Pilpres Amerika Serikat Tahun 2020 dari Kacamata Kartunis

Pilpres Amerika Serikat akan dilangsungkan tanggal 3 November 2020, para kartunis pun tidak tinggal diam dengan menggoreskan hal terkait pilpres
Perilaku kekanak-kanakan (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Donald Trump atau Joe Biden? Pilpres Amerika Serikat (AS) akan diselenggarakan tanggal 3 November 2020. Begini kacamata kartunis di seluruh dunia saat kedua kandidat berhadapan dalam debat terakhir. Suzanne Cords merangkum kartun pilpres AS dilasir Tagar dari dw.com/id. Berikut ini goresan kartunis yang menggambarkan Pilpres AS tahun 2020.

dua calonDua calon presiden saling mendiskreditkan satu sama lain (Foto: dw.com/id)

Dua calon presiden saling mendiskreditkan satu sama lain. Apa yang terjadi dengan budaya debat politik di AS, tanya kartunis Ceko Marian Kamensky. Konfrontasi pertama di TV antar calon persiden merosot menjadi pertarungan lumpur. Alih-alih bertukar argumen, mereka saling menghina satu sama lain. Debat kedua pada tanggal 22 Oktober memiliki aturan yang lebih ketat, termasuk mikrofon yang dinonaktifkan untuk menghentikan interupsi.

taktik kotor\'Taktik kotor\' dan medan yang sulit (Foto: dw.com/id)

'Taktik kotor' dan medan yang sulit. Pasangan Biden, Kamala Harris, menyebut strategi yang digunakan oleh petahana sebagai "taktik kotor". Demokrat tengah melalui medan yang sulit. Itu yang digambarkan karikatur Jerman karya Jens Kricke. Donald Trump, sang petahana, sepertinya tidak peduli. Dia tampak menyendiri, seperti penyihir jahat dalam dongeng.

propagandaPropaganda yang dibuat-buat (Foto: dw.com/id)

Propaganda yang dibuat-buat. Presiden ini senang melebih-lebihkan dengan berkata, "Saya orang paling tidak rasis yang pernah anda lihat", "Tidak ada yang lebih menghormati perempuan daripada saya" atau "Saya lebih memahami uang daripada orang lain." Dia pun yakin AS tidak pernah memiliki presiden yang lebih baik. Dalam sketsa karya Martin Erl ini, Trump memuji seorang fotografer sebagai "salah satu yang terbaik di dunia."

si pengantuk\'Si Pengantuk Joe\' dan \'Si Badut\' (Foto: dw.com/id)

'Si Pengantuk Joe' dan 'Si Badut'. Biden adalah "orang tua yang mengantuk" dan "boneka kiri radikal," kata Trump, yang terus-menerus memotong lawannya dalam debat pertama. Biden menanggapi dengan menyebut Trump sebagai seorang rasis, pembohong, badut dan "presiden terburuk yang pernah dimiliki Amerika." Para komentator menyebutnya sebagai salah satu debat terburuk yang pernah dilihat Amerika. Seniman Italia Christi sangat setuju.

perilakuPerilaku kekanak-kanakan (Foto: dw.com/id)

Perilaku kekanak-kanakan. Banyak orang Afrika juga heran dengan perilaku Trump yang tidak terlalu negarawan. Kartunis Damien Glez dari Burkina Faso melihat presiden sebagai anak nakal kecil yang ingin mendapatkan apa yang diinginkannya tanpa peduli harganya. Apa yang tidak cocok harus dibuat pas dan dengan paksa. Orang-orang hanya berharap presiden tidak menekan tombol nuklir.

trumpzillaTrumpzilla (Foto: dw.com/id)

Trumpzilla. Film Godzilla Jepang pertama muncul di layar pada tahun 1954. Kemana pun kadal raksasa itu pergi, ia meninggalkan kerusakan. Kartunis Takeshi Kishino menciptakan sosok presiden AS yang kejam menjadi monster Godzilla raksasa. Bisakah Joe Biden memiliki peluang melawan Trumpzilla ini?

laki-lakiLaki-laki alfa tetap bersatu (Foto: dw.com/id)

