Polisi Dalami Kejiwaan Kakek Pembacok Warga Selayar

Jajaran Polsek Takabonerate Polres Selayar terus mendalami kasus pembacokan enam orang warga di Kepulauan Selayar Sulsel.
Polisia dari Polsek Takabonerate, Selayar mengamankan kakek IS yang membacok enam warga, Kamis 23 Januari 2020. (Foto: Polres Selayar/Tagar/Lodi Aprianto)

Selayar - Jajaran Polsek Takabonerate Polres Selayar terus mendalami kasus pembacokan enam orang warga di Dusun Bonto Bakka, Desa Nyiur Indah, Kecamatan Takabonerate, Selayar, Sulsel. Polisi akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku Ismail, 65 tahun.

Kapolsek Takabonerate Polres Selayar, IPTU Agus Junihardi mengatakan, pihaknya masih terus mendalami motif pelaku melakukan aksi brutal membacok sejumlah warga hingga kritis. Namun dalam pemeriksaan, penyidik sedikit mengalami kendaala karena keterangan dari pelaku berbelit-belit.

"Pelaku kalau ditanya A jawabannya B. Memang berdasarkan keterangan warga, bahwa pelaku ini agak ada kelainan kejiwaan. Cuma kami dari pihak kepolisian harus dibuktikan melalui medis dulu," kata Agus kepada Tagar, Jumat 24 Januari 2020.

Pada saat penyidik melakukan mengintrogasi, pelaku ini tidak pernah mengakui kesalahannya dan bahkan pelaku siap untuk ditembak. Pelaku juga mengaku memarangi sejumlah warga yang tak lain masih keluarganya sendiri itu karena merasa dirinya dihina-hina. Penghinaan yang dimaksud pelaku ialah karena merasa warga sekitar kerap ingin menangkapnya.

Pelaku kalau ditanya A jawabannya B. Memang berdasarkan keterangan warga, bahwa pelaku ini agak ada kelainan kejiwaan.

"Saat kami tanya, kenapa bisa memarangi orang banyak begitu ? Lalu dia jawab kalau dia tidak bersalah biar ditembak mati. Kenapa ? Saya biasa dihina-hina pak," tambahnya.

"Memang menurut warga, jika biasanya kepala Desa itu mengumumkan kerja bakti dengan menggunakan pengeras suara di Masjid, pelaku ini malam mengira jika dirinya mau ditangkap. Ya, pelaku ini kerap berhalusinasi ingin ditangkap," sambungnya.

Kapolsek juga menegaskan, pasca peristiwa itu, pihak keluarga, baik istri dan anak-anaknya tak kunjung menjenguk pelaku di kantor Polisi. Ini jadi kendala penyidik saat ingin meminta keterangan keluarga pelaku untuk mengetahui apakah mempunyai riwayat penyakit atau tidak.

"Bahkan keluarganya ini tidak ada muncul melihat pelaku. Dia ini miliki istri tapi sudah pisah ranjang, dan juga ada dua anaknya yang sudah besar. Jadi hari ini kita mau bawa ke Mapolres Selayar karena jika tetap disini akan ada sesuatu hal tidak diinginkan. Sekalian juga kita akan bawa pelaku periksa kejiwaan di rumah sakit," jelasnya.

Sebelumnya, seorang kakek berinisial IS 65 tahun, tiba-tiba mengamuk dan secara membabibuta menebas sejumlah warga yang berada di Dusun Bonto Bakka, Desa Nyiur Indah, Kecamatan Takabonerate, Selayar, Kamis 23 Januari 2020. Akibat amukan IS, setidaknya ada enam orang warga kritis usai ditebas parang.

Ke enam warga yang ditebas parang oleh kakek berambut putih ini masing-masing, Darniati 37 tahun, Nur Mina 57 tahun, Habia 51 tahun, dan juga tiga orang pria yakni, Mulu 59 tahun, Gante' 38 tahun serta Bongko Etang 60 tahun. Kakek Ismail mengamuk secara membabibuta diduga kesal karena kerap diejak oleh warga. []

Berita terkait
Kakek di Selayar Bacok Enam Warga Hingga Kritis
Polres Takabonerate, Selayar menduga kakek IS tega membacok enam warga hingga kritis karena kerap diejek warga.
Emak-emak di Pulau Selayar Sulsel Bisnis Sabu
Faktor ekonomi membuat seorang emak-emak di Selayar nekat terlibat dalam bisnis sabu.
Menara Pengawas Kemenhub Pelabuhan Selayar Terbakar
Menara pelabuhan Pamatata di kepulauan Selayar Sulawesi Selatan terbakar, belum diketahui penyebab kebakaran menimpa menara tersebut.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.