Ponpes Ma’ruf Amin yang Tumbuhkan Ekonomi Daerah Itu

Ponpes Ma’ruf Amin yang tumbuhkan ekonomi daerah itu. "Kami menjual baso di lingkungan ponpes itu murah karena konsumennya para santri," ujar Amin.
Sejumlah santri membacakan ikrar dukungan untuk Jokowi pada acara deklarasi dan tausiyah kebangsaan di Ponpes Al Hikmah, Sumelap, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (7/8/2018). Santri yang tergabung dari Jaringan Santri Untuk Jokowi (Jasa Jokowi) Tasikmalaya menggelar deklarasi dukungan terhadap Joko Widodo atas pertimbangan yang diberikan para ulama di Tasikmalaya dalam menentukan sikap politik menghadapi tahun 2019. (Foto: Ant/Adeng Bustomi)

Serang, (Tagar 13/8/2018) – Pondok Pesantren (Ponpes) An Nawawi Tanara milik KH Ma'ruf Amin yang ditunjuk pendamping Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 ternyata menggulirkan pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat setempat.

"Kita sangat terbantu ekonomi keluarga," kata Amin (35) seorang pedagang baso warga Kabupaten Serang, Senin (13/8).

Ponpes An Nawawi Tanara berada di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Menurut Amin, kehadiran ponpes ini cukup membantu pendapatan ekonomi masyarakat lantaran diperbolehkan berjualan di kawasan ponpes.

Santri TegalSejumlah santri dan relawan membacakan Deklarasi JKW Bergema (Jokowi Bersama Gerak Mayarakat) di Taman Rakyat Slawi, Kabupaten Tegal, Jumat (10/8/2018). Deklarasi JKW Bergema yang diikuti para tokoh masyarakat, santri dan kader partai tersebut untuk mendukung dan mengawal kemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Maaruf Amin. (Foto: Ant/Oky Lukmansyah)

Saat ini, Amin bersama pedagang lainnya mengeruk keuntungan dari berjualan. Mereka para santri setelah tidak belajar atau istirahat membeli aneka makanan, termasuk makanan baso.
Amin menjual makanan baso relatif murah dengan harga di bawah Rp 10.000 per mangkok.

"Kami menjual baso di lingkungan ponpes itu murah karena konsumennya para santri," ujarnya menjelaskan.

Begitu juga Mak Enok (45). Warga sekitar Ponpes An Nawawi Tanara ini mengaku, dirinya sudah enam tahun terakhir berjualan di lingkungan ponpes milik KH Ma'ruf Amin.

Dia berjualan nasi uduk dan makanan gorengan pada sore hari karena para santri memasuki waktu istirahat.

Berjualan makanan di ponpes bisa disamakan kegiatan sosial karena pembelinya santri yang keuangannya tergantung kiriman dari orangtua.

Meski harga makanan yang dijual relatif murah, namun bisa mengeruk keuntungan. "Kami melayani nasi uduk Rp 2000/bungkus dan gorengan tempe Rp 500," kata Mak Enok.

Sementara itu, Yayan, seorang abdi dalam Ponpes An Nawawi Tanara mengatakan, pihaknya memperbolehkan pedagang berjualan di kawasan ponpes karena membantu para santri untuk kebutuhanan makanan.

Selain itu berjualan juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat. Apalagi, hari Jumat banyak pedagang memadati ponpes karena orangtua santri dari berbagai daerah menjenguk anaknya untuk bertemu.

"Kami ke depan akan menyediakan tempat berjualan untuk menampung pedagang," ujar Yayan. []

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.