Petai, Tanaman Berbau yang Punya Banyak Khasiat

Tanaman berbau yang tidak disukai sebagian masyarakat ini ternyata memiliki banyak manfaat di bidang kesehatan
Olahan petai, sambal udang petai yang dijadikan makanan favorit masyarakat yang berada di Pulau Jawa (Foto: endues.tv)

JakartaParkia Speciosa adalah jenis tanaman berbau yang dikenal sebagai tanaman petai. Mayarakat lokal sering menyebutnya dengan nama parira (Batak Karo), palia (Batak Toba), pateh (Ambon), patai (Minangkabau), peteuy (Sunda), petar (Lampung), pete (Jawa Timur dan Jawa Tengah), peteh (Madura), puti (wilayah Sumba), dan sebutan faopatu (di Pulau Buru).

Tanaman ini bisa tumbuh hingga 30 meter dengan bunga yang berbentuk seperti lampu bohlam di bagian akhir tangkainya yang panjang. Bunga tersebut mengeluarkan nektar (sari bunga) yang dapat menarik kelelawar dan hewan penyerbuk lainnya.

Bentuk buah dari tanaman ini berpolong dan berisi biji-biji yang terdiri dari 7-8 polong. Jika tanaman petai terbilang muda, biji masih sangat lunak sementara tanaman yang tua akan menjadi keras. Biji inilah yang kemudian dijadikan makanan oleh masyarakat setempat.

petaiIlustrasi: Petai yang memiliki bau tak sedap nan berkhasiat (Foto: lemonilo.com)

Namun, sebagian masyarakat tidak menyukai makanan ini. Terkadang hanya dengan mencium baunya saja mereka akan merasa mual. Bau petai yang menyengat disebabkan oleh beberapa zat, diantaranya hexathionine, tetrathiane, trithiolane, petatthiopane, pentathiocane, dan tetrathiepane.

Untuk mengatasi bau tak sedap setelah menyantap petai, sebaiknya kunyah sedikit bubuk kopi selama beberapa menit, bisa juga dengan makan mentimun, ataupun merebus petai sebelum dikonsumsi. Meskipun disebut sebagai tanaman atau makanan berbau tak sedap, petai sangat berguna dalam bidang kesehatan karena mengandung zat besi yang dapat mengobati anemia.

Berdasarkan penelitian, orang yang mengalami gangguan pencernaan seperti konstipasi atau sembelit dianjurkan mengonsumsi petai, karena mengandung banyak serat. Selain itu, petai juga dimanfaatkan sebagai anti hipertensi dan antidepresan. Serta kaya akan mineral penting, yaitu kalsium, fosfor, magnesium, besi, mangan, dan kalium.

Terlalu banyak mengonsumsi petai dinilai tidak baik bagi kesehatan karena dapat mengakibatkan kadar asam urat meningkat, munculnya tophi (benjolan berwarna putih yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat pada bagian bawah kulit), berisiko merusak sendi, serta meningkatkan risiko gangguan ginjal.

Di beberapa daerah, harga petai relatif murah biasanya berkisar Rp 500 - Rp 1.000 per buah atau satu ikat isi enam seharga Rp 5.000 per buah. jika petai sedang tidak musim, satu papan petai dijual dengan harga sekitar Rp 2.000 – Rp 3.000. Dengan begitu, jika membeli sebanyak 100 buah dalam seikat dihargai Rp 55.000 – Rp 65.000.

Terdapat dua jenis tanaman petai yang terkenal di Pulau Jawa, yaitu tanaman petai jenis gajah dan tanaman petai jenis kacang. Pada petai jenis gajah menghasilkan buah sebanyak 15-18 biji dengan Panjang mencapai 25-30cm. Sedangkan petai jenis kacang menghasilkan 10-12 biji dengan panjang sekitar 20 cm.

petani petaiIlustrasi: Petani petai yang sedang memanem tanaman petai (Foto: bahteraalam.org)

Masyarakat daerah yang lebih sering mengonsumsi petai, yaitu masyarakat yang berada di Pulau Jawa. Berdasarkan persentase, petai yang dijual dipasaran sebesar 27,86% berasal dari Jawa Tengah, 25,22% berasal dari Jawa Barat, dan 23,75 % berasal dari Jawa Timur. Sisanya berasal dari Bandar Lampung dan Banten sesuai dengan banyaknya permintaan terkait tanaman atau makanan ini.

Terdapat lima wilayah di Jawa Tengah yang menjadi penghasil tanaman petai, terbanyak di Indonesia. Di antaranya, Kebumen yang melakukan proses produksi secara melimpah, Wonogiri dikenal dengan petainya yang memiliki rasa agak manis, Boyolali yang menghasilkan 2.500 petai/pohon, Batang memiliki biji petai yang besar dan manis, dan Banyumas memiliki luas tanaman petai sebesar 2.500 hektar.

Selain melakukan ekspor lokal ke daerah-daerah yang ada di Sumatera, Jakarta dan Tangerang, Indonesia juga melakukan ekspor tanaman petai ke beberapa negara tetangga, diantaranya Malaysia, Singapura, dan Thailand. Tanaman ini dinilai sebagai komoditi terbesar kedua yang di ekspor dan dimanfaatkan potensinya oleh petani-petani di Indonesia (dari berbagai sumber). []

- Sabian Vega Arwi

Konsumsi Petai Tiga Kali Sehari, Tingkatkan Kemampuan Otak

Mahasiswa UNY Sulap Daun Petai Menjadi Sabun Herbal

Petai, Makanan Bau yang Laris Diborong Warga Rembang

Ginaru, Makanan Khas Pakpak Bharat Solusi di Masa Haleon

Berita terkait
Petai, Makanan Bau yang Laris Diborong Warga Rembang
Petai banyak diburu masyarakat Rembang di Rembang Expo 2020. Harga yang lebih murah dibanding pasaran jadi faktor larisnya makanan bau khas ini.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.