Sao Paulo - Pianis terkenal Brasil, Joao Carlos Martins, tidak bisa bermain piano dengan 10 jari sejak ia kehilangan tangan kanannya dalam peristiwa penjambretan tahun 1995 di Bulgaria.
Tapi hari ini dia kembali memainkan sonata bach favoritnya berkat sarung tangan bionik yang ditemukan oleh desainer industri Ubiratan Bizarro.
“Ketika dia menunjukkan sarung tangan itu, saya bercanda bahwa itu untuk tinju, bukan untuk bermain piano,” tutur Martin pria berusia 80 tahun.
Ia mengatakan sarung tangan neoprena hitam yang dibuat oleh printer 3D ini memiliki batang yang membuat jari-jari terangkat kembali setelah mereka menekan tuts dan memungkinkan pianis untuk terus bermain.
Sejak 20 tahun kini saya bisa menggunakan kembali kesepuluh jari lagi. Ini adalah keajaiban bagi saya di usia 80 tahun,” katanya.
Martins pernah tampil dengan orkestra terkemuka di Amerika Serikat dan Eropa dan tampil dengan karya keyboard lengkap Bach. Tetapi cedera yang dialaminya itu, mengakhiri kariernya.
Selama bertahun-tahun dia bermain dengan satu tangan dan ibu jari, tetapi kehilangan penggunaan tangan kiri karena distonia fokal, suatu kondisi neurologis yang mempengaruhi otot.
“Sejak 20 tahun kini saya bisa menggunakan kembali kesepuluh jari lagi. Ini adalah keajaiban bagi saya di usia 80 tahun,” katanya.
Baca juga : Pianis Jazz Ellis Marsalis Wafat karena Virus Corona
Baca juga : Tradisi Keagamaan Bersatu dalam Pertunjukan Musik di Mesir
Sementara itu, desainer Bizarro mengaku mendapat ide membuat sarung tangan bionik dari teknologi balap motor Formula 1. Dia menghabiskan kurang dari $ 100 untuk membuat pasangan pertama untuk Martins dan sekarang ini hasil karyanya itu diekspor ke Eropa dengan nama merek Bionic Extender Gloves. []
