TAGAR.id, Jakarta - Unit Integritas Tenis telah mengkonfirmasi bahwa petenis putri Rumania, Simona Halep, telah dites positif menggunakan doping.
Zat yang ditemukan di tubuh Halep adalah roxadustat, zat yang diklasifikasikan sebagai EPO oleh Badan Anti-Doping Dunia.
Obat itu sendiri meningkatkan oksigenasi darah. Halep menggunakan haknya untuk meminta kontra-analisis, yang telah dilakukan.
Halep, 31 tahun, saat ini No. 9 di peringkat WTA, dan telah pernah juga di peringkat No.1 di dunia di masa lalu.
Twit Simona Halep @Simona_HalepDia telah memenangkan 24 gelar WTA. Di antaranya, Roland Garros 2018, Wimbledon 2019, dan WTA Finals 2014.
Dia juga menang di Mutua Madrid Open yang dia menangkan pada tahun 2016 dan 2017.
Sampel dengan zat terlarang diambil di AS Terbuka terbaru.
Ini adalah kejutan doping terbesar dalam tenis putri sejak Maria Sharapova ditemukan dengan meldonium dalam sistem tubuhnya pada tahun 2016.
Halep telah bekerja dengan Patrick Mouratoglou sebagai pelatih belakangan ini, dan Mouratoglou, yang sebelumnya bekerja dengan Serena Williams sebelum pensiun.
Pada musim 2022, Halep telah memenangkan WTA 1000 di Toronto dan WTA 250 di Melbourne.
Namun, musimnya berakhir dengan masalah hidung yang membutuhkan operasi.
Simona Halep: Saya akan berjuang sampai akhir untuk kebenaran
Menyusul pengumuman hasil tesnya, Simona Halep telah mengeluarkan pernyataan melalui media sosial, mencatat bahwa dia memulai "pertandingan tersulit" dalam hidupnya, untuk membuktikan "kebenaran", dan bahwa jumlah bahan kimia yang terdeteksi dalam sistemnya adalah dosis 'sangat kecil'.
"Ini bukan untuk gelar atau uang, tetapi untuk hubungan cinta dengan tenis yang telah saya pertahankan selama 25 tahun," tutupnya dalam sebuah pernyataan. (marca.com/F.M.C diadaptasi SAM). []