Laki-laki alfa tetap bersatu. Donald Trump dikelilingi para penguasa yang tidak terlalu peduli dengan norma demokrasi: Putin, Erdogan, dan diktator Korea Utara Kim Jong Un. Kartunis Belanda Tjeerd Royaards merasa bahwa kesamaan yang dimiliki para politisi ini adalah perilaku mereka-mereka yang mengaku sebagai lelaki alfa. Trump menyebut Biden, di sisi lain, sebagai orang tua yang lemah - yaitu baginya, bukan lawan yang serius.

pemungutan suaraPemungutan suara melalui surat? Tidak mungkin! (Foto: dw.com/id)

Pemungutan suara melalui surat? Tidak mungkin! Trump mengatakan penipuan akan merajalela dan surat suara dengan namanya akan ditemukan di keranjang sampah. Selama berbulan-bulan, Trump telah menyerang konsep pemungutan suara melalui surat dan memotong dana untuk layanan pos. Marian Kamensky merangkum situasinya di sini. Karena risiko yang ditimbulkan oleh pandemi corona, banyak Demokrat dan pihak lain ingin memberikan suara melalui surat.

uluran tanganUluran bantuan? (Foto: dw.com/id)

Uluran bantuan? Dalam protesnya terhadap layanan pos, Trump lalai menyebutkan bahwa ia sendiri telah memberikan suara melalui surat pada beberapa kesempatan. Meskipun FBI menyatakan bahwa tidak ada kecurangan pemilihan di AS, Trump bersikeras bahwa AS terancam oleh "pemilihan yang paling curang dalam sejarah." Jika perlu, dia bisa mendapatkan bantuan dari luar negeri, kata kartunis Yunani Kostas Koufogiorgos.

trump sbg presidenTrump sebagai presiden (Foto: dw.com/id)

Trump sebagai presiden. Pendukung Trump tidak hanya ditemukan di AS, tetapi juga di negara lain. Atas nama kartunis di seluruh dunia, Mark Lynch dari Australia menginginkan Trump sebagai presiden AS untuk masa jabatan kedua. "Kami membutuhkan teman kami" dan "Kami mencintai kepala Twitter", teriak para demonstran - karena tidak ada politisi lain yang menawarkan bahan mentah sebagai bahan kartun sebanyak Trump.

tidak bergerakTidak akan bergerak (Foto: dw.com/id)

Tidak akan bergerak. Trump telah berulang kali menjelaskan bahwa ia ingin tetap berada di Gedung Putih. Seandainya ia kalah dalam pemilihan, ia belum secara tegas menyetujui masa transisi damai. Ia hanya mengatakan: "Baiklah, kita akan lihat apa yang terjadi." Ia sudah memanggil pendukungnya untuk melaksanakan protes jika ia tidak terpilih kembali.

dinasti stabilDinasti yang stabil (Foto: dw.com/id)

Dinasti yang stabil. Trump juga mempertanyakan konstitusi Amerika dan aturan yang melarang masa jabatan ketiga. Apakah ia ingin menjadi presiden seumur hidup? Seluruh keluarga Trump sering muncul di rapat umum kampanye, termasuk putra bungsu presiden, Barron. Hal ini memicu visi kartunis Jerman Christiane Pfohlmann tentang lahirnya monarki di AS. (Ed: st/rap)/dw.com/id. []

Berita terkait
Lima Masalah Utama dalam Pilpres Amerika Serikat 2020
Rakyat Amerika Serikat menghadapi Pilpres tahun 2020 dengan lima masalah atau isu besar yang bisa jadi penentuan pilihan mereka
Debat Terakhir Pilpres Amerika Serikat Berjalan Terkendali
Debat terakhir pilpres AS tahun 2020 antara Donald Trump (Republik) dan Biden (Demokrat) disebut berjalan terkendali
Jajak Pendapat Pilpres Amerika Serikat Joe Biden Unggul
Penantang dari Partai Demokrat, Joe Biden, dalam pilpres AS yang tinggal 15 hari lagi menunjukkan keunggulan Biden dalam jajak pendapat nasional
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.