Takalar - Perempuan berinisial S, 18 tahun terpaksa harus berurusan dengan proses hukum setelah ketahuan membuang bayinya sendiri yang baru lahir. Berawal saat penemuan bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan salah satu warga di sebuah sawah, Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar sekitar pukul 14.00, Rabu 15 Juli 2020 kemarin.
Dari dua saksi didapatkan keterangan, bahwa pelaku pembuangan bayi tersebut adalah perempuan berinisial S, 18 tahun.
Dari hasil penemuan itu, polisi dipimpin Kapolsek Galesong Utara, AKP Aris Sumarsono langsung melakukan penyelidikan. Polisi meminta keterangan dua saksi, masing-masing Nur Aisah, 18 tahun dan Hasnia, 18 tahun.
"Dari dua saksi didapatkan keterangan, bahwa pelaku pembuangan bayi tersebut adalah perempuan berinisial S, 18 tahun warga perumahan Dusun Tamanroya Desa Aeng Batubatu, Kecamatan Galesong Utara," kata Kapolsek Aris Sumarsono, Kamis 14 Juli 2020.
Sehingga pada hari Rabu, 15 Juli 2020 pukul 23.30 Wita malam, Kapolsek Galut Aris Sumarsono bersama tim gabungan Polres Takalar dan Polsek Galut mendatangi rumah warga atas nama DR, 48 tahun di Perumahan Dusun Tamanroya Desa Aeng Batubatu.
"DR adalah orang tua dari pelaku pembuang bayi, yaitu perempuan S, 18 tahun" kata Aris.
Setelah mendatangi rumah pelaku kemudian personil Polsek Galut mendatangi tempat pelaku melahirkan bayinya di sebuah rumah empang dalam kondisi kosong dan mendapati ari-ari bayi yang dikubur oleh pelaku di depan rumah empang tersebut.
Kemudian pada pukul 23.50 Wita anggota Polsek Galut mengantar pelaku yang merupakan Ibu bayi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan kesehatan serta menyerahkan ke Unit PPA Polres Takalar untuk dilakukan proses lebih lanjut. Dari hasil interogasi Kepolisian pelaku mengakui semua perbuatannya.
"Ibu dari bayi tersebut sudah mengakui semua perbuatannya, saat ini yang bersangkutan sementara menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Panjonga Daeng Ngalle Takalar, dan Prosesnya kami serahkan ke unit PPA Polres Takalar untuk dilakukan proses lebih lanjut," ujar Aris. []
