Pertumbuhan Ekonomi Pesisir Selatan Merosot

Pertumbuhan ekonomi Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengalami penurunan drastis sejak dua tahun terakhir.
(Foto: Wikipedia/BPS).

Pesisir Selatan - Laju pertumbuhan ekonomi Kabupate Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, terus mengalami penurunan sejak dua tahun terakhir. Bahkan di 2019, tercatat paling rendah sejak 5 tahun terakhir.

Sektor primer menyangkut hajat hidup orang banyak. Serapan tenaga kerjanya lebih dari 40 persen.

Kepala Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Pessel Yudi Yos Elvin mengatakan perlambatan itu seiring melambatnya kinerja sektor primer (pertanian, kehutanan dan perkebunan) di Pessel. Ditambah lagi dengan sektor industri pengolahan tumbuh negatif.

Berdasarkan Pesisir Dalam Angka (PSDA) 2020 yang dirilis BPS, laju pertumbuhan ekonomi Pessel di 2019 hanya 4,81 persen. Capaian kinerja pertumbuhan itu merupakan paling rendah sejak 2015.

Ketika itu, laju pertumbuhan 5.73 persen, turun menjadi 5,33 persen di 2016. Angka itu kembali naik 5,41 persen di 2017. Kemudian pada 2018-2019, masing-masingnya 5,35 persen dan 4,81 persen.

"Tahun 2019, sektor pertanian, kehutanan dan perkebunan tumbuh 2.82 persen atau turun dari tahun lalu yang mencapai 3.43 persen," katanya, Kamis, 12 Maret 2020.

Bahkan, industri pengolahan tumbuh minus 5,30 persen, dari 2018 yang sempat tumbuh positif 3,13 persen. "Padahal kedua sektor tersebut merupakan sektor unggulan di Pessel," tuturnya.

Dia meminta pemerintah kabupaten fokus pada sektor primer. Sebab, sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan penyumbang tertinggi dalam Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), mencapai 38.27 persen.

"Sektor primer menyangkut hajat hidup orang banyak. Serapan tenaga kerjanya lebih dari 40 persen," katanya.

Di sisi lain, geliat pariwisata Pessel belum mampu memberikan nilai tambah terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Selama ini, geliat paiwisata Pessel hanya dinikmati Kota Padang.

"Seperti perhotelan dan oleh-oleh, misalnya. Pessel belum memiliki produk unggulan yang dapat dijadikan sebagai ciri," katanya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Jamalus Yatim menegaskan bakal mempertanyakan faktor penyebabnya pada bupati sebagai pimpinan daerah. "Nanti akan kami tanyakan solusinya pada bupati. Bupati harus segera menyikapi trend perlambatan pertumbuhan ini," katanya. []


Berita terkait
Perampungan Jalan Pessel-Solok Butuh Rp 70 Miliar
Perampungan pembangunan jalan Pesisir Selatan-Solok, Sumatera Barat, membutuhkan Rp 70 miliar.
DPRD Pessel Desak Inspektorat Ketat Awasi Dana Desa
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mendesak Inspektorat memperketat pengawasan dana desa.
Dinkes Pessel Enggan Komentar Kesehatan 55 TKA China
Dinas Kesehatan Pesisir Selatan, Sumatera Barat, enggan mengomentari terkait belum diperiksanya kesehatan 55 orang TKA asal China.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi