Polisi Bubarkan Demo Tolak Habib Rizieq di Jepara

Ratusan warga menolak rencana agenda terselubung Habib Rizieq di Jepara. Polisi membubarkan aksi itu karena muncul kerumunan.
Warga Jepara menggelar aksi tolak agenda terselubung Habib Rizieq Shihab di Jepara. Polisi terpaksa mereka untuk membubarkan diri karena munculnya kerumunan di aksi itu. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jepara - Ratusan warga Kabupaten Jepara yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jepara Bersatu melakukan aksi tolak kehadiran Habib Rizieq Shihab, Selasa, 24 November 2020. Aksi demonstrasi di Bunderan Ngabul itu terpaksa diminta bubar oleh polisi lantaran menimbulkan kerumunan. 

Diketahui, sekira pukul 15.00 WIB, aksi sekitar 100 orang dari Aliansi Warga Jepara Bersatu dimulai dengan long march dari Pujasera Desa Ngabul menuju Monumen Tiga Wanita Pejuang Jepara di Bundaran Ngabul.

Aksi tersebut mendapat pengawasan ketat dari aparat kepolisian. Sesampainya di Bunderan Ngabul, peserta aksi sempat menyuarakan aspirasinya, sebelum diminta bubar oleh Kepala Satuan Shabara Polres Jepara Ajun Komisaris Polisi M Syaifuddin. 

"Angka kasus Covid-19 di Kabupaten Jepara hingga kini masih cukup tinggi. Untuk itu, saya mohon para peserta aksi untuk membubarkan diri," tegas Syaifuddin dihadapan ratusan peserta aksi.

Kami Aliansi Masyarakat Jepara Bersatu siap menjadi garda terdepan untuk mengawal habib dan ulama, tetapi bukan Habib Rizieq Shihab.

Selama aksi berlangsung, masih kata Syaifuddin, pihaknya telah melakukan pengawasan ketat terhadap kepatuhan protokol kesehatan dari para peserta unjuk rasa. Kendati begitu, Syaifuddin menilai kegiatan yang bersifat pengumpulan massa tetap harus dibubarkan, mengingat saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Semua peserta demo memang telah menggunakan masker. Namun, dalam kegiatan tersebut masih banyak peserta yang berkerumun. Karena itu, aksi tersebut kami bubarkan untuk menghindari penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jepara," beber dia. 

Sebelum membubarkan diri, peserta demonstrasi sempat meminta kelonggaran waktu untuk menyuarakan pernyataan sikapnya di depan Monumen Tiga Wanita Pejuang Jepara. Ada enam poin yang disampaikan para demonstran dalam aksi tersebut.

"Kami Aliansi Masyarakat Jepara Bersatu berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi keutuhan NKRI dan menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah persatuan dan kerukunan umat," kata salah satu koordinator aksi, Ahmad Shobirin.

 Baca juga: 

Selanjutnya, Aliansi Masyarakat Jepara Bersatu dengan tegas menolak agenda terselubung Habib Rizieq Shihab di Jepara. Mereka menyatakan mencintai para habib dan ulama, tetapi bukan pentolan Front Pembela Islam (FPI) tersebut. 

"Kami Aliansi Masyarakat Jepara Bersatu siap menjadi garda terdepan untuk mengawal habib dan ulama, tetapi bukan Habib Rizieq Shihab," imbuh dia.

Dan sesuai dengan janji sebelumnya, usai membacakan pernyataan sikap para peserta aksi membubarkan diri dengan tertib. Puluhan polisi mengawal proses pembubaran massa di Bunderan Ngabul. []

Berita terkait
Jateng Tolak Intoleransi, Babat Habis Baliho Habib Rizieq
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan tidak boleh ada bibit intoleransi di wilayahnya. Baliho Habib Rizieq pun jadi sasaran.
Baliho Dirgahayu RI Habib Rizieq di Semarang Ikut Diturunkan
Penurunan baliho bergambar Habib Rizieq merembet ke Semarang. Baliho pentolan FPI tersebut tidak mengantongi izin.
Cak Nun: Pimpinan FPI Rizieq Tidak Cocok Dipanggil Habib
Cak Nun mengatakan bahwa Pimpinan FPI Rizieq Shihab tidak cocok dipanggil Habib. Rizieq lebih tepat dipanggil syarif.
0
Bestie, Cek Nih Cara Ganti Background Video Call WhatsApp
Baru-bari ini platform WhatsApp mengeluarkan fitur terbarunya. Kini Background video call WhatsApp bisa dilakukan dengan mudah.