Pesan Natal GMKI 2020, Kristus Menjadikan Semuanya Baru

Esensi hidup iman Kristen menjiwai semangat Nasionalisme. Kehadirannya harus menjadi berkat dalam kehidupan yang majemuk.
Pesan Natal GMKI 2020. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Tahun 2020 merupakan tahun kejutan. Manusia diperhadapkan dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat. Di sisi lain, manusia diuji dengan adanya krisis global akibat Pandemi Covid-19. Pandemi corona telah meruntuhkan imajinasi manusia tentang kemajuan mutakhir teknologi. Rutinitas manusia berhenti secara total, produktivitas manusia menurun dan hidup penuh rasa cemas. 

Ketua Umum GMKI Jefri Edi Irawan Gultom mengatakan, perayaan Natal 2020 ini berbeda karena Pandemi Covid-19 membuat jarak fisik. Dalam situasi ini, umat Kristen harus tetap bersyukur dan berdiri teguh. "Pandemi Covid-19 menyatukan semua manusia di muka bumi dalam penderitaan dan solidaritas perjuangan yang sama," katanya, Kamis, 24 Desember 2020. 

Baca Juga:

Yesus Putra Kudus yang diperingati kelahirannya juga hadir untuk semua manusia. Sang Putra Natal adalah wujud Karya terbesar Allah, dimana Yesus hadir merendahkan dirinya menjadi sama dengan manusia, untuk menebus dosa semua. Lantas bagaimana Umat Kristen dan GMKI merefleksikan dan memaknai situasi pada Perayaan Natal Tahun 2020?

Natal merupakan Peristiwa Inkarnasi Allah menjadi manusia. Inkarnasi berarti Allah datang menyelamatkan umat-Nya. Tuhan menampakkan diri dalam sosok yang solider dan peduli kepada manusia; lahir di kandang domba. Manusia hidup dalam menghayati firman Allah: menjadi segambar dan serupa dengan Allah yang Mahabaik dan Mahakasih.

Jefri mengungkapkan, dalam perjalanan iman Oikumenisme, umat diajak mewujudkan solidaritas sosial untuk hidup dan menjaga rumah besar dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu, esensi hidup iman Kristen menjiwai semangat Nasionalisme. Kehadirannya harus menjadi berkat dalam kehidupan yang majemuk.

"Seperti yang dikisahkan dalam Wahyu 21:1-5, "Lihatlah, Kristus Menjadikan Semuanya Baru," Transformasi sikap hidup yang berkualitas ditentukan oleh cara merefleksikan dan memaknai kehidupan; cara berpikir, cara bersikap, dan menjunjung nilai-nilai martabat kepada sesama," ungkapnya. 

Mari bergandengan tangan, saling merangkul, dan saling menopang satu sama lain. Dan sesungguhnya, ini jati diri manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pandemi Covid-19 mendorong manusia kembali pada eksistensial dasar: makna kehidupan, tentang kematian, peran orang lain dalam kehidupan kita, dan posisi kita dalam kesatuan integral terhadap alam semesta. Pandemi Covid-19 memberikan pesan kepada semua agar kembali pada hakekatnya yakni hidup bersama dengan penuh pengharapan dan kasih.

Hati nurani manusia harus keluar dari egosentris komunitas, etnis, dan agama. "Mari bergandengan tangan, saling merangkul, dan saling menopang satu sama lain. Dan sesungguhnya, ini jati diri manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya. 

Dalam beberapa waktu ini, terjadi persoalan yang menggangu persatuan dan kesatuan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Melebarnya jurang kesejahteraan dan keadilan sosial, Politik identitas sangat agresif, Prinsip kemanusiaan di Papua yang tak kunjung selesai, Gerakan represif kelompok teroris di Sigi, Persoalan HAM di Negara, Kerusakan ekologis, Perilaku Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang masih subur hingga ke akar rumput.

Persoalan di atas menggambarkan bahwa Pemerintah sampai saat ini belum optimal dalam menyelesaikan sederetan masalah di atas. Maka GMKI sebagai Organisasi yang turut menyuarakan Keadilan dalam Upaya perwujudan Shalom Allah di tengah-tengah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam semangat Nasionalisme dan Oikumenisme turut mengambil bagian untuk menjawab dinamika-dinamika di medan pelayanannya.

Baca Juga:

Sekretaris Umum GMKI Michael Anggi menambahkan, GMKI mendoakan sekaligus berharap bahwa kelak di Negara Indonesia, masyarakat dapat hidup dengan tetap menjunjung tinggi rasa keadilan, kedamaian, persatuan dan kesejahteraan untuk menjadi Indonesia yang dicita-citakan bersama. 

"Semoga Damai Kristus Yesus Sang Kepala Gerakan senantiasa menyertai dan melingkupi semua. Selamat Hari Raya Natal 25 Desember 2020 & Tahun Baru 01 Januari 2021. Tinggi Iman Tinggi Ilmu Tinggi Pengabdian Teriring Salam dan Doa Tulus; Ut Omnes Unum Sint Shalom". []

Berita terkait
Menag: Selamat Natal 2020 Seluruh Umat Kristiani Indonesia
Yaqut Cholil Qoumas ucapkan selamat merayakan Natal kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia.
10 Lagu Pop Natal Terbaik Sepanjang Masa
Demi menambah kemeriahan perayaan Natal 2020, berikut Tagar rangkumkan 10 lagu pop Natal terbaik sepanjang masa.
Awas, Idham Azis Terbitkan Maklumat Kapolri Saat Natal dan Tahun Baru
Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Pol Idham Azis menerbitkan Maklumat terkait larangan berkurumun saat Hari Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.