Pesta Nikah Anak Kepala BPBD 50 Kota Dibubarkan Polisi

Polisi membubarkan pesta pernikahan anak Kepala BPBD Limapuluh Kota karena diduga tidak memiliki izin keramaian.
Proses pembubaran pesta pernikahan anak Kepala BPBD Limapuluh Kota. (Foto: Tagar/Dok.Istimewa)

Limapuluh Kota - Polisi dikabarkan membubarkan acara pesta pernikahan anak Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Joni Amir, yang berlangsung di gedung serbaguna Politeknik Pertanian Payakumbuh, Sabtu, 21 November 2020.

Kalau ada pelanggar pidananya kami sidik langsung, kami tidak pandang bulu.

Hal itu dibenarkan Kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota, AKP Nofrizal Chan. Menurutnya, pembubaran itu dilakukan karena pesta pernikahan itu tidak memiliki izin keramaian dari pihak kepolisian.

"Ini berkaitan dengan Covid-19. Kita seharusnya mengacu kepada pimpinan tertinggi, yaitu Presiden. Tentu tidak boleh mengundang keramaian karena kita sedang berupaya memutus mata rantai penularan," katanya kepada wartawan melalui sambungan seluler.

Setelah dibubarkan, kata Nofrizal, pihaknya juga memanggil pihak tuan rumah untuk diproses lebih lanjut. Pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait adanya unsur pelanggaran pidana dalam pesta pernikahan tersebut.

"Perintah Pak Kapolres, sesuai arahan pimpinan tertinggi, kami proses. Kalau ada pelanggar pidananya kami sidik langsung, kami tidak pandang bulu," katanya. []



Berita terkait
Calon Bupati Limapuluh Kota Unggul Versi Survei Indikator
Survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Darman Sahladi - Maskar M Datuak Pobo sebagai kandidat unggul di Pilkada Limapuluh Kota.
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Limapuluh Kota
Seorang terduga teroris ditangkap Densus 88 di Kabupaten Limapuluh Kota.
Warga Limapuluh Kota Edarkan 135 Kilogram Ganja dari Aceh
Jajaran Polda Sumbar menangkap dia sindikat pengedar narkoba jenis ganda dari Aceh. Polisi menemukan 135 Kg ganja.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.