Pertemuan ASEM, Menhub Tawarkan Ini Jaring Investor

Menhub dipastikan menawarkan 10 proyek utama kepada investor asing dalam pertemuan "4th Asia-Europe Meeting" (ASEM) pada 26-28 September di Bali.
DIALOG SUKSES INDONESIAKU: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (tengah) berjoget dangdut bersama warga usai Dialog Nasional Sukses Indonesiaku di Desa Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (23/9). Acara yang membagikan 3.000 bibit pohon jambu kristal tersebut guna menggiatkan masyarakat untuk menanam pohon serta mensosialisasikan bahwa selama 35 tahun hutan sosial milik Perhutani boleh ditanam warga dengan tujuan untuk pelestarian tanaman. (Foto: Ant/Oky Lukmansyah).

Jakarta, (Tagar 26/9) – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dipastikan akan menawarkan 10 proyek utama kepada investor asing pada pertemuan menteri transportasi Asia dan Eropa dalam "4th Asia-Europe Meeting" (ASEM), 26-28 September di Denpasar, Bali.

Disebutkan, dalam acara bertajuk "Connectivity and Investment Business Meeting" tersebut, akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menarik minat investor dalam 10 proyek pembangunan infrastruktur transportasi.

"Pertemuan nanti akan kita lakukan dengan baik, salah satunya membahas mengenai konektivitas di Indonesia. Kita ingin investasi tumbuh, inflasi rendah, pertumbuhan dan sentimen baik. Nanti secara khusus investasi ini akan dibahas di pertemuan bilateral," kata Budi saat konferensi pers di Jakarta, Senin (25/9).

Budi menyebutkan kesepuluh proyek utama itu, di antaranya Makassar New Port, New Priok Development Product Terminal 1 and 2, New Deep Port Kijing Fase I, Pelabuhan Sorong, Pelabuhan Tanjung Carat, Inland Waterways Cikarang, Pelabuhan Tanjung Api-api, Bandara Kualanamu, Bandara Lombok, dan proyek lainnya.

Dia menuturkan, sejumlah proyek sudah dilirik beberapa investor asing, yaitu proyek LRT Bandung dan Trem Surabaya dengan Jepang, Pelabuhan Kuala Tanjung dengan Belanda dan Tiongkok, Sekolah Vokasi dengan Filipina, Tanjung Priok dengan negara Eropa dan Tiongkok, bandara Kualanamu dengan Korea Selatan dan India.

Dengan demikian, ia menargetkan bisa menarik nilai investasi sebesar Rp 30-40 triliun.

"Kuala Tanjung saja sudah Rp 5 triliun sendiri, Priok Rp 5 triliun, sekitar Rp 30-40 triliun," ungkapnya.

Untuk itu, Budi juga menghadirkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam forum tersebut untuk memaksimalkan agar investor bisa mengambil bagian dalam proyek-proyek infrastruktur transportasi.

Selain itu juga akan dilakukan Deklarasi Bali, yang berisi menekankan pada konektivitas untuk semua dimensi, ASEM sebagai wadah strategis untuk meningkatkan kerja sama negara Asia-Eropa, meningkatkan partisipasi swasta atau lembaga keuangan dalam investasi transportasi, mewujudkan transportasi berkelanjutan melalui teknologi yang efektif dan efisien, mendorong kerja sama yang lebih kuat mengatasi tantangan yang dihadapi bersama negara kepulauan dan negara daratan serta membangun sinergitas nasional di bawah kerangka Uni Eropa. (yps/ant)

Berita terkait