PKS Jabar Menilai Perbaikan Rumdis RK Berlebihan

Komisi IV dari Fraksi PKS DPRD Jawa Barat menilai proyek perbaikan rumah dinas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berlebihan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung - Ketua Komisi IV Fraksi PKS DRPD Jawa Barat, Imam Budi Hartono menilai proyek perbaikan rumah dinas Gubernur Jawa Barat atau revitalisasi Gedung Pakuan mulai dari pembuatan taman, air mancur dan kolam renang yang mencapai Rp 4.356 miliar berlebihan.

“Proyek itu kan hanya untuk keperluan pribadi gubernur, hanya untuk kenyamanan dia saja. Sesuatu yang berlebihan. Gedung Pakuan yang sekarang sudah cukup,” tutur dia, saat dihubungi dari Bandung, Jumat 15 November 2019.

Proyek revitalisasi Gedung Pakuan ini jelas Imam, dinilai hanya untuk kepuasan sendiri. Ia pun merasa heran dengan Ridwan Kamil yang dinilai tak merasa puas dengan hidup saat ini.

Proyek itu kan hanya untuk keperluan pribadi gubernur, hanya untuk kenyamanan dia saja.

Ridwan Kamil memilih menambahkan fasilitas untuk kenyamanan diri dan keluarga dengan membuat kolam renang, air mancur dan taman baru di pakuan. Ironis, dengan kondisi rumah-rumah di Jawa Barat yang masih banyak tidak layak huni bahkan masih belum memiliki tempat tinggal.

“Proyek ini menyakitkan hati rakyat Jawa Barat. Di rumah dinas Gubernur yang bernama Pakuan sudah lebih dari kata mencukupi untuk tinggal seorang gubernur dan keluarganya,” kata Imam.

Bandingkan proyek revitalisasi Gedung Pakuan dengan rincian pekerjaan, persiapan Rp 100 juta, pekerjaam taman dan kolam renang Rp 3,36 miliar dan pekerjaan air mancur Rp 500 juta dengan anggaran program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di 2020 yang dianggarakan hanya untuk 10 ribu. Sementara kebutuhannya mencapai 46.000 Rutilahu.

“Sementara untuk kepuasan dan menyalurkan bakat di bidang arsitekturnya, Ridwan Kamil lebih mementingkan membangun rumah dinasnya. Sekali lagi masih banyak anggaran yang dibutuhkan warga Jawa Barat, dan dia (Ridwan Kamil) hanya melihat ingin kerja nyaman, tempat tinggal nyaman dan seterusnya,” jelas dia.

Proyek ini menyakitkan hati rakyat Jawa Barat.

Dengan membuat taman, air mancur terutama kolam renang tentu akan ada anggaran baru untuk pemeliharaannya, dan pasti akan lebih mahal lagi. Kalaupun mau, sebaiknya Ridwan Kamil hanya memperbaiki yang rusak atau pembaiki yang kecil-kecil. Tidak dengan proyek yang tidak penting dengan nilai proyek yang cukup fantastis.

“Nilainya sangat menyakitkan rakyat. Karena sebenarnya banyak sekali kebutuhan dasar warga Jabar yang masih perlu dibantu,” ujar Imam.

Kaki Cidera, Alasan Ridwan Kamil

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai proyek revitalisasi tersebut diperlukan, mengingat sudah 2 tahun tidak ada renovasi hanya sebatas perawatan saja. Selain itu, saat ini pun dirinya membutuhkan kolam renang untuk terapi kaki karena cidera

“Penambahan fasilitas olahraga kolam renang itu sesuai kebutuhan. Saya itu, kakinya cidera dan dokter menyarankan untuk tidak memperbolehkan saya olahraga lari, dan harus terapi berenang,” tutur dia.

Sehingga pembuatan kolam renang tersebut dimasukkan dalam salah satu proyek master plan revitalisasi Gedung Pakuan.  Lagi pula, bercermin dari gubernur sebelumnya pun pernah merevitalisasi Gedung Pakuan. Gubernur sebelum Ahmad Heryawan pernah membangun masjid dengan tujuan agar bisa dibuat shalat jumat. Kemudian, ada juga gubernur sebelumnya lagi membuat gedung olahraga, ada lapangan basket, fitnes dan lain-lain.

Penambahan fasilitas olahraga kolam renang itu sesuai kebutuhan.

“Ada juga Pak Aher yang pernah juga buat macam-macam di Gedung Pakuan,” katanya.

Selain itu, alasan lainnya karena luasnya lahan Gedung Pakuan sampai 2,3 hektar, bangunan yang mencapai 200 tahun menjadi alasan melakukan revitalisasi Gedung Pakuan. Urusan Gedung Pakuan itu akan berlangsung setiap tahun, harus ada perawatan dan penyempurnaan (bakal terus ada pos anggaran).

“Itulah alasannya. Itu tidak mengamburkan uang negara, dan semua dimensi (kebutuhan) untuk masyarakat Jabar seperi kemiskinan dan lainnya sudah dikerjakan semua, dan mata anggaran Gedung Pakuan itu banyak sekali, ada untuk jalan dan lainnya. Jadi, mata anggaran kolam renang itu hanya sebagain kecilnya,” ujar dia. []

Baca juga:

Berita terkait
Fraksi PSI-PKB Kritisi RAPBD 2020 Kota Bandung
Fraksi PSI-PKB Jawa Barat mengkritisi RAPBD 2020 Kota Bandung dan menyoroti komposisi anggarannya.
Ketua Kadin Kabupaten Bandung Maju Pilkada 2020
Ketua Kadin Kabupaten Bandung Feri Sandiana siap maju Pilkada 2020 lewat Partai Golkar. Ia berharap dukungan agar bisa memenangi konvensi Golkar.
Pegawai PN Bale Bandung Terlibat Pencurian Kendaraan
Dari 11 orang yang diamankan, ada dua pegawai di Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung terlibat dalam jaringan pencuruan kendaraan bermotor.