PKBM Langgeng Ikhlas Naungi Kejar Paket Gratis Bojongsari

PKBM Langgeng Ikhlas menyelenggarakan Program Kejar Paket A, B, dan C gratis bagi warga Bojongsari Baru Depok.
PKBM Langgeng Ikhlas menyelenggarakan Program Kejar Paket A, B, dan C gratis bagi warga Bojongsari Baru Depok termasuk untuk anak berkebutuhan khusus. (Foto:Tagar/Rendy)

Depok - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Langgeng Ikhlas menyelenggarakan Program Kejar Paket A, B, dan C gratis bagi warga Depok, terutama untuk warga Bojongsari baru. Kepala PKBM Langgeng Ikhlas Sofa Yunari mengatakan, bulan depan program ini akan sampai kepada ujian akhir dan para peserta akan mendapatkan ijazahnya tak lama lagi.

“Jadi bagi warga belajar PKBM yang mengikuti Program Kesetaraan (Paket A, B dan C) insyallah bulan Maret minggu ke 4 sudah mulai Ujian Kesetaraan, mengikuti jadwal yang diberikan Dinas Pendidikan Kota Depok,” tuturnya dalam wawancara kepada Tagar di Bojongsari Baru Depok, Minggu, 14 Februari 2021.

Sofa menjelaskan, bahwa sebelumnya progres pembelajaran tatap muka dalam Program Kejar Paket Gratis ini hanya 2 minggu sekali. Tetapi kini, diintensifkan menjadi 1 minggu sekali. Sedangkan untuk pembelajaran(online) lewat modul yang diberikan via Video Conference dan Google Drive.

Jadi bagi warga belajar PKBM yang mengikuti Program Kesetaraan (Paket A, B dan C) insyallah bulan Maret minggu ke 4 sudah mulai Ujian Kesetaraan, mengikuti jadwal yang diberikan Dinas Pendidikan Kota Depok.

Yang patut diacungi jempol dari kegiatan sosial ini adalah kenyataan bahwa di Program Kejar Paket A, B, dan C gratis Bojongsari Baru Kota Depok ini anak-anak yang berkebutuhan khusus juga turut serta.

PKBM Langgeng IkhlasPKBM Langgeng Ikhlas menyelenggarakan Program Kejar Paket A, B, dan C gratis bagi warga Bojongsari Baru Depok termasuk untuk anak berkebutuhan khusus. (Foto:Tagar/Rendy)

Dalam mengikuti Program Konseling tersebut, mereka didampingi Ibu Ratih Mayang Asri, serorang terapis dari Klinik Tumbuh Kembang Anak, Tangerang Selatan yang bekerja secara sukarela. Ratih, saat ini juga sedang menjalani pendidikan S2 Psikologi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Sementara kita kasih di hari Minggu dan itu free dan tujuannya memang membantu para orangtua yang kesulitan memberi terapi pada anak Anak Berkebutuhan Khusus di klinik-klinik yang memang biayanya tidak sedikit gitu dan memang ingin berbagi aja dengan mereka (orangtua) yang membutuhkan dan memerlukan edukasi dalam mengasuh anaknya,” ungkap Ratih.

Menurut Ratih, anak berkebutuhan khusus sebenarnya yang sangat perlu diedukasi bukan hanya sekedar anaknya tapi juga orangtuanya. Dalam hal ini, para orangtua dengan anak berkebutuhan khusus harus diberikan kemampuan parenting, pendidikan bagaimana caranya supaya anak-anak mereka bisa distimulus dengan baik dan benar.

“Pertama berkembangnya sesuai dengan yang dia butuhkan kemudian orangtua memahami kekurangan dan kelebihan mana yang perlu dimaksimalkan dan biasanya mereka-mereka ini yang cenderung penerimaannya masih minim sama pengetahuan mereka untuk mengedukasi anaknya, untuk mendidik anaknya di rumah, ini yang kurang,” jelasnya.

Sebelumnya, Ratih melakukan assessment terlebih dahulu kepada anak-anak berkebutuhan khusus yang akan mengikuti program ini.

“Anaknya ini kenapa, gangguannya di mana tapi saya bukan mendiagnosa ya karena saya bukan dokter jadi yang bisa mendiagnosa hanya dokter jadi saya cuma menggambarkan bagaimana anak ini kemudian apa yang harus dilakukan kemudian harus seperti apa mentreatmentnya,” tegasnya.

Total anak berkebutuhan khusus yang mengikuti Program gratis di Bojongsari Baru Depok mencapai 5 anak. Yang terdiri dari 2 anak dalam proses assessment dan 3 orang anak lagi masuk masa terapi.

Kepala PKBM Langgeng Ikhlas Sofa Yunari ikut menambahkan, bahwa anak-anak berkebutuhan khusus yang ikut di program ini, adalah murid-murid PAUD Rumah Belajar Langgeng miliknya dan warga sekitar (yang kebanyakan masyarakat menengah-kebawah). Untuk program ini juga tidak dikenakan biaya.

“Kalau misalkan di PAUD sendiri itu saya tidak mengenakan biaya jadi sistemnya infak Rp. 2000/pertemuan, kalau misalkan dia ada uang silahkan infaq 2 ribu kalau nggak ada cuma buat jajan anaknya, jajan aja dulu. Kalau dari pemerintah kan memang dari sekolah PAUD memang APBN aja untuk anggaran pembelanjaan negara dari dinas kota,” tandas Sofa.

“Untuk anak-anak berkebutuhan khusus kita mintanya media pembelajaran kalau untuk PKBM sendiri karena saya juga kebetulan berawal dari tidak punya tempat ini masih minjam tempat berharap kita dapat sumbangan tempat, (memanfaatkan potensi lokal yang ada)” lanjutnya. []

Berita terkait
Pandemi, Penghasilan Salim Bakery Depok Anjlok 40%
Salim Bakery, UMKM Bojongsari Baru Kota Depok, terimbas pandemi penghasilannya anjlok hingga 40%.
Babai Suhaimi Apresiasi Program Kejar Paket Gratis Bojongsari Baru Depok
Anggota DPRD Depok, Babai Suhaimi mengapresiasi gerakan pemuda yang menyelenggarakan program Kejar paket A,B,C gratis di Bojongsari Baru Depok.
Akibat Pandemi, Taman Umi Depok Banting Setir Jualan Tanaman Hias
Berikut cerita Taman Umi, penjual tanaman proyek yang banting setir jualan tanaman hias saat pandemi.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.