Jakarta - Menyambangi pura di Ubud Bali seakan tidak ada habis dan membosankan untuk terus ditelusuri. Beragam keunikan yang hanya ada di Indonesia aja bakal menemani liburan bersama keluarga dan teman. Tentunya dengan prosedur kesehatan yang meliputi Cleanliness, Health, Safety & Environment (CHSE) atau sering disebut dengan 3M (Mencuci tangan, Memakai Masker, dan Menjaga jarak).
Menyambangi tempat wisata tak lengkap rasanya bila lupa dengan pesan mama untuk selalu cuci tangan dan menjaga kebersihan. Fasilitas cuci tangan disediakan di setiap tempat wisata, menambah rasa nyaman dan aman berwisata.
Untuk mendapatkan informasi destinasi liburan yang asik disambangi bisa cek di I Do Care Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf). Di sana akan dibagikan bagaimana tetap aman berwisata dengan menerapkan protokol CHSE.
Berikut Tagar bagikan tiga pura di Ubud Bali yang penuh dengan cerita legendaris.
Bantuan Temple
Pesona Tiga Pura di Ubud Bali Penuh Cerita Legendaris. (Foto: Tagar/R Antares P)
Batuan desa di Bali yang dikenal dengan karya seni dan gaya lukisannya. Desa ini juga terkenal dengan pertunjukan tari Gambuh kuno yang dilakukan setiap hari Bulan Purnama.
Ada dua pura di bagian barat desa yang dikenal sebagai Pura Puseh dan Pura Dasar. Pura-pura ini dibangun dengan gaya arsitektur pura Bali klasik dengan ukiran yang rumit. Pengunjung diberi sarung berwarna merah terang untuk dikenakan saat berkunjung ke kuil.
Desa Batuan memiliki patung Buddha gemuk atau disebut dengan Patung Bayi Gendut di persimpangan jalan dari Sakah ke Blahbatu menghadap ke timur.
Batuan terletak di pusat Bali sekitar 10 kilometer (6,2 mil) selatan Ubud dan sekitar 15 kilometer (9,3 mil) timur laut Denpasar bersebelahan dengan desa Sukhawathi utara.
Elephant Cave
Pesona Tiga Pura di Ubud Bali Penuh Cerita Legendaris. (Foto: Tagar/R Antares P)
Elephant Cave diyakini telah dibangun sebagai tempat untuk meditasi spiritual. Menurut salah satu cerita rakyat, gua diciptakan oleh kuku dari raksasa legendaris Kebo Iwa. Namun, jika dilihat dari gayanya, tempat suci tersebut kemungkinan berasal dari Kerajaan Bali abad ke-11 .
Kompleks ini berisi citra Hindu dan Buddha, karena di dalam gua terdapat lingam dan yoni, simbol Siwa, dan gambar Ganesha, sedangkan di tepi sungai terdapat ukiran stupa dan chattra, citra Buddha.
Gua ditemukan kembali oleh arkeolog Belanda pada tahun 1923, tetapi air mancur dan kolam pemandian tidak ditemukan sampai tahun 1954.
Kuil ini memiliki ciri wajah yang mengancam yang diukir di batu - yang tujuannya dianggap untuk mengusir roh jahat. Sosok utama dulunya dianggap seekor gajah, oleh karena itu dijuluki Gua Gajah . Sumber lain menyatakan bahwa itu dinamai patung batu Dewa Hindu Ganesha (ditandai dengan kepala gajah) yang terletak di dalam kuil.
Kompleks ini juga berisi 7 patung wanita (1 di antaranya telah hancur akibat gempa) memegang kendi air yang menggambarkan tujuh sungai suci India: Sungai Gangga , Sungai Sarasvati , Sungai Yamuna , Sungai Godavari , Sungai Sindhu , Sungai Kaveri , dan Sungai Narmada .
Pura Ulun Danu Beratan
Pesona Tiga Pura di Ubud Bali Penuh Cerita Legendaris. (Foto: Tagar/R Antares P)Pura Ulun Danu Beratan , atau pura Bratan berada di tepi Danau Bratan di pegunungan dekat Bedugul. Air dari danau melayani seluruh wilayah di daerah aliran keluar. di hilir terdapat banyak candi air kecil yang dikhususkan untuk setiap asosiasi irigasi (subak).
Dibangun pada tahun 1633, pura ini digunakan untuk persembahan dan upacara yang didedikasikan untuk dewi air, danau dan sungai di Bali, Dewi Danu , karena pentingnya Danau Bratan sebagai sumber irigasi utama di Bali tengah. Pelinggih meru 11 lantai di kompleks ini didedikasikan untuk Siwa dan istrinya Parvathi. Patung Buddha juga diabadikan di kuil ini.
Pura Ulun Danu Beratan disebut dengan “Pura Bali di atas Danau” karena terlihat seperti mengapung saat sungai Bratan naik.
Stupa Budha Beratan merupakan tempat peribadahan umat Budha yang terletak di kompleks wisata Pura Ulun Danu Beratan. Keberadaannya cukup unik dan menarik mengingat lokasinya yang berdekatan dengan tempat peribadahan umat Hindu.
Stupa ini melambangkan kerukunan umat beragama. Itu menghadap ke selatan dan terletak di luar area utama kompleks Pura Ulun Danu Beratan. []
