Pesta Tertunda, Paris Saint Germain Dihajar Lille

Pesta juara Paris Saint Germain tertunda gara-gara dihajar Lille 1-5 di pertandingan Ligue 1 Prancis.
Pemain Lille merayakan kemenangan 5-1 atas Paris Saint Germain di Stade Pierre Mauroy, Senin, 15 April 2019 dinihari WIB. Kekalahan dari Lille menjadikan PSG menunda pesta juara Ligue 1 Prancis. (Foto skysports.com)

Jakarta - Paris Saint Germain gagal berpesta. Gelar juara seharusnya bisa disegel saat melakoni duel besar melawan peringkat dua Lille dalam lanjutan Ligue 1 Prancis di Stade Pierre-Mauroy, Minggu atau Senin, 15 April 2019 dinihari WIB. Bukannya menang atau bermain imbang, PSG justru dihajar rivalnya 1-5. 

Ini merupakan kekalahan terbesar PSG sejak 19 tahun lalu. Saat itu pada Desember 2000, PSG dibantai Sedan dengan skor sama. 

Di laga tandang itu, PSG sesungguhnya hanya butuh imbang untuk meraih titel juara ke delapan kalinya. Hanya, untuk kali kedua mereka gagal melakukannya. Di pekan lalu, PSG juga belum bisa meraih gelar tersebut karena ditahan Strasbourg 2-2. Namun tambahan satu poin di laga itu menjadikan PSG hanya butuh hasil imbang saja untuk memenangi trofi liga.  

Saat ini, PSG bertengger di puncak klasemen Ligue 1 dengan poin 81. Unggul jauh dari Lille yang mengantongi poin 64. Dengan memiliki tujuh pertandingan lagi, PSG tinggal menunggu waktu untuk memastikan mempertahankan gelar juara liga. 

Lille yang menjadi pesaing terdekat memang sudah sulit mengejar Les Parisiens meski secara matematis masih memungkinkan untuk melakukannya. Hanya, Lille harus memenangi semua pertandingan mereka. Sebaliknya, PSG harus mengalami kekalahan di semua pertandingan.  

Bagi Lille, kemenangan atas PSG menjadi sangat berarti karena bisa menjaga jarak poin dengan peringkat tiga, Lyon. Kini, mereka unggul delapan poin dari Lyon yang kehilangan poin setelah dikalahkan Nantes 1-2. 

Gol Dianulir

PSG sesungguhnya mengawali laga dengan baik. Bahkan mereka unggul dulu saat Kylian Mbappe mencetak gol di menit-menit awal. Namun gol itu dianulir. Tak lama kemudian atau di menit ketujuh, Lille malah unggul akibat gol bunuh diri Thomas Meunier. 

PSG pun menunjukkan respon cepat. Di menit 11, mereka menyamakan skor melalui Juan Bernat. Skor berubah menjadi 1-1. PSG juga sempat berbalik unggul. Namun gol Mbappe dianulir wasit. 

Selanjutnya terjadi petaka saat PSG kehilangan dua pemain pilar, Thiago Silva dan Meunier. Keduanya mengalami cedera sehingga harus ditarik keluar. Situasi memburuk setelah Bernat dikartu merah karena melakukan pelanggaran berat terhadap Nicolas Pepe di menit 36. 

Bermain dengan 10 orang sejak babak pertama tampaknya menyulitkan PSG. Meski masih bisa menahan Lille, namun di babak kedua, PSG sudah tidak berdaya menghadapi permainan ofensif tuan rumah. 

Pesta gol Lille diawali oleh Pepe yang membobol gawang lawan di menit 51. Selanjutnya, Jonathan Bamba memperbesar keunggulan timnya menjadi 3-1 di menit 65. Hanya berselang enam menit, giliran Gabriel yang mencetak gol setelah menyelesaikan assist Pepe. 

Dan, Pepe kembali berperan penting dalam proses terciptanya gol terakhir Lille. Pemain yang menjadi target rekrutan PSG di musim depan ini kembali membuat assist yang dituntaskan Jose Fonte di menit 84. Skor 5-1 untuk Lille bertahan sampai akhir laga. 

Pelatih PSG Thomas Tuchel mengakui tak mudah meraih poin dengan 10 pemain. Apalagi timnya juga harus kehilangan dua pemain yang terpaksa ditarik keluar karena cedera. 

"Dengan 10 pemain, situasinya menjadi tak mudah. Kami terpaksa menurunkan pemain yang sesungguhnya tidak fit dan seharusnya tidak dimainkan. Dari hasil ini, kami bisa melihat untuk memenangkan pertandingan, kami butuh lebih banyak pemain berkualitas," kata Tuchel.[]

Baca juga:

PSG Dukung Korban Gempa Sulteng, 'Tetap Kuat Indonesia' Menggema di Parc de Princes

Musim Depan, Thomas Tuchel Menjadi Pelatih PSG

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.