Untuk Indonesia

Perubahan Jokowi Itu Gila, Gaes!

Aktivis lintas dekade melontarkan jargon Indonesia yang lebih baik dengan simbol perubahan mental yang dicanangkan Jokowi untuk Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembukaan Kongres XXV KOWANI di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).(Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Oleh: Indra Rajagukguk*

Indonesia lebih baik, jadi jargon perjuangan para aktivis lintas dekade. Tahap sekarang sosok Jokowi muncul sebagai simbol perubahan dalam jargon revolusi mental. Mental di sini tidak sekedar karakter namun melompat lebih jauh cara (how) berpikir, bertindak dan bekerja dengan prinsip cepat tapi tepat sasaran.

NAWACITA Jokowi menuju Indonesia Maju akan menggilas segala cara/metode lama. Teknologi periode ke-4 (Era 4.0) menjadi titik acuan Jokowi mewujudkan Visi Indonesia-nya. Jokowi sudah berada di garis itu di pusaran era 4.0 dan para pemain yang ada di dalamnya yang kebanyakan berasal dari generasi milenial.

Teknologi ini harus dikuasai tangan-tangan yang baik, agar tidak jadid petaka bagi bangsa bila berada di ditangan para bandit/mafia apalagi teroris.

Bagaimana menarasikan/memvisualisasikan era 4.0 ini yang sudah jadi bagian hidup sehari-hari kita lewat smartphone, kita hanya user tapi tak paham mendayagunakannya?

Perang dagang antara AS-China sekarang adalah pertarungan Teknologi 5.0 dan kita Indonesia masih berproses transisi dari 3.0 ke 4.0. Jokowi gelisah betul dengan situasi ini. Tapi, lompatan harus segera! Agar Indonesia tidak semakin terjerumus.

Omnibus Law, pemangkasan eselon 3-4 diganti artificial intelijen, usia pensiun para pegawai di usia 45 tahun adalah keniscayaan oleh perubahan tersebut.

Quo Vados Relawan Jokowi?

Relawan adalah para aktivis, para sosok teruji yang jelas keberpihakannya kepada bangsa, nasional, masyarakat agar semakin membaik (maju). Namun kemampuan 4.0 berada di tangan bukan relawan.

Saat ini banyak para milenialis berkeliaran di sekitar Jokowi yang dia rasa mampu jadi tempat curhat kegelisahannya akan perubahan zaman yang cepat. Semoga saja para milenialis itu adalah insan yang berpihak kepada kemajuan nasional serta masyarakat, walau "sense of keberpihakan" mereka selama ini belum ada tapi Jokowi akan cepat mengajari mereka tetang ideologi dan falsafah bangsa.

Organ Relawan dan Para Relawan memang harus juga berubah untuk menuntut perubahan itu sendiri. Cara berpikir, tindak, aksi, kerja yang sesuai tuntutan zaman (era) agar dia tetap aktual, up to date dan menginjak bumi yang sekarang.

Jokowi gelisah, zaman begitu cepat berubah, relawannya berdiri di mana, jika tetap di persimpangan atau tetap diam dengan polanya. Jokowi mau tidak mau terpaksa mencari para milenial itu masuk dalam barisannya mewujudkan cita-cita para relawannya? Wallahu a'lam. []

*Indra Rajagukguk, relawan Bara JP

Berita terkait
Relawan Sebut Menteri Jokowi Belum Cerminkan Nawacita
Bagi kelompok relawan nama-nama menteri yang sudah dipanggil belum memenuhi kriteria khususnya visi Nawacita.
Relawan Jokowi Dukung Mendagri Ragukan FPI
Relawan Jokowi mendukung langkah Mendagri Tito Karnavian yang masih meragukan rekomendasi menteri agama mengenai perpanjangan izin FPI.
MAPPAN Nilai Pernyataan Moeldoko Menghina Relawan
MAPPAN menilai, pernyataan Moeldoko relawan yang tidak mendapat jabatan di kabinet ditampung jadi Staf KSP, menghina relawan Jokowi.