Pilkada Serentak di Jambi Diwarnai ‘Pecah Kongsi’ Petahana

Pilkada serentak di Jambi diwarnai ‘pecah kongsi’ petahana. Semua petahana tak lagi maju bersama kawan politik seperjuangan periode sebelumnya.
JELANG PENDAFTARAN BAKAL CALON PILKADA: Ketua KPU Arief Budiman menjadi pembicara diskusi bertajuk Menyongsong Pendaftaran Bakal Calon : Pastikan Integritas Pilkada 2018 di Jakarta, Minggu (7/1). Sejumlah hal dibahas dalam diskusi tersebut antara lain peta koalisi partai di pilkada 2018 yang akan mempengaruhi pilpres 2019, fenomena bakal calon kepala daerah yang berlatar belakang TNI/Polri, serta persiapan KPU dan Bawaslu menghadapi pendaftaran bakal calon kepala daerah jelang pilkada 2018. (Foto: Ant/Rosa Panggabean).

Jambi, (Tagar 11/1/2018) – Diwarnai ‘pecah kongsi’ para petahana. Inilah yang terjadi di tiga wilayah Provinsi Jambi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018.

Dari tiga wilayah yang menyelenggarakan Pilkada di Jambi, semua petahana tak lagi maju bersama kawan politik seperjuangan periode sebelumnya.

Pada periode pertama yang menjadi wakil bupati misalnya, memutuskan 'pecah kongsi', karena memilih maju sebagai bupati. Dan fenomena kembali maju bersama-sama pada periode pertama dilanjutkan periode kedua itu tidak pernah terjadi di Jambi.

Tiga daerah di Jambi yang menyelenggarakan Pilkada serentak 2018 itu yakni Kota Jambi, Kabupaten Merangin, dan Kabupaten Kerinci.

Di Kota Jambi, wali kota dan wakil wali kota periode 2013-2018, kini harus head to head.

Syarif Fasha petahana wali kota memilih wakil lain yakni dr Maulana untuk maju menuju periode kedua. Sementara wakilnya pada periode pertama Abdullah Sani memilih mencalonkan diri sebagi wali kota bersama Kemas Fariz Alfarizi tokoh muda Jambi.

Pasangan Fasha-Maulana (FM) maju sebagai calon wali kota dan wakil wali kota diusung 10 partai politik, yaitu Demokrat, Golkar, Gerindra, Hanura, PKB, PKS, PBB, PPP, PKPI, dan Nasdem. Total dukungan dari 10 partai pengusung itu mencapai 34 kursi dari 45 kursi di DPRD Kota Jambi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi menerima berkas pendaftaran yang diajukan pasangan Fasha-Maulana sebagai peserta pemilihan wali kota dan wakil wali kota periode 2018-2023, Rabu (10/1) malam pukul 20.30 WIB.

Setelah berkas pendaftaran yang diajukan, kemudian diperiksa komisioner KPU lebih dari 30 menit yang disaksikan sejumlah partai politik pengusung dan panitia pengawas pemilu.

"Pengecekan dokumen pendaftaran sudah kita lakukan, KPU menyatakan berkas pendaftaran dari pasangan tersebut dinyatakan lengkap," kata Yatno, Ketua Divisi Teknis KPU Provinsi Jambi.

Berkas pendaftaran tersebut, dinyatakan lengkap sesuai dengan PKPU Nomor 3 Tahun 2017 dan PKPU Nomor 15 Tahun 2017 tentang Pencalonan Gubernur Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Pada saat mendaftar ke sekretariat KPU Kota Jambi, pasangan Fasha-Maulana dan ribuan simpatisan berjalan kaki menempuh jarak satu kilometer menuju KPU setempat.

Dalam pengiringan menuju kantor KPU untuk pendaftaran itu, juga disajikan berbagai kesenian di antaranya barongsai, reog ponorogo, kompangan, dan obor.

Sedangkan Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Jambi, Abdullah Sani- Kemas Faris Alfarizi (Sani-Izi) saat mendaftar juga diiringi kesenian Reog Ponorogo. Pasangan ini lebih dulu mendaftar atau sekitar pukul 17.00 WIB.

Sani-Izi maju sebagai calon wali kota dan wakil wali kota hanya diusung oleh dua partai yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Pasangan ini pertama menggelar jumpa pers di Sekretariat DPD PAN Kota Jambi serta pelepasan ditandai dengan tabuhan kompangan, kemudian bergerak menuju KPU Kota Jambi.

Mendekati Kantor KPU pasangan ini terlebih dahulu menyapa simpatisan kemudian diiringi kesenian Reog Ponorogo serta kesenian tradisional lainnya seperti kuda lumping dan barongsai.

Pasangan ini semula hanya didukung PDIP, tentu itu tidak mencukupi hitungan kursi di DPRD, namun pada hari terakhir pendaftaran DPW PAN Provinsi Jambi yang dikomandoi Zumi Zola (gubernur Jambi) merekomendasikan dukungan pada pasangan ini.

Ketua DPW PAN Provinsi Jambi, Zumi Zola sebelum melepas pasangan tersebut mendaftar ke KPU menegaskan, jika ingin memenangkan Pilkada Kota Jambi semua kader harus berjuang.

"Kalau mau menang harus 'all out' berjuang untuk mereka, jangan setengah-setengah. Ini saya sampaikan untuk memastikan kader PDIP dan PAN, bekerja sama dan berjuang," kata Zola.

Namun dalam berjuang memenangkan pasangan calon, kata Zola haruslah dilakukan dengan cara santun, bagaimana mendidik masyarakat berpolitik dengan dewasa.

