Polda Klaim Pilkada di Jatim Aman Gangguan Kamtibmas

Polda Jawa Timur mengerahkan 250 ribu personel yang akan disebar di 48.464 TPS untuk pengamanan pelaksanaan Pilkada serentak.
Polresta Banyuwangi melakukan simulasi Sispamkota untuk pelaksanaan Pilkada serentak 2020. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, akan menerjunkan kurang lebih 250 ribu personel gabungan untuk mengamankan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Nantinya jumlah personel tersebut akan disebar ke 48.464 tempat pemungutan suara (TPS).

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Brigadir Jenderal Selamet Hadir Supraptoyo mengatakan 250 ribu personel gabungan untuk mengamankan pelaksanaan 19 Pilkada di Jawa Timur. 

Ini sangat penting kita pantau, karena pada pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 ada pada situasi yang kurang baik, terutama untuk kesehatan.

“Penempatan personel itu nantinya tidak akan kita bagi rata, tapi nanti kita lihat sesuai hasil pemetan indeks kerawanan seuatu daerah. Meski pada dasarnya seluruh daerah yang menyelenggarakan Pilkada serentak di Jawa timur, ini semuanya tergolong aman dari gangguan Kantibmas,” ujar Selamet, Rabu 16 September 2020. 

Selamet mengatakan ratusan personil gabungan ini, mulai diterjunkan pada tahapan pendaftaran calon peserta Pilkada ke KPU, hingga tahapan Pilkada serentak selesai. Selain mengamankan jalanya tahapan Pilkada berjalan dengan lancar, personel gabungan ini juga untuk memastikan setiap proses tahapan Pilkada serentak sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

“Ini sangat penting kita pantau, karena pada pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 ada pada situasi yang kurang baik, terutama untuk kesehatan. Karena kita tahu bahwa wilayah Jawa Timur, hingga hari ini jumlah pasien Covid-19 masih cukup tinggi," tuturnya. 

"Untuk itu, ratusan personil gabungan ini selain bertugas mengamankan jalanya tahapan pilkada, juga untuk memantau setiap tahapan yang dilalaui apakah sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 yang sudah ditentukan. Jika masih ada yang kurang terus akan diperbaiki,” kata Selamet.

Ia juga meminta, setiap TPS di seluruh daerah menyelenggarakan Pilkada di Jawa Timur, untuk dilengkapi tim medis. Hal itu, penting untuk mengantisipasi kemungkinan adanya masyarakat yang sakit ketika melakukan pemungutan suara pada 9 Desember 2020 mendatang.

“Saya minta setiap TPS nantinya ada petugas kesehatan yang bersiaga. Karena ini penting untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang sakit apalagi sakitnya mengarah ke gejala Covid-19. Sehingga bisa segera ditangani,” tutur Selamet.

Selamet mencontohkan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dilakukan Polresta Banyuwangi ini. Setiap tahapan Pilkada selalu siaga tim medis, selain itu, tempat yang digunakan untuk pelaksanaan pilkada juga dilakukan penyeterilan dengan cara disemprot dengan disinfektan. 

Hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa setiap tahapan Pilkada serentak di Banyuwangi aman dari penyebaran Covid-19.

“Seperti kita lihat tadi simulasi Sispamkota yang dilakukan oleh kawan-kawan dari Polresta Banyuwangi, sangat luar biasa dan telah memenuhi protokol kesehatan. Setiap tahapan selalu ada petugas medis, dan tempat yang digunakan disterilkan dulu oleh petugas medis,” ucap Selamet.

Seperti diketahui, di Jawa Timur, sendiri ada sekitar 48.464 tempat pemungutan suara (TPS), jumlah itu bertambah 7000-an TPS dari sebelumnya yang sudah ditetapkan KPU Jawa Timur. Faktor adanya penambahan TPS tersebut karena pengurangan jumlah maksimal pemilih di setiap TPS, dari 800 orang menjadi 500 orang.[]

Berita terkait
Dua Calon Kepala Daerah di Jatim Positif Covid-19
KPU Jatim mengumumkan jumlah calon kepala daerah terinfeksi Covid-19 bertambah satu orang usai menjalani swab di RSUD Soetomo.
Pendaftaran Pilkada Dua Daerah di Jatim Diperpanjang
KPU Jatim mencatat dua Pilkada di Jatim hanya satu paslon kepala daerah yang mendaftar di KPU.
Umbar Optimisme dan Janji 2 Calon Bupati Banyuwangi
Pilkada Banyuwangi dipastikan Head to Head antara Ipuk-Sugirah dan Yusuf-Gus Riza. Keduanya langsung mengumbar optimisme menang di Pilkada.