Polisi Australia Selidiki Hubungan Penemuan Kokain di Indonesia dan Australia

Polisi Australia syelidiki apakah penyitaan kokain terbesar di Indonesia ada hubungannya dengan penemuan mayat penyelam di Australia
Petugas mengamankan kokain dari Pelabuhan Newcastle, New South Wales, Australia. (Foto: abc.net.au – Supplied/NSW Police)

Oleh: Mark Reddie

TAGAR.id - Polisi Australia sedang menyelidiki apakah penyitaan kokain terbesar di Indonesia ada hubungannya dengan penemuan mayat penyelam yang mengambang beserta sejumlah kokain di News South Wales, Australia awal pekan ini.

Pada Senin, 9 Mei 2022, pagi, 54 kilogram kokain senilai sekitar 20 juta dolar Australia (sekitar Rp 200 miliar) ditemukan di dekat tubuh seorang penyelam profesional di Pelabuhan Newcastle.

Diyakini pria itu, yang berasal dari Amerika Selatan, kehilangan kesadaran dan meninggal saat mencoba mengumpulkan balok bubuk putih dari lambung kapal kargo yang tiba dari Argentina pada hari Minggu, 8 Mei 2022.

Kokain 46 kg lainnya dari kapal kargo tersebut tampaknya sudah beredar dan polisi masih mencari penyelam kedua, serta informasi tentang perahu karet yang sempat terlihat di daerah tersebut.

James Blee, 62 tahun, yang tinggal di Cairns bersama istri dan dua anaknya - ditangkap di Far North Queensland saat mencoba naik pesawat ke Singapura pada Rabu, 11 Mei 2022, sore waktu setempat.

Operator Superyacht itu mendekam di balik jeruji besi di Cairns setelah didakwa dengan impor obat komersial dan pelanggaran pasokan.

Penyelidik percaya pengiriman narkoba ke Newcastle sebenarnya beratnya mencapai 300 kg, dengan nilai di pasaran sekitar 120 juta dolar Australia.

Tetapi hanya 100 kg yang berhasil masuk ke perairan Australia, dan sekarang para detektif percaya bahwa sisa 200 kg lainnya bisa saja berakhir di Indonesia.

TNI AL hari Minggu, 8 Mei 2022, lalu menemukan empat paket kokain hitam yang dibuang di laut dekat Pelabuhan Merak, Banten.

Pihak berwenang Indonesia mengatakan obat-obatan tersebut memiliki berat 179 kg – dengan nilai lebih dari 80 juta dolar Australia atau  Rp 1,2 triliun – menjadikannya rekor penyitaan terbesar Indonesia.

“Ini merupakan penyitaan kokain yang spektakuler mengingat nilainya yang sangat besar dan dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat akibat penggunaan obat-obatan terlarang tersebut,” kata Laksamana Madya TNI AL, Ahmadi Heri Purwono.

Dia mengatakan penyelundupan narkoba dengan melemparkannya dan menambatkannya ke kapal adalah taktik umum yang digunakan oleh para penyelundup.

Belum ada yang ditangkap dan pihak berwenang setempat masih menyelidiki penemuan tersebut.

ABC mendapat informasi bahwa pihak berwenang Australia sedang berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka di Asia Tenggara tentang kemungkinan koneksi penemuan di Indonesia ini dengan insiden di Newcastle.

Detektif NSW dari regu kejahatan yang terorganisasi terbang ke Cairns dari Sydney pada hari Kamis, 12 Mei 2022, dan akan mengajukan ekstradisi Blee besok.

Blee bisa menghadapi Pengadilan Lokal Pusat di Sydney pada Jumat, 13 Mei 2022, sore hari. (Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News)/abc.net.au/indonesian. []

Kolombia Ekstradisi Gembong Narkoba “Otoniel” ke Amerika

Kanada Pertimbangkan Dekriminalisasi Sebagian Besar Narkoba

Bawa Narkoba saat MotoGP, Pemuda Jakarta Diamankan Polisi

Credit Suisse Terungkap Himpun Uang Koruptor dan Kartel Narkoba

Berita terkait
17 Tewas dan 56 Dirawat di RS Akibat Keracunan Kokaina di Argentina
Sedikitnya 17 tewas, lebih 50 lainnya berada dalam kondisi kritis dan harus menjalani perawatan di RS akibat keracunan kokaina
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia