Polisi Duga Edi Bunuh Ayu Tanpa Bantuan Pihak Lain

Polisi belum menemukan alat bukti kuat dugaan saat membunuh Ayu Shelisha dibantu pihak lain. Polisi masih terus menyelidiki kasus ini.
Sakman, kakek Ayu Shellisa alias Shelli, duduk di samping makam cucunya, Jumat 27 Desember 2019. (Foto: Tagar/Kurniawan Eka Mulyana)

Bantul - Kepolisian hingga saat ini belum menemukan bukti kuat Edi Susanto yang diduga menghabisi Ayu Shelisha dibantu orang lain. Edi diduga sebagai pelaku tunggal yang membunuh istrinya sendiri. 

Berdasarkan saksi-saksi yang telah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian, ada sekitar tujuh orang. Mereka berasal dari keluarga dan tetangga Edi serta keluarga Ayu Shelisha korban yang kerangkanya ditemukan tak jauh dari rumah mertuanya yaitu Waluyo. 

Edi Susanto sendiri telah meninggal sekitar 2 bulan yang lalu tepatnya pada 11 November 2019 dengan cara bunuh diri. Sebelum meninggal Edi menulis surat wasiat.

"Untuk dugaan yang mengarah bahwa Edi membunuh Ayu dibantu orang lain itu belum ada," Kepala Satuan Reskrim Polres Bantul Ajun Komisaris Polisi Riko Sanjaya, saat dihubungi wartawan, Senin, 6 Januari 2020.

Riko mengatakan, awalnya kepolisian memang sempat menduga bahwa Edi dibantu seseorang saat menghabisi Ayu Shelisha pada 2010 silam. Dugaan itu berasal dari tutup septic tank, tempat di mana kerangka Ayu Shelisha ditemukan dalam keadaan dicor beton. "Baru dugaan dari kawan-kawan saja karena bilangnya cornya (septic tank) berat," katanya.

Untuk dugaan yang mengarah bahwa Edi membunuh Ayu dibantu orang lain itu belum ada.

Sementara polisi, kata Riko, hingga kini masih mencoba mencari rekan sepergaulan yang kerap berinteraksi dengan Edi saat Ayu dinyatakan hilang di media 2009-2010.

Seperti diketahui, kerangka manusia ditemukan dalam septic tank di milik Waluyo 62 tahun warga Dusun Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Minggu 22 Desember sekitar pukul 17.30 WIB. Setelah diidentifikasi diketahui kerangka itu ialah Ayu Shelisha.

Ayu adalah istri Edi Susanto, anak dari Waluyo. Edi sendiri melakukan bunuh diri hampir dua bulan yang meninggal gantung diri. Sebelum ditemukan gantung diri, Edi sempat menulis surat wasiat. Surat itu ditemukan Waluyo yang isinya Edi ingin menyusul istrinya (Ayu Shelisha) dan neneknya yang sudah meninggal.

Atas bukti tersebut, polisi meyakini bahwa sebenarnya Edi mengetahui keberadaan Ayu Shelisha yang telah meninggal dunia. Bertahun-tahun Ayu Shelisha dikabarkan hilang meninggalkan rumah sejak 2009 silam. 

"Hasil pendalaman, kami menduga Edi sendiri pelakunya yang membunuh Ayu Shelisha," ucap Kapolres Bantul, Ajun Komisaris Besar Polisi Wachyu Tri Budi Sulistiyono, Jumat 27 Desember 2019 lalu. []

Baca Juga:

Berita terkait
Polisi Terus Selidiki Kasus Septic Tank di Bantul
Polisi masih menyelidiki kasus kerangka manusia di septic tank di Bantul, yang bernama Ayu Shelisha. Ada 7 orang yang sudah dimintai keterangan.
Polisi Ungkap Identitas Kerangka di Septic Tank
Polisi secara resmi mengungkap identitas kerangka manusia yang ditemukan di septic tank di Bantul. Sosok itu ialah Ayu Shelisha, istri Edi.
Kerangka Manusia di Septic Tank Bantul Bernama Ayu
Terjawab sudah kerangka manusia yang ditemukan di septic tank rumah milik Waluyo di Bantul. Dia tidak lain adalah menantunya, Ayu Shelisha.
0
Sekjen PBB Ingatkan Risiko Nyata Kelaparan Akut Tahun Ini
Tahun 2023 bisa lebih buruk lagi, ini disampaikan Sekjen PBB dalam konferensi internasional tentang ketahanan pangan global di Berlin