Pesan Menyejukkan Habib Syech untuk Umat Islam Solo

Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf meminta warga untuk tetap tenang atas kejadian intoleransi di Solo. Karena Islam tidak menyakiti orang lain.
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf menyampaikan bahwa umat Islam yang memahami Islam tidak akan menyakit dan mencaci maki orang lain. Pesan ini disampaikan saat bertemu dengan jajaran kepolisian Solo, Rabu, 12 Agustus 2020. (Foto: Humas Polda Jateng)

Solo - Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf menaruh perhatian atas aksi intoleransi di Solo, Jawa Tengah. Ia pun memberikan pesan menyejukkan kepada umat Islam Tanah Air, khususnya Jawa Tengah dan Solo.

Pesan itu disampaikan Habib Syech saat bertemu dengan Kepala Polresta (Kapolresta) Surakarta Komisaris Besar Polisi Ade Safry Simanjuntak, Rabu sore, 12 Agustus 2020.

Turut mendampingi Ade Safry, Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Komisaris Polisi Pungky Mahendra, Kepala Polsek Pasar Kliwon Ajun Komisaris Polisi Adis Dani Gatra dan pejabat utama Polresta Surakarta.

Jika ada orang yang membuat keributan dan mengaku Islam maka dia belum mengetahui Islam sebenarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Habib Syech mengajak umat Islam untuk menyadari kemajemukan yang ada di Tanah Air. Bahwa dalam konteks berbangsa dan bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia, Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Jadi keberadaan umat Islam tidak untuk menyakiti dan mencaci maki orang lain.

"Islam itu di manapun dia selalu membuat kesejukan, bukan membuat keributan. Jika ada orang yang membuat keributan dan mengaku Islam maka dia belum mengetahui Islam sebenarnya. Jadilah kita orang yang dapat menyejukan di lingkungan kita," kata Habib Syech di kediamannya, di gedung Bustanul Asyqin, Semanggi, Pasar Kliwon, Surakarta.

Habib Syeh mengapresiasi langkah cepat kepolisian yang dalam waktu singkat mampu menangkap lima terduga pelaku penyerangan terhadap kegiatan doa midodareni, jelang pernikahan anak Habib Umar Assegaf, belum lama ini. Dari penangkapan tersebut, empat di antaranya sudah menyandang status tersangka.

Ia juga menghimbau masyarakat Surakarta untuk tetap tenang, tidak takut, dan tidak membesar-besarkan kejadian penganiayaan itu.

"Jangan takut, jangan bingung, jangan ragu, tenang saja semuanya sudah selesai, sudah kita serahkan kepada polisi dan polisi juga sudah siap untuk menuntaskan permasalahan ini. Mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi," kata dia.

Baca juga: 

Sementara, Kapolresta Ade Safry Simanjuntak berkomitmen untuk memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat Kota Surakarta.

"Kami dengan Polda Jawa Tengah telah berkomitmen bahwa tidak ada ruang sedikitpun bagi kelompok intoleran kekeraan maupun praktik-praktik premanisme, pasti langsung akan kami tindak tegas," ujar dia. [] 

Berita terkait
Kapolda Jawa Tengah Jamin Keamanan Warga Solo
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Luthfi minta warga Solo tidak takut dengan kelompok intoleran. Keamanan warga dijamin.
5 Penyerang Habib Umar Assegaf di Solo Ditangkap
Polisi telah menangkap lima pelaku penyerangan Habib Umar Assegar di acara midodareni anaknya di Solo. Empat orang di antaranya tersangka.
Ganjar: Tindak Penyerang Doa Midodareni di Solo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung pengusutan kasus penyerangan doa midodareni di Solo. Polisi tak perlu ragu melakukan tindakan hukum.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.