Sleman - Polisi melakukan razia di salah satu sekolah di Kecamatan Depok Barat, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa 14 Januari 2020. Langkah ini untuk mengantisipasi kenakalan pelajar yang mengarah pada tindakan kriminal yang sedang marak di Yogyakarta.
Razia dipimpin langsung oleh Kapolsek Depok Barat Komisaris Polisi Rachmadiwanto dengan menemui pihak pengajar dan pengelola. Kemudian, petugas masuk ke dalam kelas untuk memeriksa tas para pelajar SMA tersebut. "Kita lakukan razia di sekolah untuk mengantisipasi kenakalan remaja," katanya.
Rachmadiwanto mengatakan sejumlah pelajar tidak menyangka dilakukan razia di sekolahnya. Mereka hanya pasrah saat guru dan petugas melakukan pemeriksaan pada tas yang mereka bawa. Pemeriksaan secara mendadak ini dilakukan di delapan kelas.
Lantas bagaimana hasinya? Petugas tidak menemukan barang membahayakan atau mencurigakan. Meski demikian langkah ini sebagai salah satu upaya pencegahan tindak kejahatan. Rencananya razia di sekolah ke depannya akan selalu dilakukan.
Di depan pelajar, petugas juga menyampaikan imbauan dan pembinaan kepada mereka. "Petugas juga memberikan pembinaan dan imbauan agar pelajar tidak berbuat nakal yang dapat merugikan dirinya dan orang lain," ucapnya.
Rachmadiwanto mengatakan kedatangan petugas ke sekolah juga sebagai bentuk langkah preventif kepada pelajar. Selain itu, ada sosialisasi tentang bahaya narkoba, obat keras dan informasi hoax di media sosial.
Kita lakukan razia di sekolah untuk mengantisipasi kenakalan remaja.
"Ini bentuk kemitraan kami dengan lembaga pendidikan di wilayah Kecamatan Depok Barat dalam antisipasi kenakalan remaja mengarah tindak kriminalitas," ujarnya.
Satlantas Polsek Depok Barat juga hadir di Sekolah-sekolah untuk mengecek kelengkapan kendaraan yang dibawa siswa. Kemudian juga dilakukan pemeriksaan pada orderdil pada kendaraan. Petugas tidak menemukan lagi knalpot brong. "Kita juga cek apakah yang membawa motor sudah punya SIM. Termasuk kelengkapan kendaraan bermotor," ucapnya.
Dia mengatakan Polsek Depok Barat akan terus melakukan koordinasi dan komunikasi dalam penegakan disiplin kesalamatan berlalu lintas. Dalam razia itu, sedikitnya ada 25 personel yang dikerahkan. "Personel ini kita ambil dari unit Reserse Kriminal, Sabhara, Binmas dan Lalu Lintas. Sehingga penangananya cepat jika ditemukan hal yang tidak sesuai," pungkasnya.
Pihak sekolah memberi apresiasi kepada petugas dari para guru di sekolah tersebut. Pihak sekolah bahkan meminta kegiatan tersebut terus digalakkan. []
Baca Juga:
- Terduga Klitih Pernah Merusak Mobil Polsek di Jogja
- 10 Pelajar Klitih Ditangkap Saat Mau Balas Dendam
- Innalillahi, Korban Aksi Klitih di Bantul Meninggal