Pidato Bobby di PDIP Sumut Bukti Kebulatan Tekad

Setelah memastikan dukungan dari PDIP pekan lalu, Bobby Nasution menggelar pidato resmi dari kantor DPD PDIP Sumatera Utara dan viral via daring.
Bobby Nasution-Aulia Rachman, pasangan calon Wali Kota-calon Wakil Wali Kota yang diusung PDIP di Pilkada Medan. (Foto: Tagar/Tim Media Bobby Nasution).

Medan - Setelah memastikan dukungan dari PDIP pekan lalu, Bobby Nasution menggelar pidato resmi dari kantor DPD PDIP Sumatera Utara di Jalan Letjen Jamin Ginting Medan, yang viral via daring.

Dalam video berdurasi dua menit itu, Bobby tampak berseragam PDIP dengan warna khas merah menyala. Yang unik adalah model taktikal pada seragam yang dikenakan suami Kahiyang Ayu itu.

Pada pidato tersebut, Bobby Nasution mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang telah memberi kepercayaan kepadanya dan Aulia Rachman untuk maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Medan.

Bobby juga berkata bahwa pilkada kali ini akan berbeda, karena digelar di tengah pandemi Covid-19. Dan tentu saja Bobby mengajak semua pihak untuk patuh terhadap protokol kesehatan.

Menantu Presiden Joko Widodo itu juga mengatakan bahwa konsep Kolaborasi Medan Berkah yang diusungnya terinspirasi dari semangat gotong royong ala Bung Karno.

"Semangat kolaborasi ini akan kami jadikan penguatan bagi seluruh partai untuk menciptakan New Medan," kata Bobby.

Bahasa adalah lambang berpikir. Kesantunan diri akan terlihat dari kesantunan berbahasa

Menyikapi pidato Bobby itu, pakar bahasa dari Universitas Negeri Medan, Suyadi San MSi, punya penilaian sendiri atas pidato tersebut.

Menurut pria yang juga tercatat sebagai peneliti di Balai Bahasa Sumut, bahasa Bobby dalam pidato tersebut sangat normatif.

"Kalimat tersusun rapi. Sikapnya tenang. Tidak berapi-api. Pengucapan konsep Medan Berkah masih terlihat datar," kata Suyadi San, Rabu, 19 Agustus 2020.

Menurutnya, makna dari pidato Bobby itu sampai kepada pendengarnya. "Sampai. Dan, mudah dipahami. Bahasanya lugas, tidak bertele-tele," katanya.

Dia mengatakan, bahasa menunjukkan latar belakang penuturnya.

"Politikus terbiasa bermain kata. Pengusaha terbiasa kerja. Tampaknya, si penutur (Bobby) ini bukan tipe politikus, tapi pekerja sehingga kalimat yang muncul terlihat apa adanya," sambung pemimpin Sanggar Teater Generasi Medan ini.

Dari analisisnya, kalimat yang disampaikan Bobby bisa diambil kesimpulan bahwa ada nada keseriusan dalam tekad.

"Tekanan dinamik, aksentuasi dan lagu kalimat menunjukkan vitalitas berbahasa. Mungkin ini bukti kebulatan tekad untuk menunjukkan diri si penutur ingin bersungguh-sungguh berbuat," jelasnya.

Ke depan, Suyadi berpesan agar kesantunan berbicara yang melekat pada diri Bobby bisa dipertahankan.

"Bahasa adalah lambang berpikir. Kesantunan diri akan terlihat dari kesantunan berbahasa. Teruslah berbahasa santun kepada lawan atau mitra bicara," ucap Suryadi San. []

PEN

Berita terkait
Pilkada Surabaya, Anak Risma Tunggu Putusan PDIP
Putra sulung Tri Rismaharini, Fuad Bernardi menyerahkan sepenuhnya kepada DPP PDIP untuk menentukan usungan di Pilkada Kota Surabaya.
Tak Dukung Bobby di Medan, Kader PDIP Terancam Pecat
Kader PDIP yang tidak mendukung pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachman pada Pilkada Medan terancam dipecat.
PDIP Medan Target 70 Persen Suara untuk Bobby-Aulia
Ketua DPC PDIP Medan menargetkan 70 persen suara untuk pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan Bobby Nasution-Aulia Rachman.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.