Polisi Sebut Penyerangan di Sleman Bukan Klitih

Polsek Pakem masih memburu pelaku penganiayaan. Polisi menyebut aksi tersebut bukan klitih.
Kapolsek Pakem Ajun Komisaris Polisi (AKP) Chandra Lulus Widiantoro. (Foto Tagar/Evi Nur afiah).

Sleman - Kepolisian Polsek Pakem, Sleman masih memburu pelaku kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Agung Firman Santoso, 21 tahun, warga Dusun Ngembesan RT 03/RW 13 Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Polsek di-back up Polres Sleman untuk menangkap pelaku.

Korban dianiaya pada Sabtu 21 Maret 2020 sekitar pukul 01.30 WIB di Jalan Pakem Turi, Dusun Beneran, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem. Polisi menyebut penyerangan tersebut bukan aksi klitih atau kenakalan anak di jalanan.

Hasil penyelidikan sementara, pelaku menganiaya korban menggunakan benda tajam yang diduga pecahan botol. Benda tersebut mengenai pundak bagian kanan korban hingga robek. 

"Kalau dilihat dari luka robeknya, pelaku ini menggunakan benda tajam seperti pecahan botol bukan senjata tajam pedang, golok ataupun pisau," kata Kapolsek Pakem Ajun Komisaris Polisi Chandra Lulus Widiantoro saat dikonfirmasi pada Rabu, 25 Maret 2020.

Chandra menyampaikan, petugas masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap terduga pelaku dan motif di balik penganiayaan. CCTV yang terpasang di lokasi kejadian tidak mendeteksi wajah atau pun nomor polisi kendaraan saat melakukan kejahatan.

Selain itu, jumlah terduga pelaku yang dicurigai, belum bisa diungkapkan dengan jelas. Namun dugaan semetara korban dianiaya lebih dari satu orang.

Kalau dilihat dari luka robeknya, pelaku ini menggunakan benda tajam seperti pecahan botol bukan senjata tajam pedang, golok ataupun pisau.

Lemahnya barang bukti membuat proses penyelidikan berjalan cukup sulit. Untuk mengungkap aksi kejahatan tersebut, Polsek Pakem bekerja sama dengan Poles Sleman memburu pelaku. "Mudah-mudahan segera ketangkap pelakunya. Karena sekarang polsek juga sudah menggandeng polres Sleman untuk menangkap pelaku," katanya.

Chandra menegaskan kasus penyerangan tersebut bukan tindak kriminal kenakalan remaja di jalan atau klitih. Dia menyebut wilayah Pakem bukan daerah rawan kenakalan remaja. "Wilayah Pakem belum pernah ada kejadian klitih sebelumnya. Ini belum tahu motifnya apa. Warga juga bilang di sini aman (klitih)," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Korban Agung Firman Santoso, 21 tahun, dianiaya oleh pelaku tidak dikenal pada Sabtu 21 maret 2020 dini hari. Peristiwa nahas itu bermula saat korban pulang dari tempatnya bekerja. Korban kesehariannya bekerja di rumah makan seafood yang berada di Blembem, Desa Harjobinangun, Pakem.

punggung dibacok di slemanKorban yang di bacok punggungnya oleh pelaku tidak dikenal di Jalan Pakem Turi, Dusun Beneran, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem pada Sabtu 21 Maret 2020 dini hari. (Foto: Screenshot dari sosial media/Tagar/Evi Nur Afiah)

Sesampainya di pertigaan Pukowatu, Purwobinangun bertemu dengan teman kerjanya yang sudah pulang duluan. Tak lama setelah itu, korban diikuti oleh rombongan pemotor yang diduga pelaku.

Mengetahui sedang dibuntuti, teman korban yang berkendara berbarengan saat itu belok masuk ke dalam perkampungan warga. Sementara korban sendiri tetap melanjutkan perjalannya.

Sampai di lokasi kejadian, korban dipepet oleh gerombolan sepeda motor tersebut, hingga akhirnya terjadi peristiwa yang menimpa korban.

Beruntung pada saat itu masih ada warga yang nongkrong di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mendengar keributan, warga curiga dan mengecek lokasi. Sesampainya di sana korban sudah dianiaya dan para pelaku langsung tancap gas kabur ke arah Jalan Turi, Tempel, Sleman.

Korban ke rumah sakit terdekat untuk mengobati lukanya. Setelah berobat, korban didampingi oleh temannya langsung lapor ke Polsek Pakem. Petugas yang mendapati adanya laporan, lantas mendatangi kejadian dan memeriksa para saksi. []

Baca Juga:

Berita terkait
Aksi Klitih Bacok Pemuda di Sleman
Aksi klitih kembali terjadi di Yogyakarta. Kali ini seorang pemuda dibacok dengan senjata tajam di Turi, Kabupaten Sleman.
Menuduh Klitih, Lalu Rebut HP Pakai Pistol di Sleman
Dua remaja menakut-nakuti pelajar di Sleman, Yogyakarta dengan pistol mainan. Setelah itu keduanya merampok ponsel milik korban.
Polres Kulon Progo Sita Miras Pemicu Klitih
Miras dianggap sebagai pemicu aksi klitih. Polres Kulon Progo pun gencar melakukan penertiban peredaran minuman memabukkan ini.