Polda Jatim Dalami Video Cekcok Habib Umar Assegaf

Sekretaris MUI Jatim menyoroti arogansi anggota Satpol PP Surabaya terhadap Habib Umar Assegaf saat cekcok di Exit Tol Satelit Surabaya.
Habib Umar Assegaf cekcok dengan petugas PSBB di Exit Tol Satelit Surabaya. (Foto: Capture Instagram/Tagar)

Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur akan melakukan pendalaman dalam video viral cekcok antara Habib Umar Assegaf dengan petugas cek poin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di pintu keluar Tol Satelit Surabaya pada Rabu, 20 Mei 2020.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pihaknya akan melakukan pendalaman terkait video kini sudah viral di media sosial. Pihaknya akan mencari kebenaran dibuatnya video tersebut, terutama saat masa PSBB di Kota Surabaya.

Terkait video kita akan melakukan digital forensik, artinya video tersebut apakah sesuai dengan fakta di lapangan atau tidak ada editan.

"Kita akan melakukan pendalaman berdasarkan fakta hukum, pertama kita melakukan pengecekan identifikasi nomor kendaraan. Lalu kedua kita akan mengambil keterangan kepada petugas berjaga di sana, seperti Dishub, Satpol PP, kepolisian, TNI dan Linmas, karena terkait dengan fakta yang ada di lapangan," kata Truno, Kamis, 21 Mei 2020.

Terkait video itu, Truno juga akan melakukan digital forensik. Hal ini bertujuan supaya apa digambarkan dalam video tersebut sesuai dengan fakta di lapangan dan tidak ada unsur editing dan lain sebagainya.

"Terkait video kita akan melakukan digital forensik, artinya video tersebut apakah sesuai dengan fakta di lapangan atau tidak ada editan," tutur dia.

Sementara saat disinggung terkait adanya petugas Satuan Polisi Pamong Praja melakukan pelaporan di SPKT Polda Jatim, Truno belum berani memberikan komentar. Ia mengaku pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan setelah adanya Laporan Polisi (LP) yang dibuat oleh bersangkuran.

"Terkait dengan pendalaman melakukan penyelidikan dan didasari dari adanya laporan, maka kami sampaikan setelah proses penyelidikan ini dilangsungkan untuk dasarnya tentu ada laporan polisi baik adanya laporan polisi ataukah yang bersangkutan dalam hal ini Satpol PP," ujar dia.

Truno juga menjelaskan, tadi pihak forkompimda melakukan pengecekan di lapangan terkair viralnya video Habib Umar yang cekcok dengan petugas Satpol PP.

"Tadi Bapak Kapolda, Bapak Pangdam, Bapak Sekda dengan Ibu Camat sudah di TKP melihat di pos cek poin exit Tol Satelit. Tujuannya mengonfirmasi kebenaran kejadiannya tersebut apakah pada tanggal 20 Mei 2020," ucap dia.

Selain itu, Truno menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Mengingat Kota Surabaya kini tengah berduka karena baru saja garda terdepan penanganan Covid-19 meninggal dunia bersama janin empat bulan.

"Namun sekali lagi kita menyesali hal tersebut, karena Surabaya ini baru saja berduka atas meninggalnya tenaga medis. Tapi di luar masih banyak orang tidak taat kepada aturan terkait keselamatan protokol kesehatan Covid-19," tutur Truno.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Chrustijanto mengonfirmasi bahwa ada anggotanya yang membuat laporan di Polda Jatim, menyusul kejadia cekcok di pintu keluar tol Satelit.

"Jadi yang melaporkan ada Satpol PP, ada polisinya, ada Linmas, jadi bukan Satpol PP saja yang melapor," kata Eddy.

Eddy menjelaskan, saat peristiwa tersebut, pihaknya telah melakukan peneguran sesuai dengan SOP saat PSBB. Namun, Habib Umar Assegaf tidak terima dan mendorong anggota.

"Kita sudah coba melakukan edukasi, menjelaskan bahwa selama pelaksanaan PSBB wajib pakai masker. Sementara mereka tidak memakai masker dan melebihi 50 persen kapasitas mobil," ujar dia.

MUI Jatim Kritik Satpol PP Surabaya

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengkritik sikap arogansi anggota Satpol PP Surabaya berjaga di cek poin pintu keluar Tol Satelit Surabaya. Sebab, anggota Satpol PP itu terekam memukul Habib Umar Assegaf.

Sekretaris Umum MUI Jatim, Ainul Yaqin menilai sikap petugas terlalu arogan. Terutama saat memperingatkan di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.

"Tentu kejadiannya sangat disayangkan dan mestinya petugas tersebut bisa bersikap lebih persuasif. Sebab, menurutnya, Habib Umar merupakan tokoh masyarakat yang dihormati," kata Ainul.

Ainul menyebutkan seharusnya sebagai petugas bisa meredam emosinya. Terutama orang yang dihadapi adalah Habib Umar dan bukan orang sembarangan.

"Habib Umar itu kan sepuh, aparat paham beliau menggunakan pakaian seperti itu, berarti bukan orang sembarangan," tutur dia.

Sementara itu, setelah peristiwa ini, Ainul menilai akan timbul konflik besar setelah kejadian yang kini viral, pasti banyak yang tidak terima. Alasannya, Habib Umar pasti punya basis atau ummat.

"Pasti kami prediksi akan ada konflik, karena mungkin dari pihak Habib Umar akan tidak terima setelah melihat peristiwa ini," ujar dia.

Meski memprediksi akan ada konflik setelah viralnya video Habib Umar dengan anggota Satpol PP, ia pun mengaku telah berkoordinasi dengan kepolisian agar segera melakukan mediasi bersama kedua pihak.

"Karena itu kami langsung berkoordinasi dengan pihak pemerintah terutama kepolisian untuk melakukan mediasi. Jadi itu semoga ini tidak menjadi persoalan yang melebar," ucap dia.

Atas kejadian ini, Ainul pun meminta pemerintah dan aparat penegak hukum melakukan evaluasi saat menjalani tugasnya di lapangan. Ia meminta petugas harusnya bisa lebih baik dengan mengedepankan sikap human relation.

"Harusnya hal itu yang menjadi evaluasi bagi pemerintah bagaimana petugas petugas di lapangan betu betul dilengkapi dengan human relation, pendekatannya harus dengan persuasif," tutur dia.

Sebelumnya, beredar video yang menjadi perbincangan di dunia maya, dengan kendaraan berplat nomor N 1 B, yang berusaha masuk Kota Surabaya saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dari video tersebut, tampak Habib Umar Assegaf dengan berbaju serba putih keluar dari mobil sedan hitam. Pria tersebut pun tampak memaki-maki petugas yang berjaga, karena yang bersangkutan diminta untuk putar balik, karena melanggar peraturan PSBB. []

Berita terkait
Kronologi Habib Cekcok dengan Petugas PSBB Surabaya
Kasatlantas Polrestabes Surabaya menyebutkan cekcok antara Habib Umar Assegaf dengan petugas PSBB terjadi di exit tol Satelit Surabaya.
Protokol New Normal Belum Tepat Diterapkan di Jatim
IDI Surabaya menilai masih tingginya kasus Covid-19 di Jawa Timur menjadi pertimbangan belum cocok menerapkan protokol new normal di Jawa Timur.
Ormas Islam di Bali Sepakat Salat Ied di Rumah
Atas kesepakatan dengan ormas dan tokoh Islam, Polda Bali akan melakukan protokol kesehatan jika ada yang menggelar salat Idulfitri berjemaah.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.