PM Jerman Sedih Lihat Orang Tua Murid Akibat Lockdown

Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan dia turut sedih dengan kesulitan yang dialami keluarga yang menderita akibat lockdown
Angela Merkel saat berdiskusi dengan para orang tua murid dalam pertemuan virtual, 4 Februari 2021 (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Kanselir Jerman, Angela Merkel, yang dikenal karena sikapnya yang pendiam, mengatakan bahwa dia turut sedih dengan kesulitan yang dialami keluarga yang menderita akibat lockdown di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Tak seperti biasanya, Kanselir Merkel yang sering memasang wajah dinginnya, secara emosional mengaku prihatin kepada masyarakat Jerman yang harus melalui masa berat pandemi. Ia mengatakan hal tersebut ketika mendengar keluh kesah keluarga di Jerman di tengah lockdown virus corona.

"Saya turut sedih ketika melihat kesulitan yang Anda hadapi," tutur Kanselir Merkel. "Saya tidak pernah ingin menjadi orang yang harus membuat keputusan seperti itu."

ilus lockdown jermanIlustrasi: Suasana lockdown di Jerman (Foto: dw.com/id)

Selama 90 menit, Merkel hadir dalam sebuah pertemuan virtual dengan 14 orang tua murid pada Kamis, 4 Februari 2021.

Merkel berharap untuk mengambil pelajaran tentang perjuangan dan masalah khusus yang dihadapi oleh para orang tua setelah berbulan-bulan kebijakan pembatasan yang semakin ketat.

Banyak keluarga terkena dampak sejak awal krisis. Sekolah dan taman kanak-kanak tutup pada 16 Desember 2020, setelah libur Natal dimajukan.

Sekolah dan TK tetap ditutup yang berarti orang tua sering dihadapkan dengan beban ganda bekerja dari rumah seraya menyekolahkan anak di rumah.

1. Apa Pendapat Para Orang Tua?

Beberapa orang tua mengeluh kesulitan ketika mereka bersama anaknya pergi bersama ke supermarket atau apotek.

"Apa yang bisa saya lakukan, saya orang tua tunggal dan saya tidak bisa meninggalkan putra saya yang berusia dua tahun di rumah tanpa pengawasan," kata seorang ibu dari negara bagian barat laut Rheinland-Pfalz.

bir jermanPenjualan bir di Jerman menurun drastis akibat kebijakan pembatasan yang memaksa bar dan restoran ditutup sementara (Foto: dw.com/id)

Sementara, seorang ibu lainnya yang merupakan seorang pekerja sosial, menahan air matanya saat berbicara tentang kesulitan keluarga migran dengan orang tua buta huruf yang berjuang dengan menyekolahkan anaknya di rumah.

2. Perubahan Kebijakan yang Berpusat Pada Keluarga

Merkel mencatat beberapa saran dari orang tua, termasuk kritik dari orang tua yang memiliki anak berusia 13 tahun yang disebut "hari sakit anak" hanya berlaku untuk keluarga dengan anak sampai usia 12 tahun.

Kebijakan tersebut mengizinkan orang tua untuk mengambil cuti kerja untuk merawat anaknya yang sakit.

Selama pandemi, pemerintah Jerman meningkatkan jumlah hari yang diizinkan bagi orang tua untuk mengambil cuti menjadi total 20 hari. Orang tua dapat menggunakan hari-hari ketika sekolah atau taman kanak-kanak ditutup selama lockdown.

3. Direncanakan Lebih Banyak Pertemuan

Merkel mengatakan bahwa dirinya juga ingin membahas usulan pemberian voucher untuk bimbingan belajar liburan musim panas dengan anggota parlemen terkait.

pada penetapanPada penerapan lockdown pertama di Jerman Maret-April 2020, semua penerbangan penumpang dihentikan (Foto: dw.com/id)

Dia berjanji bahwa pembukaan kembali sekolah dan pusat penitipan anak merupakan prioritas penting bagi pemerintah.

Dia mengakui bahwa pemerintah tidak "cukup siap" untuk krisis seperti itu jika menyangkut masalah sekolah.

Merkel berniat untuk tetap turut serta dalam tiga pertemuan virtual lebih lanjut tentang topik hotline krisis, seni dan budaya, serta organisasi bantuan sukarela. Diskusi berikutnya dijadwalkan pada 10 Maret 2021 [rap/vlz (epd, KNA, dpa)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Pandemi dan Lockdown Turunkan Penjualan Bir di Jerman
Pandemi virus corona membuat pemerintah terapkan lockdown yang berimbas ke bar dan restoran tutup menurukan penjualan bir di Jerman
Jerman Perpanjang Lockdown Sampai 14 Februari 2021
Kanselir Jerman, Angela Merkel, dan perdana menteri 16 negara bagian sepakat memperpanjang lockdown (penguncian) sampai pertengahan Februari 2021
Mayoritas Warga Jerman Setuju Lockdown Natal dan Tahun Baru
Mayoritas penduduk Jerman setuju lockdown (penguncian) selama perayaan Natal dan Tahun Baru untuk meredam penyebaran virus corona