Politisi PKS - Kemenkes Sosialisasikan Layanan Kesehatan

Politisi PKS menyebut pelayanan kesehatan di Indonesia menghadapi banyak tantangan dan penyesuaian setelah adanya serangan wabah Covid-19.
Wakil Ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Netty Prasetiyani Aher. (Foto: Tagar/Dokumen Netty Aher)

Jakarta - Wakil Ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyebut pelayanan kesehatan di Indonesia menghadapi banyak tantangan dan penyesuaian setelah adanya serangan wabah Covid-19. Fokus pemerintah saat ini tertuju pada pelayanan kesehatan penunjang covid-19.

Netty juga meminta supaya pemerintah berfokus pada pelayanan kesehatan yang sifatnya esensial. Sebab, pandemi Covid-19 belum diketahui kapan akan berakhir.

Saya mendorong Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah untuk bisa memaksimalkan lima persen APBN dan sepuluh persen APBD yang diperuntukkan bagi sektor kesehatan

Hal itu diungkapkan saat melaksanakan kegiatan sosialisasi layanan kesehatan di masa pandemi Covid-19, bersama Kementerian Kesehatan dengan masyarakat Indramayu.

"Saya terus meminta pada pemerintah agar memberikan prioritas yang lebih pada layanan kesehatan yang esensial, termasuk promotif dan preventif. Mengingat covid-19 ini masih panjang akan tetapi banyak penyakit lain yang harus ditangani, seperti TB, DBD dan penyakit lainnya," kata Netty melalui keterangannya, Senin, 26 Oktober 2020.

Dia mengatakan, TBIndonesia.or.id menyebutkan pada 2018 tercatat ada 845.000 penduduk Indonesia sakit TBC, dan 93.000 pasien TBC meninggal dunia. Adapun Demam Berdarah Dengue (DBD) per Juli 2020, Kemenkes ada 71.633 kasus di Indonesia.

Lantas, Anggota Komisi IX DPR ini menegaskan, kondisi ini tidak bisa disepelekan oleh semua pihak baik pemerintah pusat maupun daerah termasuk di Indramayu.

"Selain keterjangkauan biaya kesehatan bagi masyarakat, juga ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan harus menjadi prioritas. Minimal setiap kota kabupaten terdapat FKTP dan FKTL yang memadai dan sesuai dengan jumlah penduduk," ujarnya.

Di sisi yang lain, Netty Aher berharap pemerintah mampu memaksimalkan anggaran untuk menunjang sektor kesehatan.

"Saya mendorong Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah untuk bisa memaksimalkan lima persen APBN dan sepuluh persen APBD yang diperuntukkan bagi sektor kesehatan ini dapat menghasilkan fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan kualitas SDM kesehatan," kata dia.

"Alhasil tidak ada gap yang jauh antara kualitas layanan kesehatan antara pusat dan daerah, atau antara kabupaten dengan kecamatan. Akhirnya tujuan Indonesia sehat benar-benar bisa kita wujudkan bersama," ucap Netty menambahkan.

Tokoh Cirebon dan Indramayu ini berharap masyarakat dapat memahami sosialisasi yang mereka lakukan menyoal pada layanan kesehatan tersebut.

"Semoga sosialisasi ini dapat dipahami masyarakat dan bisa dipraktikkan di keluarga. Adapun paket bantuan ini semoga bermanfaat dalam rangka melindungi dan mencegah keluarga dari covid-19 dan penyakit lainnya". Kata Netty.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Budi Suryadharma, perwakilan dari Kementerian Kesehatan ini mengatakan, selain mensosialisasikan upaya pencegahan covid-19 di masyarakat, juga pihaknya juga sosialisasikan pelayanan kesehatan dan pelayanan rujukan kepada masyarakat.

"Sehingga masyarakat bisa mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama di masa covid-19." Kata Budi.

Di kesempatan itu, Netty Aher bersama Kementerian Kesehatan membagikan 1000 paket berisi suplemen dan perlindungan kesehatan seperti madu, sabun, handsanitizer dan lainnya.[]

Berita terkait
Fraksi PKS: Jokowi Minta Kerja Cepat Bentuk UU Cipta Kerja
Fraksi PKS DPR mengatakan, kisruh mengenai Omnibus Law bermula dari permintaan Presiden Jokowi agar pembahasan UU Cipta Kerja dikebut.
Kemenkes Utang Rp 7 Miliar kepada RSUD Kota Yogyakarta
Kemenkes utang kepada RSUD Kota Yogyakarta mencapai Rp 7 miliar. Namun Pemkot Yogyakarta menjamin layanan tetap diberikan maksimal kepada warga.
Biaya Jasa Perawat Covid-19 di Aceh Hanya Rp 18.312
Perawat dan dokter spesialis yang bertugas di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Kabupaten Aceh Utara, Aceh hanya dibayar belasan ribu rupiah.