PKS Sesalkan Puisi Sukmawati yang Menghina Simbol Agama

PKS sesalkan puisi Sukmawati yang menghina simbol agama. “Mencintai Indonesia tidak harus menghina simbol agama di Indonesia,” ujarnya.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan Ningsih)

Jakarta, (Tagar 4/4/2018) - Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyesalkan puisi yang dibuat dan dibaca Sukmawati Soekarnoputri. Menurutnya, mencintai Indonesia tak perlu turut mengibaratkan dengan menyebut simbol agama, semisal menyinggung soal syariat Islam, adzan, dan jiblab.

“Kita harus menghormati seluruh budaya di Indonesia. Tapi, mencintai Indonesia tidak harus menghina simbol agama di Indonesia,” ujarnya di Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (4/4).

Meski adzan merupakan simbol panggilan ibadah untuk agama Islam, menurut Jazuli sudah jadi bagian sejarah kemerdekaan di Indonesia. Terlebih, sudah jadi bagian dari implementasi dasar negara.

“Indonesia merdeka salah satunya karena pekikan dari suara azan. Allahuakbar oleh Bung Tomo dan Jenderal Sudirman. Jadi, jangan dipertentangkan budaya dengan agama,” terangnya.

“Adzan yang ada bagian dari implementasi dari dasar negara kita Pancasila dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Di UUD 45 berkat rahmat tuhan YME kita bisa merdeka,” sambung Politikus PKS ini.

Jazuli menegaskan, cukup kasus sara Basuki Tjahtja Purnama atau Ahok saja yang menimbulkan kegaduhan. Jangan sampai ada Ahok jilid II terulang, karena semua butuh ketenangan, apalagi jelang tahun politik.

“Tapi dalam sisi yang lain Ahok sudah cukup jadi pelajaran. Jangan buka lagi peluang kegaduhan baru yang akan menganggu stabilitas nasional,” tuturnya.

“Kita butuh kedamaian dan salah satu syaratnya, tidak boleh mengusik komponen bangsa ini. Kalau ada yang terusik, jadi pemicu kegaduhan,” tandas Jazuli. (nhn)

Berita terkait