Polri: Ada 38 WNI Terlibat ISIS di Filipina

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan ada 38 WNI yang terlibat jaringan terorisme di Kota Marawi, Mindanao, Filipina.
Pasukan pemerintah terlihat saat melakukan serangan terhadap pemberontak dari kelompok Maute, yang telah mengambil alih sebagian besar kota Marawi, di kota Marawi, selatan Filipina, Kamis (25/5). (Foto: Ant/Reuters/Romeo Ranoco)

Jakarta, (Tagar 2/6/2017) - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan ada 38 WNI yang terlibat jaringan terorisme di Kota Marawi, Mindanao, Filipina.

"Yang terlibat terorisme ada 38 orang, terdiri atas 37 pria dan seorang perempuan," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/6).

Dari jumlah tersebut, empat orang diduga telah tewas, 12 orang dideportasi ke Indonesia, dan 22 orang masih di Filipina.

Saat ini, jaringan terorisme ISIS sedang membangun basis kekuatan di Marawi, Filipina, untuk menguasai wilayah Asia Tenggara.

Sebelumnya Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merilis laporan Kepolisian Filipina bahwa ada tujuh WNI yang menjadi buron karena diduga terlibat kelompok Maute yang berafiliasi kepada ISIS di Kota Marawi, Mindanao, Filipina.

Mereka adalah Al Ikhwan Yushel, Yayat Hidayat Tarli, Anggara Suprayogi, Yoki Pratama Windyarto, Moch. Jaelani Firdaus, Muhamad Gufron, dan Muhammad Ilham Syahputra.

M. Ilham Syahputra diduga telah tewas dalam pertempuran di Marawi.

Sementara itu ada 17 WNI lainnya yang berada di Filipina untuk kegiatan berdakwah dan tidak terlibat jaringan terorisme. Ketujuh belas WNI tersebut kini berada di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao menunggu dipulangkan ke Tanah Air. (Fet/Ant)

Berita terkait