Pertimbangkan Lima Hal Ini Sebelum Mengubah Karier

Anda merasa 'terjebak' dalam pekerjaan yang sekarang? Ingin berganti arah? Pertimbangkan lima hal ini sebelum mengubah karier.
Ilustrasi. (Foto: MSWGuide)

Jakarta, (Tagar 30/9/2018) - Satu cara untuk hidup terbaik adalah melakukan pekerjaan yang disukai. Jadi, jika Anda merasa "terjebak" dalam pekerjaan, maka hal itu merupakan situasi penyanderaan yang harus ditinggalkan. Namun, melepaskan diri dari "borgol emas" bukanlah hal yang gampang. Anda harus menghitung ulang anggaran bulanan, kehilangan manfaat, dan meninggalkan gaya hidup sekarang.

Tetapi, jika lingkungan kerja menjadi tidak nyaman sehingga menimbulkan berbagai penyakit fisik, maka cobalah untuk mulai mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan. 

Inilah lima hal yang perlu dipikirkan sebelum benar-benar mengubah karier seperti dilansir Psychology Today.

1. Pertimbangkan Definisi Kesuksesan Pribadi

Tanyakan pada diri sendiri tentang definisi karier yang sukses. Jika sekarang Anda telah memperoleh jabatan tertentu atau ruang kantor yang didambakan, namun selalu merasa takut akan dijatuhkan orang lain. Ketakutan hidup memiliki konsekuensi negatif pada kesehatan fisik dan kesejahteraan emosional Anda. Hal ini tentu tidak mewakili gagasan keberhasilan yang Anda bayangkan sejak awal.

2. Lakukan Perhitungan Finansial

Ketika mengubah jalur karier atau berganti pekerjaan, akan ada banyak hal yang berubah. Mungkin Anda harus menganggur beberapa lama sebelum mendapat pekerjaan baru. Atau, Anda akan mendapat penghasilan yang lebih kecil dari sebelumnya. Anda bisa mendatangi perencana keuangan untuk membantu menghitung untung rugi di masa mendatang. Mungkin Anda harus mengencangkan ikat pinggang atau menurunkan standar gaya hidup untuk beberapa bulan atau tahun ke depan.

Namun di luar perhitungan matematis, Anda juga mesti mempertimbangkan konsekuensi emosional. Terkadang, meski Anda sudah berada di posisi yang baik, pekerjaan yang mapan, dan gaji yang tinggi, tetapi jika hati merasa tidak bahagia, maka semua hal akan sia-sia.

3. Merelakan dengan Perasaan Positif

Bisa jadi, Anda sulit keluar dari satu pekerjaan atau berpindah karier karena banyak hal. Anda akan menyayangkan posisi yang sudah diraih dengan kerja keras selama ini, gaji besar dan fasilitas jabatan, atau beberapa teman kantor yang baik. Tapi, daripada Anda terus terjebak pada situasi pekerjaan yang tidak nyaman, lebih baik lepaskan saja. 

Saat Anda bersiap meninggalkan karier saat ini, mulailah merelakannya dengan perasaan positif seperti "kebebasan". Jadi, meskipun Anda melepaskan manfaat dan fasilitas tertentu, pikirkan tentang hal-hal yang akan didapatkan di masa depan. Mulai dari waktu berkualitas bersama keluarga yang lebih banyak dan lingkungan yang lebih damai.

4. Ingat, Uang Bukan Segalanya

Biasanya, uang yang Anda hasilkan dikaitkan dengan tingkat status tertentu. Seringkali, kita melihat orang lain yang punya banyak uang pasti bahagia. Padahal, sebagian dari mereka merasakan kesengsaraan dalam karier.

Jika Anda memang mendapatkan gaji tinggi, tetapi harta tersebut habis untuk biaya pengobatan medis, maka tanyakan pada diri sendiri, "Apakah kesehatan saya layak dipertaruhkan untuk melanjutkan pekerjaan ini?"

5. Mencari Tahu Berbagai Kemungkinan

Terkadang musuh terbesar Anda adalah diri sendiri. Anda berpikiran buruk. Anda takut tidak ada peluang karier di luar tempat kerja yang sekarang. Ketidaktahuan memang seringkali menakutkan. Tetapi, Anda tidak akan pernah tahu kebenaran jika tidak menjelajahi semua kemungkinan. Dan, hal itu dimulai dengan pergeseran pola pikir. Anda harus bersedia membuka diri terhadap sesuatu yang berbeda, lalu singkirkan ego yang menghadang langkah ke depan.

Definisi sukses tidak selalu sama untuk setiap orang. Posisi, jabatan, dan uang tidak selalu menjadi ukuran yang pasti. Jika Anda terjebak dalam pekerjaan yang setiap hari selalu mendatangkan stres, amarah, ketakutan, maka inilah saatnya untuk beralih ke sesuatu yang baru. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.