Polisi Versus FPI, Komnas HAM Ungkap Temuan Proyektil Peluru

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyampaikan hasil temuan konflik polisi versus FPI di Tol Japek. Ada proyektil dan selongsong peluru.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyampaikan hasil temuan konflik polisi versus FPI di Tol Japek. Ada proyektil dan selongsong peluru. (foto: Antara/Nur Imansyah).

Jakarta - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara menyampaikan hasil temuan lapangan yang menurutnya penting untuk diketahui publik terkait peristiwa tewasnya enam (6) laskar Front Pembela Islam (FPI) yang didor polisi di Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020 lalu.

Dikatakan Beka, pihaknya menemukan tujuh proyektil dan empat selongsong peluru di Tempat Kejadian Perkara (TKP) KM 50 Tol Jakarta-Cikampek area Karawang, Jawa Barat. 

Misalnya selongsong peluru atau proyektil, maka harus diuji balistik lagi.

"Tapi yang satu tidak firm. Artinya, tidak yakin bahwa itu adalah peluru atau tidak karena ini potongan kecil saja," ucapnya dilihat Tagar dari kanal YouTube Front TV, Senin, 28 Desember 2020.

Baca juga: Pengacara FPI Ungkap Sebab Hanif Alatas Datangi Komnas HAM

Kemudian, lanjutnya, pihaknya juga menemukan sembilan bagian mobil bekas lampu sein hingga bagian dari CCTV di lokasi tersebut. 

"Terus kemudian, yang lain-lain ada dua. Artinya lain-lain ini ada misalnya bekas earphone begitu, karena ketemu di KM 50 itu yang kami anggap itu bagian terkait dengan peristiwa," kata Beka.

Namun, hasil dari temuan di atas nantinya harus dicek dan dikonfirmasi ulang kepada pihak terkait ataupun kepada para ahli. 

"Misalnya selongsong peluru atau proyektil, maka harus diuji balistik lagi," ujarnya.

"Terus kemudian juga yang lain bagian mobil, kami juga sedang mengecek lagi. Apakah benar itu bagian mobil, baik itu kendaraan yang dipakai oleh polisi, maupun kendaraan yang dipakai oleh anggota FPI," ucapnya menambahkan.

Baca juga: 6 Laskar FPI Tewas, Komnas HAM Periksa Senjata Api dan Ponsel

Dia menegaskan, tim Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM sudah melakukan banyak hal sejak 7 Desember 2020, termasuk sudah bertemu dengan pihak FPI, polisi, dan Jasa Marga. 

"Termasuk juga memeriksa atau meminta keterangan saksi-saksi di masyarakat. Cek kemudian CCTV yang ada, terus kemudian cek fisik kendaraan di Polda Metro Jaya dan juga memeriksa yang lain begitu," tuturnya.

Sampai saat ini Komnas HAM menganggap keterangan saksi dan ahli mengenai tewasnya enam laskar FPI masih terus berkembang. Maka itu, tidak menutup kemungkinan, pihaknya akan kembali memeriksa atau meminta keterangan tambahan sejumlah pihak. 

"Baik dari FPI, polisi, Jasa Marga dan pihak yang lainnya," kata Beka. 

Kasus tewasnya enam laskar FPI menjadi sorotan banyak pihak. Seperti diketahui, Kapolda Metro Jaya Fadil Imran sempat mengumumkan, anggotanya sempat terlibat baku tembak hingga membuat enam laskar FPI meninggal dunia. 

Namun, keterangan Kapolda dibantah oleh Sekretaris Umum FPI Munarman. Dia memastikan anggota FPI tidak dibekali senjata api dalam mengawal Habib Muhammad Rizieq Shihab. []

Berita terkait
Komnas HAM Mulai Selidiki Mobil Laskar FPI dan Polisi
Komnas HAM bakal selidiki mobil yang digunakan polisi serta laskar FPI di km 50 tol Jakarta-Cikampek.
Komnas HAM Dalami Soal CCTV Rusak Polisi Vs Laskar FPI
Komnas HAM akan dalami lebih lanjut soal CCTV yang rusak di TKP Polisi Vs Laskar FPI.
Polisi Vs FPI, Komnas HAM Ambil Barang Bukti dari Jasa Marga
Ketua Tim Penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Choirul Anam ambil barang bukti dari Jasa Marga terkait FPI versus polisi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.