Polda Sumut: Korban Bertambah Banyak, Identitas Dua Korban Meninggal Belum Jelas

Polda Sumut: korban bertambah banyak, identitas dua korban meninggal belum jelas. “Belum diketahui data dan identitas lengkap kedua jenazah yang ditemukan itu,” kata AKBP MP Nainggolan.
Petugas gabungan menunggu kapal SAR yang membawa kantong berisi jenazah korban KM Sinar Bangun yang tenggelam, bersandar di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6/2018). (Foto: Ant/Irsan Mulyadi)

Medan, (Tagar 20/6/2018) –Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) melaporkan, data dan identitas dua jenazah korban KM Sinar Bangun yang ditemukan tim gabungan pada Rabu (20/6), belum diketahui secara lengkap.

Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara (Sumut) AKBP MP Nainggolan mengatakan, kedua korban ditemukan tim gabungan Basarnas dan Polri yang melakukan pencarian.

Jenazah pertama diduga perempuan berusia 35 tahun. Korban ditemukan di pinggir pantai PT Jafta perairan Danau Toba, sekira pukul 07.00 WIB. Jenazah kedua ditemukan di pinggiran Danau Toba, di Daerah Sumbal, pukul 10.30 WIB, juga perempuan berusia 23 tahun. Ciri-ciri korban kedua berambut pirang, baju hitam, jacket lee, dan celana jeans warna biru.

“Belum diketahui data dan identitas lengkap kedua jenazah yang ditemukan itu,” kata AKBP MP Nainggolan di Medan, Rabu (20/6).

Hingga pukul 11.00 WIB, kata dia, korban penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam yang sudah dievakuasi sebanyak dua orang.

Bertambah Banyak

AKBP MP Nainggolan seperti dikutip Antara mengungkapkan, jumlah anggota keluarga yang dilaporkan hilang terus bertambah banyak. Data jumlah kehilangan anggota keluarga di Posko Simanindo, Kabupaten Samosir tercatat 189 orang.

Sebelumnya, data jumlah kehilangan keluarga tercatat 105 orang. "Namun, saat ini tiba-tiba saja, mengenai data jumlah kehilangan keluarga tersebut menjadi bertambah banyak," ujarnya.

Dia mengungkapkan, selama ini disebut-sebut jumlah penumpang KM Sinar Bangun lebih kurang 80 orang. "Namun ternyata penumpang yang mengunakan jasa kapal angkutan itu, melebihi dari yang diperkirakan selama ini," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Polda Sumut dan Basarnas melaporkan seorang penumpang KM Sinar Bangun ditemukan tewas di perairan Danau Toba, Desa Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin (18/6).

Penumpang tersebut atas nama Tri Suci Wulandari (24), warga Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Korban ditemukan tidak bernyawa, telah dievakuasi petugas ke puskesmas di Tigaras Kabupaten Simalungun.

Selain satu korban meninggal dunia atas nama Tri Suci Wurandari, disebutkan tercatat sebanyak 19 orang ditemukan selamat terdiri atas 14 laki-laki dan lima perempuan.

Sebanyak 18 penumpang yang selamat belum diketahui identitasnya. Petugas masih melakukan pendataan terhadap penumpang yang selamat agar dapat diketahui pihak keluarga mereka.

Polda Sumut juga menyebutkan mengenai jumlah penumpang KM Sinar Bangun yang masih simpang siur. “Itu makanya petugas masih melakukan pendataan secara objektif,” kata AKBP MP Nainggolan.

Gunakan Peralatan Khusus

Sementara itu, Rabu (20/6), pencarian korban. Pihak Basarnas menurunkan tim dengan peralatan khusus.

"Kita siap melakukan pencarian sampai korban ketemu, bahkan seharian jika kondisi memungkinkan dan ada petunjuk," kata Kepala Basarnas M Syaugi di posko utama tim SAR di Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun, Rabu.

Dia menyebutkan, saat menerima informasi musibah itu pada 18 Juni 2018 kira-kira pukul 17.00 WIB, Basarnas langsung menurunkan tim yang disiagakan di Parapat dan melakukan pencarian sampai tengah malam.

Basarnas, untuk lebih mengintensifkan pencarian, mengerahkan tim penyelam berpengalaman dari Jakarta. Mareka menggunakan alat canggih pendekteksi di dalam air serta skuter air yang mampu mengangkut enam orang.

"Kita sudah dapatkan koordinat titik tenggelam dan memetakan kondisi alam untuk mengetahui sejauh mana dan ke mana korban tergeser dari posisi semula," kata M Syaugi.

Syaugi memastikan, sesuai ketentuan, pencarian dilakukan dalam batas waktu tujuh hari dan bisa dilanjutkan tiga hari kemudian setelah evaluasi.

Dia tetap mengharapkan dukungan, partisipasi, dan doa dari masyarakat, serta pemangku kepentingan berupa informasi untuk lebih memudahkan dan mengefektifkan pencarian korban. (yps)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.