PM China Tolak Ajakan Jokowi Untuk Cuci Tangan

PM China tolak ajakan Jokowi untuk cuci tangan. Keduanya baru berjabat tangan dan melempar senyum setelah sama-sama mengangkat ember menyiramkan air ke pohon kamper yang baru saja mereka tanam.
Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri China Li Keqiang menyapa anak-anak berbaju daerah saat penyambutan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5). (Foto: Ant/Puspa Perwitasari)

Bogor, (Tagar 7/5/2018) – Sebagai tanda persahabatan kedua negara yang semakin tumbuh dan berkembang, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang menanam pohon kamper atau "Dryobalanops Lanceolata".

Pohon kamper itu ditanam di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5).

Sebelumnya usai melakukan upacara penyambutan kenegaraan, Jokowi dan Li melihat-lihat sekilas halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor melalui beranda istana.

Sesudahnya, keduanya berjalan ke taman di istana itu dan menanam pohon kamper.

Hal menarik terjadi ketika penyiraman pohon dengan air yang ada di ember berwarna hijau. Usai menanam dengan beberapa cangkul tanah dan menyiram pohon menggunakan gayung air, Jokowi mengajak Li mencuci tangan.

Ajakan Jokowi itu ditolak Li. PM Li melihat air di dalam ember yang masih terisi setengah.

Lantas, PM Li mengajak Presiden Jokowi untuk menyiramkan semua air yang ada di ember.


PM Li mengangkat ember hijau itu dibantu Presiden Jokowi dan keduanya menyiramkan air bersama langsung dari wadahnya dan disambut tawa.

Usai melakukan penyiraman, keduanya berjabat tangan dan melempar senyum kepada media.

Acara selanjutnya yang dilakukan oleh Presiden Jokowi dan PM Li yaitu pertemuan bilateral bersama delegasi dan Pemerintah Indonesia di salah satu ruangan Istana Bogor.

Menurut data dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, pohon kamper adalah jenis tumbuhan tergolong dalam famili Dipterocarpaceae.
Kayu tanaman itu memiliki sifat kelas kuat II-(I) dan kelas awet III yang dapat dimanfaatkan untuk membuat perahu, serta tiang konstruksi atap bangunan rumah.

Kayu kamper juga memiliki nilai ekonomis lain yaitu sebagai bahan kapur barus dan getahnya juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan medis dan kosmetik serta bahan kapur barus.

Penyebaran tumbuhan langka itu berada di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.

Dengan manfaat yang begitu banyak dari pohon kamper, penanaman itu sepertinya menyimbolkan harapan kedua pemerintahan agar hubungan yang tumbuh pun semakin kuat dan saling menguntungkan di berbagai sektor kerja sama. (ant/yps)

Berita terkait