Pilpres AS Donald Trump Segel Kemenangan di Ohio dan Florida

Dua capres AS, Trump dan Biden memenangkan suara pemilih di beberapa negara kunci, seperti Ohio dan Florida
Posisi perolehan suara elektoral Pilpres AS, 3 November 2020, pukul 1.20 PM (Sumber: dw.com/id).

Jakarta – Capres Amerika Serikat (AS) Partai Republik, Donald Trump, dan Capres Partai Demokrat, Joe Biden, telah memenangkan suara dari beberapa negara bagian kunci. Negara bagian kunci seperti Ohio dan Florida dimenangkan Trump. Sedangkan suara dari Pennsylvania masih belum keluar.

Sekitar 100 juta warga AS telah memberikan suara lebih awal melalui surat atau secara langsung dalam Pemilu AS 2020.

Donald Trump, kandidat dari Partai Republik telah memenangkan negara bagian Florida, Ohio, Kentucky, Kansas, Louisiana, Indiana, Wyoming, Virginia Barat, Carolina Selatan, Idaho, Alabama, Mississipi, Tennessee, Oklahoma, Arkansas, Dakota Selatan, Dakota Utara, Missouri, Nebraska, Iowa dan Montana.

Sementara Joe Biden telah menyegel kemenangan di negara bagian Hawaii, Minnesota, Colorado, New Mexico, California, New Hampshire, Oregon, Vermont, Virginia, Washington, Rhode Island, New York, New Jersey, Massachusetts, Maryland, Illinois, Delaware dan Connecticut, serta District of Columbia.

Jajak pendapat menunjukkan dengan jelas ke kubu mana 38 suara dari 50 negara bagian akan berlabuh.

Yang paling dinanti adalah “negara bagian kunci” yang diperebutkan secara ketat seperti Pennsylvania, Florida, dan Ohio.

1. Pilpres Paling Berpengaruh?

Pemilu kali ini banyak disebut sebagai pemilihan presiden paling berpengaruh, karena dibayangi oleh wabah virus corona, kelesuan ekonomi, ketegangan rasial dan perasaan bahwa masa depan demokrasi tengah dipertaruhkan.

Warga AS yang berhak memberikan suara mereka sebelumnya telah berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara di seluruh negeri. Mereka telah mengantre bahkan sebelum matahari terbit untuk memberikan suara mereka pada hari pemilu. Para pemilih ini mengantre dan berbaris sambil menjaga jarak aman, di sekitar sekolah, stadion, dan gereja. Beberapa dari mereka bahkan ada yang rela berkendara selama 5 jam untuk bisa memberikan suaranya.

Berdasarkan lembaga survei AP VoteCast, para pemilih kemungkinan menyebut krisis kesehatan masyarakat sebagai masalah bangsa yang paling penting, diikuti oleh masalah ekonomi. Ada lebih sedikit pemilih yang menyebutkan keprihatinan akan masalah perawatan kesehatan, rasisme, penegakan hukum, imigrasi, atau perubahan iklim.

2. Twitter dan Facebook Tangguhkan Akun Berita 'Penyebar Disinformasi'

Twitter Inc dan Facebook Inc pada Selas, 3 November 2020, menangguhkan beberapa akun-akun berita baru yang mengunggah informasi seputar pemungutan suara dalam Pemilu AS. Akun-akun berita yang kebanyakan condong ke sayap kanan itu dinilai melanggar kebijakan dua perusahaan teknologi besar tersebut.

Twitter mengatakan akun-akun itu telah ditangguhkan karena melanggar kebijakan terkait “koordinasi” dengan mengunggah konten yang identik, padahal tampil sebagai akun independen, atau terlibat dengan perilaku otomatis akun lain secara diam-diam.

FBI dan Jaksa Agung New York juga mengatakan tengah menyelidiki serentetan robocall misterius yang mendesak warga untuk tinggal di rumah, yang dilaporkan di beberapa ''negara bagian kunci'' di AS [gtp/pkp (AP, Reuters, AFP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Tiga Skenario Hasil Pilpres Amerika Serikat Tahun 2020
Tiga skenario hasil Pilpres AS 2020 yitu kemenangan mulus Biden hingga keunggulan mengejutkan Trump yang bisa terjadi
Robocall Minta Warga AS Tidak Keluar Rumah di Hari Pilpres
Robocall misterius mendesak agar warga Amerika Serikat di rumah saja pada hari Pilpres, 3 November 2020
Pilpres Amerika Serikat Demokrasi Tak Langsung dan Misoginis
Hari ini, 3 November 2020, rakyat Amerika Serikat akan memilih kandidat presiden antara Trump atau Biden yang sebenarnya bukan pemilihan langsung
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.