Jakarta - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai sub holding refinery dan petrochemical dari PT Pertamina (Persero) mengklaim selalu mengutamakan produk dalam negeri selama produk tersebut memenuhi spesifikasi untuk peralatan Kilang.
Pemakaian produk dalam negeri meliputi; equipment, spare part maupun tenaga kerja baik untuk pemeliharaan kilang maupun proyek-proyek di Kilang.
"Untuk pemeliharaan kilang lebih dari 70 persen sparepart yang bisa di bikin dalam negeri, sedangkan tenaga kerja lokal lebih dari 95 persen, tenaga asing hanya untuk expert yang belum bisa di kuasai ilmunya oleh orang lokal. Untuk project kilang total TKDN 35 persen yang di tetapkan dari penggunaan tenaga kerja dan material project yang di perlukan," ujar Direktu Utama PT. Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono Sabtu, 18 Desember 2021.
- Baca Juga: Naik Sedikit! Harga Minyak Hari Ini 16 Desember 2021
- Baca Juga: Imbas CPO hingga Krisis Energi, Harga Minyak Terus Naik
Pertamina saat ini sedang mengerjakan sejumlah proyek kilang minyak yang masuk ke dalam daftar Prioritas Strategi Nasional (PSN). Proyek kilang itu diantaranya Refinery Development Master Plan (RDMP) yakni RDMP Balongan, RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap, RDMP Dumai dan RDMP Plaju.
Selain itu, Pertamina juga membangun kilang minyak dan petrokimia atau Grass Root Refinery/GRR meliputi GRR Tuban dan GRR Bontang.
- Baca Juga: Khawatir Penyebaran Omicron, Minyak Dunia Kembali Melemah
- Baca Juga: Indonesia Sumbang 40 % Minyak Nabati Dunia
Belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pertamina karena lambatnya pembangunan kilang minyak. Jokowi kesal lantaran proyek kilang minyak baru yang sudah ditunggu bertahun-tahun tidak kunjung rampung.
(Putra Rizqi Setiawan)