Petruk, Gareng dan Semar di Jalanan Kota Cirebon

Tiga punakawan dengan tingkah jenaka mendatangi satu persatu toko yang masih membuka usaha mereka
Tiga punakawan memberikan sosialisasi tentang PSBB di Kota Cirebon. (Foto: Tagar/Charles).

Cirebon - Gugah kesadaran pengusaha, tokoh punakawan ‘dikeluarkan’ Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon, Jawa Barat. Tanpa ada perlawanan, pengusaha menutup usahanya di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pemandangan berbeda terlihat di beberapa titik di Kota Cirebon. Salah satunya di ruas Jalan Kanggraksan, Kota Cirebon, Selasa, 12 Mei 2020. 3 punakawan dengan tingkah jenaka mendatangi satu persatu toko yang masih membuka usaha mereka. Mereka pun memberikan imbauan kepada pemilik usaha mengenai pelaksanaan PSBB yang tengah dilaksanakan di Kota Cirebon saat ini.

Buku panduan juga diberikan kepada pengusaha yang didominasi usaha percetakan dan material. Tak ketinggalan, masker juga dibagikan bagi yang belum menggunakannya.

Usaha yang dilakukan para punakawan yang didampingi oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon berhasil. Usaha persuasif yang dilakukan membuahkan hasil.

Tanpa paksaan, tanpa perlawanan pemilik usaha yang ada di sepanjang ruas Jalan Kanggraksan bersedia untuk menutup usahanya mengikuti aturan yang telah ditetapkan selama pelaksanaan PSBB.

Kepala DKIS Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa, AP, menjelaskan berdasarkan hasil evaluasi yang mereka lakukan selama pelaksanaan PSBB menjelaskan jika masih banyak warga yang melaksanakan aktivitas di luar ketentuan yang telah diatur oleh PSBB.

“Termasuk membuka usaha yang seharusnya tidak diperbolehkan sementara selama pelaksanaan PSBB,” ungkap Ma’ruf. Untuk itu, bersama dengan Satpol PP Kota Cirebon berusaha untuk melakukan edukasi dan penertiban namun dengan cara-cara yang humanis. “Akhirnya kami memutuskan menggunakan tokoh punakawan untuk memberikan edukasi kepada mereka,” kata Ma’ruf.

Punakawan, lanjut Ma’uf, berasal dari kata Puna yang artinya susah dan Kawan yang artinya teman. “Berarti teman di kala susah. Filosofinya kita bersama-sama, bergandengan tangan di saat serba susah seperti sekarang ini,” kata Ma’ruf.

Mereka juga memilih 3 tokoh punakawan yaitu Semar yang memiliki watak rendah hati, tidak sombong dan melambangkan kebajikan, Petruk yang memiliki kecerdasan, keramahan dan sabar serta Gareng yang melambangkan kesabaran dan tidak mudah menyerah dalam hidup ini.

Ma’ruf juga mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Cirebon untuk bersama-sama mematuhi aturan yang telah ditetapkan selama pelaksanaan PSBB berlangsung di Kota Cirebon. “Kita ingin menekan pertambahan jumlah korban akibat terpapar Covid-19 di Kota Cirebon,” ungkap Ma’ruf. Sehingga Kota Cirebon dan Indonesia bisa segera terbebas dari Covid-19. []

Berita terkait
PSBB di Kota Cirebon Akan Perketat Pengawasan
Pada saat PSBB, pemeriksaan terhadap kendaraan masuk pun akan lebih ketat, misalnya memeriksa isi di dalam kendaraan siapa saja
Rencana Penerapan PSBB di Kabupaten Cirebon
Info grand design PSBB yang tersebar di masyarakat, bukan merupakan keputusan pada pertemuan tadi
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.