Jakarta - Tokoh milenial Arief Rosyid Hasan menyebut pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sidang tahunan MPR RI memberikan harapan untuk para generasi muda. Menurut Arief, Jokowi mempunyai komitmen untuk menyongsong kemajuan bangsa.
"Dengan menyebutkan pembenahan SDM dan bonus demografi sebagai bonus lompatan kemajuan, kita dapat lihat bahwa Jokowi memberi harapan untuk pengembangan pemuda di Indonesia," kata Arief.
Direktur Merial Institute itu mengatakan sudah benar, jika Jokowi fokus membangun SDM agar lebih kompetitif. Menurutnya, banyak penghambat kemajuan bangsa karena SDM yang belum unggul.
Bonus demografi jangan sampai menjadi bencana demografi.
Data BPS pada tahun 2017 menunjukkan rata-rata milenial hanya menyelesaikan pendidikan sampai kelas 1 SMA.
"Belum lagi di data BPS bahwa milenial yang mengakses internet hanya sekitar 56,42 persen, terlebih digaungkannya hilirisasi industri," katanya.
Dia melanjutkan bahwa untuk itu para milenial membutuhkan support system untuk mewujudkan mimpi Jokowi tersebut.
Sumbangan terbesar berada di enterpreneur muda yang mengalami peningkatan, menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017.
"Semisal mereka yang masuk sebagai wirausahawan, sekalipun tren ini meningkat harus dipersiapkan ekosistem yang baik untuk mereka, khususnya yang bergerak di industri digital," ujar Ketua Umum PB HMI 2013-2015 itu.
Dia kemudian menyebutkan bagaiamana pentingnya regulasi baik di investasi ataupun hak-hak para pekerja milenial yang bergiat di industri digital ini.
"Bonus demografi jangan sampai menjadi bencana demografi. Saat di mana bonus demografi ini disia-siakan dan turut menjadi gelombang pemberontakan, persis seperti di negara-negara Afrika," katanya. []
Baca juga:
- Jokowi Isyaratkan Amandemen Terbatas UUD 1945
- Pengamat Tata Kota: Komitmen Jokowi Pindahkan Ibu Kota
- DPD Dukung Isi Pidato Kenegaraan Jokowi