"Tidak perlu dengan cara-cara yang tidak baik, jika kita lakukan dengan cara baik mudah-mudahan hasilnya juga baik," ujarnya.

Menurutnya lagi, Pilwako Jambi bukan tentang Sani-Izi atau PAN dan PDIP, tapi semata-mata untuk masyarakat Jambi.

"Kita camkan itu jangan pernah berubah, dan saya berkeyakinan serta mohon ridho-Nya dan doa masyarakat. Dengan komitmen yang kuat kita bisa berbuat banyak," ujarnya.

Sementara pasangan calon Sani-Izi mengatakan bahwa perjuangan yang mereka lakukan adalah untuk masyarakat Jambi. "Kami berdua berharap dukungan, ini baru awal perjuangan kami," kata calon wakil wali kota, Kemas Fariz Alfarizi.

Dengan mendaftarnya dua pasangan tersebut, Pilkada Kota Jambi dipastikan diikuti dua pasangan calon, atau head to head.

Pilkada Kerinci

Di Kabupaten Kerinci tiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Kerinci, resmi mendaftar, Rabu (10/1), atau pada hari terakhir pendaftaran sebagai peserta Pilkada serentak 2018 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten setempat.

Tiga pasangan itu yakni Monadi-Edison (Modis), Adirozal-Ami Taher (Adam), dan Zainal Abidin-Arsal Apri (ZA). Diketahui Adirozal (bupati) dan Zainal Abidin (wakil bupati).

'Pecah kongsi' petahana yang juga mewarnai Pilkada di daerah ini adalah Adirozal (bupati) dan Zainal Abidin (wakil bupati) periode 2013-2018.

Adirozal maju periode ke-dua memilih Ami Taher sebagai wakilnya. Sedangkan petahana wakil bupati Zainal Abidin memilih maju sebagai bupati bersama Arsal Apri.

Pasangan Adirozal-Ami Taher (Adam) mendaftar di KPU setempat pukul 14.30 WIB diantar ribuan massa dan sejumlah pengurus parpol pendukung. Pasangan ini resmi mendaftar sebagai peserta Pilkada Kerinci dengan diusung dua partai yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sedangkan petahana wakil bupati Zainal-Arsal (ZA) mendaftar ke KPU sekitar pukul 22.40 WIB dan langsung mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada 2018.

Zainal dan Asral kompak mengenakan baju putih saat datang ke KPU. Pasangan yang hanya diusung dua partai yakni Gerindra dan PKB itu juga diantar oleh ratusan massa pendukungnya.

Ketua KPU Kerinci, Afdal mengatakan, berkas dan dokumen yang disampaikan pasangan calon akan dilakukan proses oleh KPU. Sehingga pada 12 Februari nanti akan dilakukan penetapan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Kerinci.

"Terimakasih atas kedatangannya kita terima dokumen dan berkas yang disampaikan untuk diproses secepatnya," kata Afdal.

Pilkada Merangin

Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Merangin, resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkada serentak 2018 di kabupaten itu.

Pasangan pertama mendaftar yakni Nalim-Khafid pada pukul 11.00 WIB, kemudian disusul pasangan Ahmad Fauzi Ansori-Sujarmin (Fajar) pukul 15.00 dan terakhir pasangan Al Haris-Mashuri (Hamas) pukul 17.45.

Di kabupaten ini, 'pecah kongsi' juga terjadi. Adalah Al Haris dan Khafid Moein bupati/wakil bupati periode 2013-2018. Namun di Pilkada serentak jilid III ini, mereka memisahkan diri.

Haris memilih Mashuri sebagai wakilnya untuk kembali maju sebagai calon bupati periode 2018-2023 dengan diusung tiga partai politik. Yakni Golkar, PPP dan Hanura.

Uniknya, petahana wakil bupati Merangin periode 2013-2018, Khafid Moein tidak maju sebagai calon bupati pada periode 2018-2023, tapi bertahan pada posisi sebagai calon wakil bupati bersama Nalim yang diusung tiga partai yakni Nasdem, PKB, dan PDIP.

Saat mendaftarkan diri sebagai peserta Pilkda serentak 2018, pasangan Nalim-Khafid diantar ratusan pendukung dan simpatisan serta pengurus partai koalisi.

Sedangkan petahana bupati bersama calon wakilnya, Haris-Mashuri (Hamas) saat mendaftar didampingi beberapa tokoh Provinsi Jambi, salah satunya mantan Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) dan tokoh-tokoh politik lainnya.

Berkas pendaftaran "Hamas" diserahkan gabungan parpol pengusung didampingi oleh pasangan calon. Berkas tersebut diterima ketua KPU, Iron Syahroni.

Sedangkan pasangan lainnya yakni Fauzi Ansori dan Sujarmin (Fajar) diantar ribuan pendukungnya dan juga didampingi beberapa tokoh Provinsi Jambi, seperti Zulfikar Ahmad, Burhanudin Mahir, Mantan Bupati Merangin H Rotani Yutaka dan tokoh-tokoh lainnya. "Fajar" diusung lima parpol yakni Gerindra, PBB, PKS, PKPI dan Demokrat.

Juru bicara parpol pengusung "Fajar", Isnedi dihadapan Komisioner KPU Merangin menyebutkan syarat-syarat pencalonan Fajar telah dipenuhi.

"Insya Allah, kami bersama siap memenangkan 'Fajar' sebagai bupati dan wakil bupati Merangin," ujarnya.

Meski semua petahana 'pecah kongsi', diharapkan Pilkada serentak jilid III tetap berjalan aman dan damai. Suksesnya penyelenggaraan Pilkada serentak jilid I dan II di Jambi dirasa perlu diulang. (Dodi Saputra/ant/yps)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.