Posisi 5 Kebawah dalam Survei Elektabilitas, Politikus PKB Tak Terima

Politikus PKB, Oleh Soleh tak mau menerima hasil survei elektabilitas partai politik peserta Pemilihan Umum 2019.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Oleh Soleh tak mau menerima hasil survei elektabilitas partai politik peserta Pemilihan Umum 2019. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar 16/11/2018) - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Oleh Soleh tak mau menerima hasil survei elektabilitas partai politik peserta Pemilihan Umum 2019 salah satunya dari Lembaga Survei Indopolling yang menempatkan Posisi PKB di 5 ke bawah dengan perolehan 4,3%.

"Saya belum bisa menerima karena mengapa Indopolling saja yang berbeda hasil surveinya dengan lembaga survei Litbang Kompas. Indopolling malah menempatkan PKB di lima ke bawah, padahal di Litbang Kompas kita diposisi tiga mana bisa begitu, metodenya gimana?," tuturnya saat ditemui di sela-sela Rapat Paripurna di DPRD Jabar, Bandung, Jumat (16/11).

Memang metodologi yang digunakan oleh lembaga survei berbeda-beda jelas Oleh Soleh, tetapi hal yang janggal jika hasilnya berbeda dengan beberapa lembaga survei yang lain. Secara logika, dirinya akan lebih memilih lembaga survei yang menempatkan posisi PKB ada di 3 besar bukan 5 besar.

"Rasionalitasnya saya akan menanggapi lembaga survei yang kredibel saja, dan logikanya juga dari lembaga survei yang melakukan survei hanya indopolling yang berbeda yang lainnya hampir sama PKB tidak dibawah 5 besar," jelasnya.

Gerindra Diatas Angin, Siap Kalahkan PDIP

Sementara itu, Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat, Abdul Haris Bibihue menuturkan, sangat optimis bisa menenangkan Pemilihan Legislatif 2019, sebab bermodal elektoral Partai Gerindra yang menempati posisi kedua setelah PDIP.

"Elektoral Partai Gerindra ini merupakan hasil positif yang dipengaruhi oleh calon presiden dan wakil presiden yang kita dukung dan terutama kerja-kerja bakal calon legislatif kita yang kerja keras untuk meningkatkan elektabilitas Gerindra," tuturnya.

Namun demikian, meski elektoral Partai Gerindra sedang baik tetapi lawan politik Gerindra yaitu, PDIP diakui menjadi saingan terberat karena di Jabar PDIP unggul. Untuk itu, Gerindra Jabar akan terus mensosialisasikan Prabowo-Sandiaga lebih baik.

"Kita akui saingan sangat berat itu PDIP, lawan kita ini sangat kuat. Tetapi, kita akan optimis di 2019 Gerindra bisa menang, kita akan rebut wilayah kekuasaan lawan," terang politisi senior dari Partai Gerindra Jabar.

Dengan modal elektoral, mudah-mudahan target perolehan kursi di tingkat propinsi minimal 26 kursi akan dilampaui. Sedangkan untuk tingkat kabupaten dan kota minimal 20 kursi bisa direalisasikan.

"Kita akan kerja keras untuk menangkan Pileg dan Pilpres 2019, Kita akan insturksikan seluruh bacaleg untuk bisa menang di daerah pemilihan (dapil) masing-masing," tutupnya.[]

Berita terkait
0
Luka Tembak di Bagian Belakang Kepala Brigadir J, Apakah Ini Titik Terang Pembunuhan Berencana
Luka tembak di bagian belakang kepala hingga tembus hidung Brigadir J, apakah ini titik terang pembunuhan berencana seperti dugaan keluarga.