Pochettino Pertahankan Keputusan Turunkan Kane

Manajer Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino mempertahankan keputusannya menurunkan Harry Kane yang baru pulih dari cedera.
Manajer Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino (kanan) mempertahankan keputusannya menurunkan Harry Kane (kiri) di final Liga Champions melawan Liverpool. (Foto: dailymail.co.uk)

Jakarta - Striker Harry Kane gagal memberi kontribusi gol saat Tottenham Hotspur dikalahkan Liverpool 0-2 di final Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Minggu 2 Juni 2019 dini hari WIB. Namun manajer Mauricio Pochettino mempertahankan keputusannya memainkan Kane yang baru pulih dari cedera engkel. 

Keputusan Pochettino menurunkan Kane sejak menit pertama dianggap sebagai perjudian yang dengan resiko tinggi. Kapten Tottenham ini belum pernah dimainkan setelah pulih dari cedera engkel yang dialaminya di laga pertama perempat final Liga Champions melawan Manchester City. 

Padahal, Kane sudah absen selama sembilan pertandingan. Dirinya pun tak lagi memperkuat Tottenham sampai akhir kompetisi Liga Premier Inggris. 

Dia memang tidak mencetak gol seperti pertandingan lain. Tetapi itu bukan poin yang harus banyak dibicarakan. Ini keputusan saya dan saya tak pernah menyesal dengan keputusan itu

Ini yang menjadikan Pochettino melakukan perjudian saat Kane menjadi pilihan pertama di lini depan. Pasalnya, pemain butuh dua atau tiga pertandingan sebelum kembali ke performa terbaik. Dan perjudian manajer asal Argentina ini gagal. Meski demikian, Pochettino mempertahankan keputusannya menurunkan Kane. 

"Ini adalah persoalan mencetak sejarah atau sebuah drama, bukan tentang memainkan Harry Kane atau Lucas Moura. Persoalannya, apakah itu penting atau tidak," kata Pochettino. 

"Saya yang memutuskan (menurunkan Kane). Bagi saya Harry Kane kembali bugar setelah satu setengah bulan lalu mengakhiri kompetisi. Saat memutuskannya, saya sudah menerima semua analisis dan pemikiran sampai pada detil," ujarnya.

Kehadiran Kane yang disebut Pochettino salah satu striker terbaik dunia ini memang memberi kekuatan psikologis pemain. Motivasi dan moral tim langsung terangkat. Hanya, striker tim nasional Inggris ini gagal tampil maksimal. Kecepatannya sedikit menurun, terutama di babak pertama, sehingga upayanya tak pernah mengancam pertahanan The Reds

Bek Liverpool Virgil van Dijk tak kesulitan mengantisipasi Kane. Bahkan Kane, bagi bek timnas Belanda ini, tak memberi ancaman apa pun sepanjang 90 menit pertandingan.

"Dia memang tidak mencetak gol seperti pertandingan lain. Tetapi itu bukan poin yang harus banyak dibicarakan. Ini keputusan saya dan saya tak pernah menyesal dengan keputusan itu," jawabnya. 

Pochettino juga berpikir jauh ke depan dengan memainkan Kane. Bila tidak dimainkan di final Liga Champions, Kane malah tergoda untuk meninggalkan Tottenham. Alasannya saat kondisi sudah pulih, dia malah tak dimainkan di pertandingan yang siapa pun pasti ingin tampil. Sebaliknya bila dimainkan, Tottenham telah menguatkan ikatan emosional dengan pemain yang membuat Kane kian sulit meninggalkan klub. 

Tottenham pantas mempertahankan Kane. Ini terkait dengan banyaknya klub yang tertarik merekrut dia. Termasuk Manchester United yang ingin membajak kapten The Three Lions ini untuk mempertajam lini depan. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Sri Lanka Bangkrut hingga Kekurangan Pasokan BBM
Krisis ekonomi dan energi membuat pemerintah Sri Lanka melarang para pengguna mobil, motor pribadi membeli bahan bakar minyak (BBM).