Potongan Tubuh Ada di Alat Pendingin, BNPB Sebut Baru Tujuh Korban Teridentifikasi

Potongan tubuh ada di alat pendingin, BNPB sebut baru tujuh korban teridentifikasi. "Para korban ditemukan di titik utama bencana,” kata Letkol Inf Ahmad Hadi.
POSKO PENGADUAN KORBAN LONGSOR: Petugas melakukan pendataan korban longsor yang masih hilang di posko darurat di Pasirpanjang, Salem, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (23/2). Menurut petugas, hingga saat ini sebanyak 15 keluarga kehilangan anggota keluarganya akibat terkena longsor bukit Gunung Lio. (Foto: Ant/Oky Lukmansyah)

Brebes, (Tagar 25/2/2018) – Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, baru tujuh korban meninggal akibat longsor di Desa Pasir Panjang, Brebes, Jawa Tengah yang teridentifikasi.

"Dua korban belum dapat diidentifikasi. Sebelumnya, Posko Tanggap Darurat Longsor Brebes melaporkan sembilan orang yang meninggal. Namun, sesuai kesepakatan, jumlah korban meninggal adalah tujuh orang," kata Sutopo melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (25/2).

Sutopo menyebutkan, beberapa potongan tubuh yang belum teridentifikasi saat ini ada di alat pendingin Rumah Sakit Umum Brebes sampai operasi tanggap darurat selesai dan menunggu hasil tes DNA.

Tiga Korban Ditemukan

Sebelumnya, tiga dari 13 korban longsor ditemukan tim penanggulangan bencana daerah, Minggu (25/2). Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah (Jateng) melakukan identifikasi terhadap tiga korban tersebut di Posko Pos Morthem.

Komandan Komando Distrik Militer 0713/Brebes Letkol Inf Ahmad Hadi mengatakan, tim penanggulangan bencana masih melakukan pencarian terhadap para korban yang hilang akibat longsor.

"Para korban ditemukan pada titik utama bencana. Oleh karena itu, kami masih terus memfokuskan pencarian di titik utama penemuan korban," kata Letkol Inf Ahmad Hadi di Brebes, Minggu (25/2).

Kendati demikian, kata dia, sebagian personel juga ditugaskan ke lokasi lain seperti di aliran sungai Jembatan Kopeng karena di lokasi tersebut juga ditemukan potongan trubuh manusia yang diduga korban bencana.

Selain tujuh korban yang resmi dinyatakan meninggal, longsor Brebes juga menyebabkan lima orang luka-luka, masih dirawat di rumah sakit dan puskesmas serta 13 orang hilang. Jumlah warga terdampak adalah 984 orang mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

Ahmad Hadi mengatakan, pencarian terhadap para korban hilang dilakukan tim penanggulangan bencana hingga tujuh hari ke depan dan bisa diperpanjang menjadi 14 hari.

"Jika hingga batas masa pencarian korban hilang itu belum juga ditemukan, kami berharap keluarga korban dapat mengiklaskan," ujarnya.

Setelah dilakukan identifikasi oleh tim DVI Polda Jateng, para korban meninggal akan diserahkan pada keluarganya untuk dimakamkan.

Selain dilakukan pencarian secara manual terhadap para korban yang hilang, Tim Penanggulangan Bencana yang terdiri atas personel Basarnas, BPND, TNI/Polri, dan para relawan juga akan menggunakan empat alat berat eskavator dan empat anjing pelacak dari Polda Jateng dan Basarnas Jakarta.

Hingga H+4 kejadian atau Minggu (25/2), pencarian korban melibatkan 750 anggota tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan. Evakuasi terkendala kemungkinan longsor susulan tinggi, cuaca hujan, medan yang berat dan keterbatasan alat berat.

Bupati Brebes Idza Priyanti telah menetapkan status tanggap darurat longsor selama 14 hari, terhitung Kamis (22/2) hingga Rabu (7/3). (ant/yps)

Berita terkait
0
Niat dan Tata Cara Salat Idul Adha
Salat iduladha setahun sekali, mungkin ada yang lupa bacaan niat salat iduladha. Sebagai pengingat, berikut niat dan tata cara salah iduladha.