PLN Kembangkan 32 Kawasan Konservasi Flora Fauna

PLN kembangkan 32 kawasan konservasi flora dan fauna yang tersebar di seluruh Indonesia.
Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PLN kembangkan 32 kawasan konservasi flora dan fauna yang tersebar di seluruh Indonesia. (Foto: Tagar/PLN)

Jakarta - Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), PLN kembangkan 32 kawasan konservasi flora dan fauna yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan komitmen PLN untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan pilar lingkungan dengan nilai sekitar Rp 5,2 Miliar.

Sejalan dengan program transformasi PLN Pilar Green, konservasi alam adalah upaya pengelolaan biosfer dengan tujuan menjaga kelangsungan hidup flora dan fauna beserta beragam genetiknya demi memelihara ekosistem. Kegiatan tersebut meliputi Konservasi Terumbu Karang, Penanaman Mangrove, Konservasi satwa endemic seperti Tarsius, Penyu, Burung endemic asli Papua dan berbagai satwa langka lainnya.

Sebagai contoh, program konservasi alam dilaksanakan di Pantai Sebalang Lampung. Program yang dilaksanakan oleh PLN Unit Induk Pembangkit Sumatera Bagian Selatan ini merupakan upaya rehabilitasi terumbu karang Kawasan Pantai sekitar PLTU Sebalang.

PLN(Foto: Tagar/Dok. PLN)

“Program konservasi ini dilaksanakan secara berkelanjutan dengan menggunakan inovasi Teknologi Kelistrikan dalam Transplantasi Terumbu Karang yang dinamakan system biorock. System ini memanfaatkan listrik arus lemah sehingga mampu mempercepat pertumbuhan karang hingga hampir dua kali lipat daripada kondisi normal,” ungkap Agung Murdifi, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN.


Sebelum diadakan program konservasi sekali melaut hanya mendapatkan Rp100 Ribu hingga Rp200 Ribu. Setelah program konservasi penghasilan melaut meningkat menjadi Rp400 ribu hingga Rp500 ribu.


Ia menambahkan bahwa program ini telah meningkatkan tutupan terumbu karang di lokasi Sebalang dari sebelumnya hanya 11,65% tahun 2016 saat sebelum pelaksanaan program menjadi 61% tutupan karang hidup di lokasi tersebut hingga tahun 2021.

“Dengan kegiatan konservasi ini juga meningkatkan jumlah ikan di laut yang akan berdampak pada jumlah kenaikan ekonomi bagi nelayan. Tak hanya itu, dengan adanya terumbu karang yang maka bisa mempercantik pemandangan di dasar laut yang juga akan menjadi objek wisata baru,” tutur Agung.

PLN(Foto: Tagar/Dok. PLN)

Sutedjo, nelayan Sebalang mengatakan bahwa tangkapan ikan semakin meningkat sejak program konservasi ini dilaksanakan.

“Sebelum diadakan program konservasi sekali melaut hanya mendapatkan Rp100 Ribu hingga Rp200 Ribu. Setelah program konservasi penghasilan melaut meningkat menjadi Rp400 ribu hingga Rp500 ribu,” ungkapnya.

Di sisi PLN, dengan bersihnya air laut akibat konservasi terumbu karang, maka pembangkit akan meningkat kinerjanya. Hal itu disebabkan semakin berkurangnya potensi gangguan pembangkit akibat sampah yang masuk di water intake PLTU. []

Baca Juga: Rumah Sakit Apresiasi Bantuan Oksigen Medis dari PLN Group

Berita terkait
PLN Tuntaskan 6 Proyek Strategis Nasional Rp 1,2 Triliun
Selain memperkuat listrik Jawa-Bali, infrastruktur ini juga mendukung operasional pabrik susu terbesar di Asia Tenggara
Berkat Electrifying Agriculture PLN, Omset Petani Melonjak
Elektrifikasi membuat panen buah naga tak mengenal musim, dapat dipanen setiap bulan.
PLN Dalami Peluang Pemanfaatan Karbon Melalui CCUS
PT PLN (Persero) berkomitmen untuk mendukung pencapaian target nol emisi karbon pada tahun 2060.
0
Setahun Bekerja Satgas BLBI Sita Aset Senilai Rp 22 Triliun
Mahfud MD, mengatakan Satgas BLBI telah menyita tanah seluas 22,3 juta hektar atau senilai Rp 22 triliun setelah setahun bekerja