Kepala Badan Pemenangan Daerah (BPD) Jawa Barat pasangan Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno, Abdul Haris Bobihoe.

Untuk wilayah yang akan direbut salah satunya Majalengka dan wilayah Priangan Timur. Teknis detailnya, salah satunya BPD Jabar pasangan Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno mewajibkan bakal calon legislatif dari partai koalisi pendukung pasangan nomor urut 02 Partai Gerindra, PKS, Demokrat, PAN dan Partai Berkarya harus mensosialisasikan Prabowo dan Sandiaga Uno di wilayahnya.

"Kita minta kepada seluruh bacaleg dari partai koalisi pendukung Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno langsung turun ke bawah mengajar warga atau konstituennya memilih Prabowo-Sandiaga dengan menawarkan program-program," jelas politisi senior asal Partai Gerindra atau yang akrab disapa Bang Haris.

Selain dengan menawarkan program-program Prabowo-Sandiaga, bacaleg diminta untuk menggunakan strategi propaganda dengan menggunakan isu ekonomi. Jadi, daerah-daerah lawan politik akan menggunakan strategi proganda untuk mengubah keyakinan pemilih dari memilih nomor urut 01 menjadi nomor urut 02.

Ditempat yang berbeda Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Barat Partai Gerindra, Daddy Rohanady menambahkan, setiap bakal calon legislatif dari Partai Gerindra memang diwajibkan  untuk mensosialisasikan Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno di daerah pemilihan atau Dapil-nya. Artinya, penguatan perolehan suara di dapil masing-masing sangat diharuskan. Karena yang mengetahui seluk beluk daerah pemilihan memang bacaleg yang bersangkutan.

"Yang bisa garap wilayah ya bacalegnya masing-masing, mereka tahu wilayahnya. Tapi pada Pilpres 2014 kemarin Prabowo kalah di Dapil saya," tuturnya.

Selain menguatkan basis suara Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno di Dapil masing-masing. Bacaleg diharuskan memperoleh suara di basis suara lawan dengan target minimal bisa
mengubah beberapa persen.

"Wilayah mereka akan kita ubah tapi sedikit, ngapain juga harus garamin laut yang sudah asin. Jadi saya pikir lebih ke mengubah basis suara lawan yang masih abu-abu atau hanya sedikit mengubah, dan akan kita coba meski tidak bisa 100%," jelasnya.

Setidaknya  kata Daddy, dari 100% basis suara lawan politik menjadi 60% atau mampu meraup 40% perolehan suara di basis suara lawan. Lihat saja nanti di hasil akhir.

"Mudah-mudahan bisalah memperoleh suara di basis suara lawan, akan kita yakinkan para pemilihnya nanti," katanya.

Saling menganggu ceruk basis suara sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan pada Pemilihan Umum. Tengok saja, lawan politik juga melakukan hal yang sama, saling memperebutkan ceruk basis suara.

"Mereka juga sama melakukan ini (mengganggu basis suara), dan ini pun pernah dilakukan pada Pemilu 2014 dan cukup berhasil dalam mempertahankan perolehan suara. Tetapi, kita lihat saja nanti," pungkasnya.[]

Berita terkait
0
Demokrat: egah Polarisasi, Elit Politik Jangan Takut Berkompetisi
Demikian ditegaskan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterarannya pada Selasa, 28 Juni 2022.