Jakarta - Jerinx Superman is Dead (SID) secara terang-terangan menentang pemerintah dengan mengumpulkan massa tanpa masker untuk menolak swab tes dan rapid tes hingga menyebut corona itu konspirasi. Merasa risih dengan hal itu, sutradara film Hanung Bramantyo membeberkan pengalamannya saat semua anggota keluarganya masuk rumah sakit. Lalu, ia memberikan pesan kepada Jerinx bahwasannya ucapan yang tidak dilandasi ilmu amat berbahaya.
Ihwal Jerinx melontarkan pendapatnya terkait virus Corona sama sekali tidak disalahkan sang sutradara. Akan tetapi dia menyarankan seyogianya pria asal Bali itu mesti berucap berdasarkan ilmu yang dimiliki.
Buat saya kalau misalnya mau berdiskusi begini, berada di depan gini, bisa lihat mukanya enak toh gitu loh.
"Kalau memang kita tidak perlu berpendapat, karena kadang-kadang apa yang diucapkan dengan yang tidak didasari ilmu itu berbahaya. Itu aja sih," ujar Hanung Bramantyo kepada Tagar, Kamis, 30 Juli 2020.
Terlebih belakangan ini Jerinx membuat heboh publik lewat unggahan-unggahannya melalui media sosial. Bagi Hanung, tindakan tersebut pantas dinobatkan kepada orang-orang yang kurang kerjaan.
"Kalau saya selama ini terlihat tidak pernah memberikan pendapat atau segala macam, bukan saya tidak memberi pendapat, tapi saya kepingin mencari tempat untuk berpendapat yang pas gitu loh," ujar sutradara film Jomblo tersebut.
Baca juga: Gegara Jerinx, Hotman Paris Dihujat Habis-habisan
"Kalau medsos itu tempat orang-orang berkicau, namanya juga berkicau gitu lah. Makanya kalau kicauan di media sosial, ya yang lucu-lucu saja enggak usah terlalu ngapain. Berkicau kurang kerja banget gitu loh. Buat saya kalau misalnya mau berdiskusi begini, berada di depan gini, bisa lihat mukanya enak toh gitu loh, ada forum saya malah lebih konservatif," ucap suami Zaskia Adya Mecca itu.
Rupa-rupanya, Hanung tak berani menentang kebijakan pemerintah terkait pandemi Covid-19. Sebab, semua anggota keluarganya pernah terserang penyakit secara serentak pada Desember 2019 lalu.
"Jadi, buat Anji juga buat bli Jerinx, boleh punya pendapat seperti tidak ada persoalan (corona) tetapi saya mengalami itu. Artinya, satu rumah pernah sakit dalam posisi (saya) kerja sedang syuting, tiba-tiba ditelepon semua satu rumah masuk rumah sakit dan semua diinfus," ucapnya.
Baca juga: Hotman Paris Imbau Kapolda Bali Bawa Jerinx ke Kuburan
"Anak saya yang paling kecil, pembantu, Mbak masuk rumah sakit semua diinfus, semuanya. Saya enggak bisa berbuat apa-apa, dan saya lagi syuting. Syuting enggak bisa ditinggalkan, dan itu kan posisi yang buat saya ke luar biasa. Itu kejadian jauh sebelum pandemi. Itu terjadi bulan Desember," kata Hanung.
Pria berdarah Yogyakarta itu mengungkap, gejala penyakit yang dialami anak-anak, istri, hingga asisten rumah tangga (ART)-nya sama seperti virus Corona, yaitu mulai dari sesak napas, demam, badan pegal-pegal.
Meski begitu, saat Hanung menanyakan kepada seorang dokter ahli virologi, tenaga kesehatan itu tidak berani mendiagnosa keluarganya terinfeksi virus Corona jenis baru itu.
"Nah ketika diinfus semua selama empat hari di rumah sakit, kemudian deteksi virus yang mengatakan tidak ada gejala apapun, baru setelah itu Januari-Februari muncul apa yang disebut Corona Covid-19, dan pada saat semua orang masuk rumah sakit semua pulang dari rumah sakit," tuturnya.
"Tapi saya sakit cuma demam, posisi saya ada di lokasi (syuting). Jadi saya cuma istirahat selimutan, duduk, dan tidak banyak-banyak gerak, terus (minum) vitamin-vitamin, terus saya kan paling suka enggak obat-obatan. Rempah-rempah minum jahe, serai dan bandrek dan segala macam, dalam 2 hari sudah sembuh baru," tuturnya.
Meski begitu, Hanung lebih memilih diam. Pasalnya, ia pernah mengalami masa di mana virus tersebut diduga menyerang seluruh anggota keluarganya termasuk ART-nya.
"Mengalami langsung begitu itu saja saya masih mencoba untuk diam," kata Hanung Bramantyo. []
