Jakarta - Model asal Bali, Danella Ilene, ramai dibicarakan publik di media sosial menyusul curahan hatinya yang mengatakan pernah mengalami depresi justru mendapat reaksi negatif dari Luna Maya dan Deddy Corbuzier.
Dalam video yang beredar, Danella Ilene yang merupakan finalis Indonesia's Next Top Model mengungkapkan pengalamannya yang sempat mengalami depresi saat sesi penjurian ajang tersebut.
"Aku pernah depresi dan aku udah melewati itu. Aku udah tahu siapa diri aku dan aku kayak lebih menghargai diri aku sekarang," kata Ilene dalam cuplikan video Indonesia's Next Top Model yang viral di media sosial.
Saat menyampaikan curahan hatinya, model asal Bali itu menuturkan bahwa depresi yang dialaminya sempat mengakibatkan dirinya mengidap eating disorder atau gangguan makan.
"At first aku enggak paham itu ternyata penyakit mental. Aku enggak sadar diagnosanya eating disorder. Pernah dua kali, pertama ingin makan terus, kedua jadi enggak mau makan apa-apa, tapi enggak sampai muntahin sesuatu," kata Ilene mengisahkan pengalamannya.
Finalis Indonesia\'s Next Top Model, Danella Ilene. (Foto: Instagram/danellailene)
Namun, curahan hatinya itu justru ditanggapi dingin oleh Luna Maya dan Deddy Corbuzier yang duduk di kursi juri. Bahkan, Deddy mengaku bingung kenapa sang model bisa mengalami depresi.
"Kamu cantik, kamu model, tinggi, seksi iya, pintar iya. Kalau kamu depresi, kamu menghina tukang martabak yang jualan depan rumah saya," ujar Deddy Corbuzier.
"Serius? Aku suka banget makan, jadinya aku eating disorder kali ya," kata Luna Maya menimpali.
Sontak, pernyataan Deddy Corbuzier dan Luna Maya langsung menuai reaksi keras dari warganet. Bahkan, beberapa selebriti dan figur publik, menyayangkan sikap dan perkataan kedua juri tersebut kepada Ilene.
- Baca juga: Polemik Depresi, Ariel Tatum Kirim Dukungan untuk Danella Ilene
- Baca juga: Foto: 6 Pose Danella Ilene, Finalis Indonesia's Next Top Model
Penyanyi Ariel Tatum dan model senior Nadya Hutagalung terpantau mengirimkan dukungan melalui media sosial kepada Ilene, serta turut menegaskan bahwa depresi dalam diri seseorang merupakan peristiwa psikis yang nyata dan butuh penanganan serius, sekaligus bukan merupakan bahan olok-olok. []
