PPKM Mikro, Upaya Spesifik Menekan Laju Pandemi Covid-19

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, PKM Mikro itu sebenarnya pembatasan bukan pelarangan.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, dalam dialog produktif bertema PPKM Mikro, Rabu 10 Februari 2021. (Foto: Tagar/ist)

Jakarta - Pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang berbasis skala mikro (PPKM Mikro) hingga tingkat RT/RW untuk pengendalian Covid-19.

PPKM Mikro diterapkan mulai 9-22 Februari 2021 yang berlaku pada 7
Provinsi yakni, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Ini memberikan ruang yang lebih mudah untuk melacak dugaan kasus aktif di tingkat RT.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, dalam dialog produktif bertema PPKM Mikro yang mengambil tema, Langkah Bersama, sayangi Indonesia yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu 10 Februari 2021, mengatakan, PPKM Mikro itu sebenarnya pembatasan bukan pelarangan.

"Prinsip PPKM Mikro sebenarnya adalah pembatasan bukan pelarangan. Pembatasannya ini dibuat berskala. Kemudian dengan berjalannya waktu penanganannya semakin berskala kecil dan semakin tersasar (targeted)," jelas Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, Rabu 10 Februari 2021.

"Kita sudah analisis PPKM jilid I dan II setelah diterapkan di 98 Kabupaten/Kota di Jawa-Bali, di pekan keempat mulai turun penularannya. Pada akhir pekan ketiga pelaksanaan PPKM, angka
kasus aktifnya 16,24 persen, lalu di akhir pekan keempat turun menjadi 15,23 persen. Kalau diterapkan lebih mikro seperti sekarang, maka akan lebih efektif," sambungnya.

Dalam penerapannya, PPKM Mikro membatasi kapasitas kegiatan kantor, rumah makan, dan tempat ibadah hingga 50 persen. Untuk kegiatan sekolah dilakukan secara online.

Lalu wilayah desa atau kelurahan wajib mendirikan posko yang terdiri dari beberapa unsur masyarakat. Penerapan PPKM Mikro juga menerapkan kebijakan zonasi pengendalian wilayah hingga tingkat RT.

Zona hijau tidak ada kasus positif, zona kuning apabila ada 1-5 rumah yang terdapat kasus positif, zona oranye apabila ada 6-10 rumah yang terdapat kasus positif, dan zona merah bila lebih dari 10 rumah yang terdapat kasus positif.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Dr. Safrizal memaparkan. Indikator penentuan zona ini memang lebih sederhana daripada
penentuan zona di level Kabupaten/Kota ataupun Provinsi.

"Ini memberikan ruang yang lebih mudah untuk melacak dugaan kasus aktif di tingkat RT. Lalu rumah yang tidak terpapar bisa membantu tetangganya dalam menyediakan makanan atau apapun yang diperlukan sehingga orang tidak merasa tersisihkan,"ujarnya.

Pelaksanaan PPKM Mikro ini nantinya akan dilaksanakan oleh anggota Posko Desa yang terdiri dari aparat desa, Satlinmas, Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh masyarakat, dan tokoh adat yang
ada di lingkungan tersebut sehingga penanganannya lebih spesifik.

Menurut Dr. Safrizal, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Desa dan Kementerian lainnya, agar dana desa termasuk pendapatan lainnya yang ada di APBDes boleh dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan desa, minimal 8 persen atau tergantung kebutuhan masingmasing.

"Proses pembentukan posko di desa atau kelurahan ini akan membutuhkan waktu. Tapi kita berusaha membentuk secepatnya. Nantinya apabila diperlukan menggunakan dana desa untuk
memperkuat sektor pencegahan, bisa dihidupkan kerajinan masyarakat dalam pembuatan masker menggunakan dana desa. Sehingga tidak ada warga yang tidak pakai masker dengan alasan tidak punya masker," tutur Dr. Safrizal.

"Penerapan PPKM Mikro sendiri adalah upaya partisipatif atau gotong royong dari semua elemen masyarakat. Upaya ini dalam rangka mengatasi dan menahan laju penularan COVID-19 dengan lebih cepat. Semua pihak diminta berpartisipasi dalam rangka menjaga diri, keluarga, tetangga, dan negara,"sambungnya.

Terhadap kekhawatiran bahwa PPKM Mikro ini akan menyulitkan pelaku usaha kecil, Prof. Wiku mengatakan pelaku usaha justru lebih diuntungkan dengan kebijakan ini.

"Pembatasan aktivitas tidak dilakukan secara luas, jadi potensi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan sosial yang aman dari Covid-19 itu bisa dilakukan. Ini bentuk mengendalikan Covid-19 yang bukan hanya dari sisi kesehatan tapi juga sosial ekonomi. Intinya kebijakan ini menunjukkan bahwa semua punya peran untuk bekerja dan berkontribusi untuk menyelesaikan pandemi," ujarnya. []

Berita terkait
Kegelisahan Pelaku Wisata Bantul Imbas Penerapan PPKM
Perpanjangan PPKM memukul sektor wisata di Bantul. Mereka pun hanya pasrah dan berupaya kreatif untuk bertahan hidup.
Respons DPR soal PPKM Skala Mikro: Ini Pelonggaran!
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengkritisi pemberlakuan PPKM skala mikro yang ditetapkan pemerintah.
Kemendagri Minta Gubernur Tindaklanjuti Instruksi PPKM Mikro
Kemendagri meminta para gubernur, khususnya di 7 provinsi prioritas untuk menindaklanjuti Inmendagri PPKM Mikro.
0
Emma Raducanu Melaju ke Putaran Kedua Tenis Wimbledon 2022
Raducanu awali debutnya di Wimbledon, 27 Juni 2022, malam waktu setempat, kalahkan petenis Beliga, Alison van Uytvanck, 6-4 dan 6-4